JK Usul BNPB dan Basarnas Digabung

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 07 Maret 2018
JK Usul BNPB dan Basarnas Digabung

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Facebook/Wakil Presiden RI - Jusuf Kalla)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla merencanakan penggabungan dua lembaga tanggap bencana yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan 'Search and Rescue' Nasional (Basarnas) guna memperkuat institusi penanggulangan bencana di Tanah Air.

"Ada BNPB, ada Basarnas, menolong orang-orang yang kena bencana. Dua (lembaga) itu hampir sama tugasnya, mungkin pada suatu waktu digabung saja," kata Wapres Jusuf Kalla saat membuka Lokakarya dan Seminar Nasional "Membangun Masyarakat Tangguh Bencana secara Inklusif dan Berkelanjutan" di Jakarta, Rabu (7/3) dilansir Antara.

BNPB dibentuk atas dasar perintah Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008.

BNPB memiliki fungsi koordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu, mulai dari sebelum, pada saat dan setelah terjadi bencana.

Sementara itu, Badan SAR Nasional, sesuai dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 43 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pengendalian potensi SAR terhadap orang dan material yang hilang atau dalam bahaya ketika pelayaran dan penerbangan.

Basarnas juga bertugas untuk memberikan bantuan SAR dalam penanggulangan bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan SAR nasional dan internasional.

Penanggulangan bencana di Indonesia saat ini sudah teratur dan terkelola dengan baik, dibandingkan sebelum bencana alam besar Tsunami Aceh pada 2004 lalu. Oleh karena itu, Wapres Kalla mengatakan penguatan lembaga penanggulangan bencana perlu dilakukan.

Selain penanggulangan bencana dari dua lembaga tersebut, Wapres juga mengingatkan akan pentingnya perbaikan lingkungan untuk mengurangi risiko bencana seperti, banjir, tanah longsor dan kebakaran.

"Kalau masa kekeringan bisa terjadi kebakaran, kalau musim hujan ya banjir. Jadi titik tengahnya di hutan, perbaikan lingkungan secara keseluruhan. Itulah tadi dengan perbaikan lingkungan yang baik dikelola oleh teman-teman di daerah," katanya. (*)

#BNPB #Basarnas #Jusuf Kalla
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
BNPB: 1.137 Orang Tewas akibat Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra
BNPB mencatat 1.137 orang meninggal dan 163 orang hilang akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Ratusan ribu warga mengungsi.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 27 Desember 2025
BNPB: 1.137 Orang Tewas akibat Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra
Indonesia
Pencarian Korban Hilang Akibat Banjir di Aceh Dihentikan, 31 Orang Masih Dinyatakan Hilang
Operasi pencairan korban bencana banjir di Provinsi Aceh sudah berlangsung selama 31 hari dan pada Kamis (25/12) merupakan hari terakhir operasi pencarian.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Desember 2025
Pencarian Korban Hilang Akibat Banjir di Aceh Dihentikan, 31 Orang Masih Dinyatakan Hilang
Indonesia
BNPB Percepat Bangun Huntara, Kerja 19 Jam Per Hari
18 kabupaten/kota yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor, ada enam kabupaten telah menetapkan lokasi huntara,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Desember 2025
BNPB Percepat Bangun Huntara, Kerja 19 Jam Per Hari
Indonesia
Kabar Gembira! Dana Tunggu Korban Banjir Sumatera Rp 600 Ribu Per Bulan Segera Cair
Dana tersebut diberikan untuk korban bencana yang tidak tinggal di hunian sementara (huntara) atau mengungsi di rumah kerabat atau saudaranya mulai dicairkan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Desember 2025
Kabar Gembira! Dana Tunggu Korban Banjir Sumatera Rp 600 Ribu Per Bulan Segera Cair
Indonesia
Bener Meriah dan Aceh Tengah Masih Sulit Dijangkau Kendaraan Roda Empat
Jika pembangunan jembatan tuntas akhir pekan ini, akses logistik dari jalur timur menuju Aceh Tengah akan terbuka lebar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 Desember 2025
Bener Meriah dan Aceh Tengah Masih Sulit Dijangkau Kendaraan Roda Empat
Indonesia
Update Bencana Alam Sumatra: 1.059 Orang Meninggal, 192 Masih Dalam Pencarian
Korban bencana banjir dan longsor di Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh mencapai 1.059 orang. Ratusan warga masih hilang dan ribuan rumah rusak.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
Update Bencana Alam Sumatra: 1.059 Orang Meninggal, 192 Masih Dalam Pencarian
Indonesia
Bocah 10 Tahun Hilang di Sungai Inggoi, Pawang Buaya Ternate Ikut Turun Tangan
Korban hilang bernama Affan (10), warga Desa Amasing Bacan, dilaporkan pergi berenang di Sungai Inggoi sejak Selasa (16/12) sore.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 Desember 2025
Bocah 10 Tahun Hilang di Sungai Inggoi, Pawang Buaya Ternate Ikut Turun Tangan
Indonesia
Korban Tewas Banjir Pulau Sumatera Tembus 1.006 Orang, Hampir Setengahnya di Aceh
Jumlah korban hilang banjir di Sumatera dan Aceh mencapai 217 orang yang masih dalam proses pencarian.
Wisnu Cipto - Minggu, 14 Desember 2025
Korban Tewas Banjir Pulau Sumatera Tembus 1.006 Orang, Hampir Setengahnya di Aceh
Indonesia
Korban Meninggal Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tembus 969 Orang, Infrastruktur Rusak Parah
BNPB melaporkan 969 korban meninggal, 252 hilang, dan ribuan rumah rusak akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 Desember 2025
Korban Meninggal Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Tembus 969 Orang, Infrastruktur Rusak Parah
Indonesia
BNPB Bantah Ada Penimbunan Bantuan, Publik Dipersilakan Bisa Cek ke Lapangan
sejak 28 November hingga 10 Desember 2025 pukul 15.00 WIB, total bantuan logistik yang masuk ke Aceh mencapai 448,6 ton.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
BNPB Bantah Ada Penimbunan Bantuan, Publik Dipersilakan Bisa Cek ke Lapangan
Bagikan