JK Usul BNPB dan Basarnas Digabung
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Facebook/Wakil Presiden RI - Jusuf Kalla)
Merahputih.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla merencanakan penggabungan dua lembaga tanggap bencana yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan 'Search and Rescue' Nasional (Basarnas) guna memperkuat institusi penanggulangan bencana di Tanah Air.
"Ada BNPB, ada Basarnas, menolong orang-orang yang kena bencana. Dua (lembaga) itu hampir sama tugasnya, mungkin pada suatu waktu digabung saja," kata Wapres Jusuf Kalla saat membuka Lokakarya dan Seminar Nasional "Membangun Masyarakat Tangguh Bencana secara Inklusif dan Berkelanjutan" di Jakarta, Rabu (7/3) dilansir Antara.
BNPB dibentuk atas dasar perintah Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008.
BNPB memiliki fungsi koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu, mulai dari sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana.
Sementara itu, Badan SAR Nasional, sesuai dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pengendalian potensi SAR terhadap orang dan material yang hilang atau dalam bahaya ketika pelayaran dan penerbangan.
Basarnas juga bertugas untuk memberikan bantuan SAR dalam penanggulangan bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan internasional.
Penanggulangan bencana di Indonesia saat ini sudah teratur dan terkelola dengan baik, dibandingkan sebelum bencana alam besar Tsunami Aceh pada 2004 lalu. Oleh karena itu, Wapres Kalla mengatakan penguatan lembaga penanggulangan bencana perlu dilakukan.
Selain penanggulangan bencana dari dua lembaga tersebut, Wapres juga mengingatkan akan pentingnya perbaikan lingkungan untuk mengurangi risiko bencana seperti, banjir, tanah longsor dan kebakaran.
"Kalau masa kekeringan bisa terjadi kebakaran, kalau musim hujan ya banjir. Jadi titik tengahnya di hutan, perbaikan lingkungan secara keseluruhan. Itulah tadi dengan perbaikan lingkungan yang baik dikelola oleh teman-teman di daerah," katanya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
BNPB: 1.137 Orang Tewas akibat Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra
Pencarian Korban Hilang Akibat Banjir di Aceh Dihentikan, 31 Orang Masih Dinyatakan Hilang
BNPB Percepat Bangun Huntara, Kerja 19 Jam Per Hari
Kabar Gembira! Dana Tunggu Korban Banjir Sumatera Rp 600 Ribu Per Bulan Segera Cair
Bener Meriah dan Aceh Tengah Masih Sulit Dijangkau Kendaraan Roda Empat
Update Bencana Alam Sumatra: 1.059 Orang Meninggal, 192 Masih Dalam Pencarian
Bocah 10 Tahun Hilang di Sungai Inggoi, Pawang Buaya Ternate Ikut Turun Tangan
Korban Tewas Banjir Pulau Sumatera Tembus 1.006 Orang, Hampir Setengahnya di Aceh
Korban Meninggal Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tembus 969 Orang, Infrastruktur Rusak Parah
BNPB Bantah Ada Penimbunan Bantuan, Publik Dipersilakan Bisa Cek ke Lapangan