Headline

Jokowi dan Prabowo Diminta Buka Mata, Hati, dan Pikiran

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Kamis, 23 Mei 2019
Jokowi dan Prabowo Diminta Buka Mata, Hati, dan Pikiran

Situasi depan Bawaslu mulai kondusif dan massa aksi membubarkan diri (MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pengurus Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia mengimbau kepada seluruh pemuda Masjid seluruh indonesia agar menahan diri pasca-penetapatan hasil Pemilu 2019.

Ketua Bidang Hukum, Politik dan Keamanan PP PRIMA DMI, Abdullah Kelrey meminta agar seluruh pemuda remaja masjid tidak terprovokasi dan tidak ikut terlibat dalam kondisi yang masih belum stabil ini.

"Mari kita fokus Puasa dulu, jangan berbuat yang aneh-aneh atau kasar. Turun ke jalan," kata Kelrey kepada Merahputih.com di Jakarta, Kamis (23/5).

Polisi melokalisir massa demo Tolak Hasil Pemilu di depan Bawaslu, Selasa (21/5) kemarin. (MP/Kanugrahan)
Polisi melokalisir massa demo Tolak Hasil Pemilu di depan Bawaslu, Selasa (21/5) kemarin. (MP/Kanugrahan)

Baca Juga:

IPW Tuntut Polri Buka Dugaan Peran Prabowo Cs dalam Kerusuhan 22 Mei

Kelrey meminta, agar pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi sesegera mungkin mengeluarkan pernyataan yang dapat mendinginkan suasana yang sedang memanas dan memberi solusi untuk kemaslahatan bangsa.

"Buka mata, hati dan pikiran Anda melihat dan menatap Indonesia yang lebih cerah," imbuhnya.

Kelrey menganggap, hal ini bukan sebagai representasi kepentingan politik kedua paslon capres dan Cawapres, tapi sebagai representasi kepentingan pemuda remaja masjid seluruh Indonesia yang akan mewarisi sisa kepemimpinan hari ini.

Ia pun meminta agar masyarakat lebih mengedepankan langkah-langkah yang bersifat persuasif dan edukatif dalam bertindak.

"Kita serahkan semua kepada penyelenggara dan hasil akhir di Mahkamah Konstitusi, mari menahan diri, karena negara ini adalah negara hukum, maka penegakan hukum merupakan alternatif terakhir," pungkas Kelrey. (Knu)

Baca Juga: Mabes Polri Bentuk Tim Ungkap Tabir Kematian Korban Kerusuhan 22 Mei

#Aksi Massa #Pilpres 2019 #Pemilu 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Indonesia
Bagikan Mawar Putih dan Pink untuk Polisi hingga Tentara, Ojol: Kami Tak Mau Diprovokasi Lagi
Aksi ini dilakukan sebagai simbol perdamaian sekaligus upaya meredam potensi kerusuhan dan aksi anarkistis.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Bagikan Mawar Putih dan Pink untuk Polisi hingga Tentara, Ojol: Kami Tak Mau Diprovokasi Lagi
Indonesia
Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
'Penumpang Gelap' demo langsung merusak, melempari petugas, kemudian merusak beberapa kendaraan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
Indonesia
Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
Polda Metro Jaya belum membeberkan bentuk hasutan yang diduga dilakukan Delpedro di media sosial.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Jadikan Direktur Lokataru Foundation sebagai Tersangka, Polisi: Sudah Sesuai SOP
Indonesia
Dari Jilbab Merah Muda hingga Jaket Hijau: Warna Simbol Perlawanan di Jalanan dan Media Sosial
Warganet kini ramai-ramai mengadopsi nuansa pink dan hijau dalam unggahan visual mereka.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Dari Jilbab Merah Muda hingga Jaket Hijau: Warna Simbol Perlawanan di Jalanan dan Media Sosial
Indonesia
Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
Kabid Humas Polda Metro Jaya menyebut penyelidikan Delpedro sudah dilakukan sejak 25 Agustus 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Direktur Lokataru Dikenakan Pasal Berlapis, Polisi: Tindakannya Memicu Kerusuhan dan Keresahan
Indonesia
Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Dijadikan Tersangka, Diduga Hasut Anak-Anak dan Pelajar untuk Berbuat Ricuh
Delpedro ditangkap terkait dugaan penghasutan massa untuk melakukan tindakan anarkistis.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Direktur Lokataru Delpedro Marhaen Dijadikan Tersangka, Diduga Hasut Anak-Anak dan Pelajar untuk Berbuat Ricuh
Bagikan