Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten

Frengky AruanFrengky Aruan - Rabu, 11 Desember 2024
Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meninjau kondisi rumah masyarakat yang terdampak pergerakan tanah di Desa Cidikit Kecamatan Bayah. (ANTARA/Mansur)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten menyusul cuaca ekstrem membuat puluhan rumah mengalami kerusakan. Demikian dilaporkan epala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu (11/12).

Berdasarkan data, tercatat 53 unit rumah di Desa Cikidit terdampak pergerakan tanah dan mengalami kerusakan dengan kategori berat dan sedang. Sementara itu 40 rumah di Kecamatan Bayah dan 23 rumah di Desa Penyaungan Kecamatan Panggarangan.

"Sekarang, warga yang kondisi rumahnya rusak dampak pergerakan tanah mengungsi ke sekolah, tenda dan rumah kerabat," Febby Rizky dikutip dari Antara.

Warga tidak berani menempati rumahnya karena berisiko. Terlebih cuaca ekstrem masih berlangsung dengan curah hujan intensitas lebat, sedang dan ringan.

Baca juga:

Potensi Banjir Akibat Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Pertimbangkan Kebijakan WFH

"Kami minta warga yang terdampak pergerakan tanah agar waspada dan siaga bencana alam, karena cuaca buruk masih terjadi," katanya menjelaskan.

Menurutnya, pergerakan tanah di Kabupaten Lebak kerap terjadi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai.

Biasanya, kata dia, jika cuaca ekstrem terjadi yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga berlangsung lebih dari lima jam berpotensi bencana pergerakan tanah. Pengalaman itu terjadi beberapa tahun lalu di Kecamatan Cimarga, Bojongmanik, Leuwidamar, Kalanganyar, Muncang, Lebakgedong dan Cikulur.

BPBD Lebak melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung dengan melakukan penelitian di lokasi pergerakan tanah. Kemungkinan hasil penelitian dari PVMBG Bandung sekitar dua pekan ke depan.

"Keputusan hasil penelitian dari PVMBG itu yang direkomendasikan harus direlokasi ke tempat yang lebih aman, namun sebaliknya jika diperbolehkan ditempati, masyarakat tidak direlokasi," katanya. (*)

#Pergerakan Tanah #Cuaca Ekstrem #Kabupaten Lebak Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Frengky Aruan

Berita Terkait

Indonesia
Cuaca Panas Ekstrem, BPBD DKI Imbau Warga tak Keluar Rumah di Siang Hari
Cuaca panas ekstrem kini sedang melanda Indonesia. BPBD DKI pun mengimbau agar warga tak keluar rumah saat siang hari.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Cuaca Panas Ekstrem, BPBD DKI Imbau Warga tak Keluar Rumah di Siang Hari
Indonesia
Cuaca Panas Dengan Suhu Capai 37,6 Derajat Celcius, Ini Imbauan BMKG
BMKG mengungkapkan cuaca panas dengan suhu maksimum mencapai 37,6 derajat Celcius yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Cuaca Panas Dengan Suhu Capai 37,6 Derajat Celcius, Ini Imbauan BMKG
Indonesia
Suhu di Sebagian Daerah Jawa Barat Capai 37,6 Derajat Celsius, Masih Lebih Rendah Dibanding 2022
Pada periode tersebut, cuaca cenderung sangat panas pada siang hari dan berpotensi hujan pada sore hingga malam hari.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 16 Oktober 2025
Suhu di Sebagian Daerah Jawa Barat Capai 37,6 Derajat Celsius, Masih Lebih Rendah Dibanding 2022
Indonesia
Cuaca Panas Landa Indonesia, BMKG Sebut Suhu di Jabar, NTT, dan Papua Tembus 37 Derajat Celsius
Kondisi ini diprakirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Cuaca Panas Landa Indonesia, BMKG Sebut Suhu di Jabar, NTT, dan Papua Tembus 37 Derajat Celsius
Indonesia
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Penyediaan fasilitas air minum ini bertujuan untuk memastikan setiap warga Jakarta dapat memenuhi kebutuhan cairan harian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Indonesia
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua menerima penyinaran matahari yang lebih intens.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 16 Oktober 2025
Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal
Indonesia
Tanggapi BMKG soal Cuaca Ekstrem, Gubernur Pramono: Jakarta Aman, yang Penting Hatinya Enggak Panas
Gubernur Pramono berharap suhu di Jakarta tetap stabil sehingga tidak mengganggu aktivitas warga.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Oktober 2025
Tanggapi BMKG soal Cuaca Ekstrem, Gubernur Pramono: Jakarta Aman, yang Penting Hatinya Enggak Panas
Indonesia
BMKG Prediksi Panas Ekstrem akan Mereda pada Akhir Oktober
Cuaca panas ekstrem ini dipicu pergeseran semu matahari ke selatan Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
BMKG Prediksi Panas Ekstrem akan Mereda pada Akhir Oktober
Dunia
Meksiko Diterjang Banjir, Sedikitnya 64 Tewas dan 65 Hilang
Para ahli meteorologi menyebut hujan pekan lalu menjadi lebih berbahaya karena dipicu kombinasi sistem tropis dari Teluk Meksiko dan front dingin dari utara.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
  Meksiko Diterjang Banjir, Sedikitnya 64 Tewas dan 65 Hilang
Dunia
Banjir Menyerbu Wilayah Catalonia di Spanyol, Mengurung Warga di dalam Mobil
Badan meteorologi nasional Spanyol, AEMET, telah mengeluarkan peringatan tertinggi atau red alert untuk provinsi pesisir tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
 Banjir Menyerbu Wilayah Catalonia di Spanyol, Mengurung Warga di dalam Mobil
Bagikan