Pergerakan Tanah Menyusul Cuaca Ekstrem Sebabkan Puluhan Rumah Rusak di Lebak Banten


Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meninjau kondisi rumah masyarakat yang terdampak pergerakan tanah di Desa Cidikit Kecamatan Bayah. (ANTARA/Mansur)
MerahPutih.com - Pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Lebak, Banten menyusul cuaca ekstrem membuat puluhan rumah mengalami kerusakan. Demikian dilaporkan epala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu (11/12).
Berdasarkan data, tercatat 53 unit rumah di Desa Cikidit terdampak pergerakan tanah dan mengalami kerusakan dengan kategori berat dan sedang. Sementara itu 40 rumah di Kecamatan Bayah dan 23 rumah di Desa Penyaungan Kecamatan Panggarangan.
"Sekarang, warga yang kondisi rumahnya rusak dampak pergerakan tanah mengungsi ke sekolah, tenda dan rumah kerabat," Febby Rizky dikutip dari Antara.
Warga tidak berani menempati rumahnya karena berisiko. Terlebih cuaca ekstrem masih berlangsung dengan curah hujan intensitas lebat, sedang dan ringan.
Baca juga:
Potensi Banjir Akibat Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Pertimbangkan Kebijakan WFH
"Kami minta warga yang terdampak pergerakan tanah agar waspada dan siaga bencana alam, karena cuaca buruk masih terjadi," katanya menjelaskan.
Menurutnya, pergerakan tanah di Kabupaten Lebak kerap terjadi, karena topografi alamnya pegunungan, perbukitan, dan aliran sungai.
Biasanya, kata dia, jika cuaca ekstrem terjadi yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir hingga berlangsung lebih dari lima jam berpotensi bencana pergerakan tanah. Pengalaman itu terjadi beberapa tahun lalu di Kecamatan Cimarga, Bojongmanik, Leuwidamar, Kalanganyar, Muncang, Lebakgedong dan Cikulur.
BPBD Lebak melibatkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung dengan melakukan penelitian di lokasi pergerakan tanah. Kemungkinan hasil penelitian dari PVMBG Bandung sekitar dua pekan ke depan.
"Keputusan hasil penelitian dari PVMBG itu yang direkomendasikan harus direlokasi ke tempat yang lebih aman, namun sebaliknya jika diperbolehkan ditempati, masyarakat tidak direlokasi," katanya. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Cuaca Panas Ekstrem, BPBD DKI Imbau Warga tak Keluar Rumah di Siang Hari

Cuaca Panas Dengan Suhu Capai 37,6 Derajat Celcius, Ini Imbauan BMKG

Suhu di Sebagian Daerah Jawa Barat Capai 37,6 Derajat Celsius, Masih Lebih Rendah Dibanding 2022

Cuaca Panas Landa Indonesia, BMKG Sebut Suhu di Jabar, NTT, dan Papua Tembus 37 Derajat Celsius

Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis

Ungkap Penyebab Cuaca Panas Ekstrem 37,6 Derajat Celcius, BMKG: Radiasi Matahari Capai Titik Maksimal

Tanggapi BMKG soal Cuaca Ekstrem, Gubernur Pramono: Jakarta Aman, yang Penting Hatinya Enggak Panas

BMKG Prediksi Panas Ekstrem akan Mereda pada Akhir Oktober

Meksiko Diterjang Banjir, Sedikitnya 64 Tewas dan 65 Hilang

Banjir Menyerbu Wilayah Catalonia di Spanyol, Mengurung Warga di dalam Mobil
