Waspada Madu Botol Abal-abal Asal Banten, Ternyata Kandungannya Gula dan Tetes Tebu

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 11 November 2020
Waspada Madu Botol Abal-abal Asal Banten, Ternyata Kandungannya Gula dan Tetes Tebu

Polisi menunjukkan produksi madu palsu asal Lebak, Banten. (Foto: MP/Kanugrahan)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Polda Banten berhasil mengungkap sindikat pembuat madu palsu khas Lebak yang beromset miliaran rupiah. Dalam pengungkapan itu berhasil diamankan tiga orang yakni TM, MS sebagai produsen, dan AS warga Lebak yang menjual ke pengecer.

Tersangka TM dan MS diamankan di Jakarta sebagai produsen, dan AS diamankan di Lebak.

Modusnya mencampur zat glukosa, fruktosa, dan molase. Tiga jenis cairan ini dicampur seolah-olah madu asli, padahal tidak mengandung madu sama sekali.

Baca Juga:

Sejumlah Akun Sebarkan Video Syur Mirip Artis Sudah Dihapus


Madu palsu yang diproduksi para tersangka dijual secara online dan langsung. Harga dari produsen Rp 24.000 per liter.

Sampai ke masyarakat, madu dibungkus menggunakan botol dan dijual Rp 150.000 - Rp 200 ribu ke masyarakat.

Tersangka TM dan MS memproduksi madu palsu tanpa zat pewarna sehingga mirip dengan madu asli. Ia mencampur cairan tetes tebu atau molase dan menggunakan glukosa untuk mengentalkannya.

Madu hasil produksinya dikemas dengan rapi seolah-olah madu asli Lebak dan dikemas di jerigen 30 liter dengan harga jual Rp 660 ribu.

Oleh tersangka AS di Lebak, madu dikemas seolah-olah madu asli dan dijual online maupun langsung dengan harga Rp 150.000 - Rp 200.000.

Jika dikalkulasi penghitungan modal sampai dengan hasil, pelaku MS mendapat keuntungam dalam satu tahun Rp 8 miliar.

Polisi menunjukkan produksi madu palsu asal Lebak, Banten. (Foto: MP/Kanugrahan)
Polisi menunjukkan produksi madu palsu asal Lebak, Banten. (Foto: MP/Kanugrahan)

Kasubdit I Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, AKBP Doffie Pahlevi Sanjaya menerangkan, pengungkapan ini berkat adanya informasi dari warga Banten yang mencurigai adanya peredaran madu palsu

Setelah dilakukan penyelidikan, pihaknya melakukan undercover buy artinya menyamar sebagai pembeli. Madu yang dibeli oleh anggotanya langsung di uji ke laboratorium untuk memastikan kandungannya.

"Kita ajak transaksi, kita beli, lalu kita lakukan pengecekan ke laboratorium BPOM. Ternyata hasilnya 0 enzim madu, tidak ada ditemukan enzim madu sama sekali," ujar Doffie.

Kandungan yang ada di dalam madu palsu itu murni berisikan Gula yang bisa menyebabkan masyarakat terserang penyakit Diabetes.

Kemudian ada juga kandungan Fruktosa untuk bahan pembuatan kue dan terdapat glukosa.

"Dan setelah kita lakukan pemeriksaan yang bersangkutan mengakui bahwa madu-madu tersebut dibeli dari Jakarta," ungkap dia.

Dalam sehari, tempat itu bisa memproduksi 300 liter madu palsu yang dimasukan ke dalam botol. Madu itu yang sudah dikemas dan siap diedarkan dijual dengan harga Rp, 23.000 ribu.

Tentunya tersangka sudah mengambil keuntungan dalam penjualan sebesar Rp,5000. Sebab, modal yang digunakan oleh tersangka untuk membuat madu itu hanya Rp, 17.000.

"Jadi dengan adanya permintaan yang tinggi situasi pandemi covid, alih-alih memberikan imunitas meningkatkan imun dengan konsumsi madu malah bisa menimbulkan gangguan kesehatan," tutur dia.

Baca Juga:

Tol Cimanggis-Cibitung Diyakini Perlancar Arus Logistik Kawasan Jabodetabek

Namun, pelaku menggunakan bahan tersebut dengan takaran kira-kira saja baik mencampurkan warna, manisnya dan kekentalannya. Sebab, tersangka ini tidak memiliki keahlian dalam pembuatan madu seperti di pabrik besar.

"Kalau ditanya dia tau darimana, dia mendengar saja. Dan yang lebih fatal lagi, pewarna yang digunakan untuk mendekati warna madu adalah molases yang biasa disebut tetes tebu," terang dia.

Tetes tebu yang digunakan adalah hasil samping dari industri gula kristal, dimana biasa digunakan oleh peternak untuk bahan fermentasi probiotik yaitu campuran pakan ataupun juga minuman.

"Bagi ternak yang kita tahu itu sangat tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh manusia," tutup dia.

Dalam sehari tersangka bisa membuat ratusan liter madu palsu di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Keuntungannya yang diperoleh oleh tersangka setiap bulannya bisa mencapai Rp, 600 jutaan.

Para tersangka dijerat Pasal 140 jo Pasal 86 ayat 2, Pasal 142 jo Pasal 91 ayat w UU tentang Pangan dengan ancaman pidana 2 tahun penjara dan denda Rp 4 miliar. Ketiga tersangka juga dijerat Pasal 198 jo Pasal 108 UU tentang Kesehatan dan bisa dipidana denda Rp 100 juta. (Knu)

Baca Juga:

Usut Dugaan Video Syur Mirip Artis, Ahli Bahasa Digarap Polisi

#Madu #Kabupaten Lebak Banten
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Cetak Sejarah: Indonesia Ekspor Rempah hingga Madu ke Hongkong, Nilai Transaksi Capai Rp 5,6 Miliar
Tren dan proyeksi permintaan global terhadap rempah diperkirakan tumbuh rata-rata 5-6 persen selama 2023 - 2028.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 29 Juli 2025
Cetak Sejarah: Indonesia Ekspor Rempah hingga Madu ke Hongkong, Nilai Transaksi Capai Rp 5,6 Miliar
Indonesia
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten
Pergerakan tanah di Kabupaten Lebak, Banten kerap terjadi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Desember 2024
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten
Indonesia
3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC
Kabar duka datang dari pemukiman suku Badui Dalam, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 November 2024
3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC
Indonesia
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Perumahan Suku Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, diterjang angin puting beliung. Kerusakan akibat puting beliung diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Indonesia
Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
Kondisi rumah suku Badui yang terbuat dari bilik bambu dan atap rumbia di antaranya roboh hingga rata dengan tanah.
Wisnu Cipto - Kamis, 26 September 2024
Pemukiman Suku Badui Diterjang Puting Beliung, Kerugian Capai Rp 350 Juta
Fun
Rawat Wajah untuk Jangka Panjang, Manfaatkan Pemakaian Madu
Manfaat madu untuk perawatan wajah.
Ikhsan Aryo Digdo - Selasa, 09 Juli 2024
Rawat Wajah untuk Jangka Panjang, Manfaatkan Pemakaian Madu
Video
Ayo Kenali Madu Asli dari Rasa dan Aromanya
Madu mentah yang tidak diolah kembali maupun diberi pemanis tambahan setelah dipanen memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan madu olahan.
Rezita Kesuma - Sabtu, 08 Juni 2024
Ayo Kenali Madu Asli dari Rasa dan Aromanya
Fun
Pasangan di Inggris Terkejut Rumahnya Dipenuhi Sarang Lebah
Rumah mereka ternyata jadi istana bagi lebah.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 15 Maret 2023
Pasangan di Inggris Terkejut Rumahnya Dipenuhi Sarang Lebah
Fun
Ramai di Media Sosial, Madu Alami Berwarna Ungu
Kabar mengenai madu warna ungu sempat menjadi buah bibir warganet internasional.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 07 Maret 2023
Ramai di Media Sosial, Madu Alami Berwarna Ungu
Fun
Mad Honey Nepal, Obat atau Psikotropika?
Madu gila atau mad honey dari Nepal.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 14 Februari 2023
Mad Honey Nepal, Obat atau Psikotropika?
Bagikan