Jenis Madu yang Paling Banyak Dicari Selama Pandemi


Kenali beberapa jenis madu yang paling banyak dicari di masa pandemi (Foto: Pixabay/fancycrave1)
SEJAK pandemi, banyak masyarakat semakin peduli kesehatan dan giat mengonsumsi ragam vitamin/suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Madu menjadi salah satu yang paling diburu. Ini karena madu memiliki banyak manfaat, termasuk untuk meningkatkan imun hingga meminimalisir dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Kembang Joyo, produsen produk perlebahan asli Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1998 mengatakan, bahwa secara umum, terdapat jenis madu yang banyak diburu selama pandemi. Di antara banyaknya jenis madu yang ada di pasaran, berikut 5 Jenis Madu yang paling banyak dicari selama pandemi berdasarkan data internal Kembang Joyo, seperti siaran pers yang diterima merahputih.com.
Baca Juga:
Waspada Madu Botol Abal-abal Asal Banten, Ternyata Kandungannya Gula dan Tetes Tebu
Madu sarang lebah

Madu ini disajikan utuh bersama-sama sarang lebahnya. Penyajian madu dalam sarang untuk memanjakan konsumen yang menyukai nilai estetik produk perlebahan dan menikmati sensasi mengambil madu langsung dari sarangnya.
Sarang madu dibuat sendiri oleh lebah madu dari kelenjar malam di bawah perutnya, serta dilapisi dengan propolis yang melindungi madu agar tetap terjaga kualitasnya.
Adapun manfaat mengunyah sarang berlapis propolis yang berisi madu yakni menambah imunitas tubuh, memberi energi ekstra, meringankan hidung tersumbat, meringankan pilek dan flu, meringankan sinusitis hingga meringankan radang selaput hidung.
Madu multiflora

Madu yang kedua yakni madu multiflora. Lebah menghasilkan madu multiflora dengan cara mengumpulkan nektar dari berbagai macam tanaman.
Madu berasal dari cairan manis yang dikeluarkan tanaman, cairan ini disebut dengan nektar. Nektar tanaman ini juga mengandung molekul bioaktif utama yaitu Flavonoid dan Polifenol.
Molekul bioaktif tersebut merupakan faktor penanggung jawab utama madu sebagai antioksidan. Masing-masing tanaman menghasilkan nektar yang mengandung molekul bioaktif yang mempunyai keunikan tersendiri.
Madu multiflora berasal dari nektar banyak jenis tanaman, jadi, tidak diragukan lagi karena madu terseut mengandung berbagai macam Flavonoid dan Polifenol yang pada akhirnya memberikan manfaat antioksidan bagi tubuh dengan lebih baik.
Madu kaliandra

Madu kaliandra diproduksi oleh lebah dengan cara mengumpulkan cairan manis (nektar) yang berasal dari bunga kaliandra merah (Calliandra calothyrsus).
Tanaman kaliandra tumbuh subur di daerah pegunungan yang terpencil, jauh dari areal pertanian sehingga menghasilkan madu organik yang bebas dari pestisida.
Madu kaliandra terkenal karena mempunyai antioksidan yang tinggi, yang kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid. Kandungan kedua senyawa ini lebih tinggi dibandingkan dengan madu randu dan madu karet. Seperti diketahui senyawa fenolik dan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas.
Baca Juga:
Madu super

Madu super mengandung semua zat esensial yang diperlukan tubuh mulai dari karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin bahkan enzim dan hormon terdapat dalam madu super. Sebuah produk unggulan dari Kembang Joyo.
Madu super diproduksi dengan cara meramu madu murni dengan Bee Pollen dan Royal Jelly. Kedua produk ini merupakan dua permata dari sarang lebah.
Bee Pollen menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan sangat kaya asam amino essensial. Bee Pollen telah terbukti bermanfaat sebagai anti jamur, antimikroba, antivirus, anti inflamasi, mendorong kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka.
Sementara Royal jelly sangat baik dalam mempertahankan kondisi kesehatan tubuh manusia. Hal ini tidak lepas dari sinergi antara berbagai zat yang terikat secara harmonis satu sama lain dan saling memperkuat efeknya.
Sejumlah manfaat Royal Jelly yang lain yakni melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memulihkan dari kelelahan, menghambat proses penuaan, hingga meningkatkan kesehatan arteri.
Madu standar internasional

Madu ini dipanen dari sarang madu yang benar-benar sudah matang, sehingga menghasilkan madu yang memenuhi persyaratan kualitas bagi perdagangan Internasional.
Madu yang berkualitas tentu harus memenuhi persyaratan mutu dan memberikan manfaat bagi kesehatan, sebagai contoh, kemampuannya menghasilkan enzim pencernaan.
Selain itu, hal penting yang terdapat pada madu Standard Internasional, yakni tingginya kandungan Enzim Diastase. Enzim ini hanya terdapat pada madu yang baru dipanen atau madu murni tanpa pengolahan, sehingga keberadaan enzim diastase dapat dijadikan indikator untuk melihat kemurnian madu.
Dengan tingginya kandungan enzim diastase dan beberapa enzim lain seperti invertase dan glukosa oksidase, tidak diragukan lagi madu standard Internasional memberikan manfaat lebih banyak bagi kesehatan tubuh manusia. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
