3 Orang Suku Badui Dalam Meninggal Akibat Tidak Dapat Akses Obat TBC


Masyarakat Suku Badui Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak. (ANTARA)
MerahPutih.com - Kabar duka datang dari pemukiman suku Badui Dalam, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Selama dua bulan terakhir tiga warga Badui Dalam meninggal akibat tidak mendapatkan akses obat tuberkulosis atau TBC.
"Kami sudah menyampaikan permintaan obat TBC pada Puskesmas Cisimeut dan Dinas Kesehatan, namun tidak ada realisasi," kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif, saat ditemui di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Cijahe, Kabupaten Lebak, Selasa (5/11).
Ketiga warga Badui yang meninggal itu adalah Ayah Rasad (35), Sanadi (25) dan Janeah (35). Ketiga warga Badui Dalam itu positif TBC setelah hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan SRI. "Kami sangat menyayangkan tidak adanya obat TBC itu, sehingga mereka meninggal dunia," imbuh Arif.
Baca juga:
Rumah Suku Badui Hancur Diterjang Puting Beliung, Ini Nama-Nama Korban
Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Budi Mulyanto mengatakan semua pasien TBC yang tersangka harus dilakukan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk mendapatkan pengobatan rutin selama 6-12 bulan.
Kasus TBC yang ditemukan petugas puskesmas, klinik, balai pengobatan, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya harus dilakukan TCM, kata dia, jika mereka diagnosis positif TBC akan mendapatkan pengobatan.
Begitu juga relawan kesehatan yang menemukan kasus TBC, lanjut dia, tentunya berkoordinasi dengan puskesmas setempat agar mendapatkan pemeriksaan kelanjutan. Sebab bila dilakukan pemeriksaan dan pengambilan dahak, belum tentu mereka dinyatakan positif diagnosis TBC.
Baca juga:
Karena itu, lanjutnya, semua pasien diduga TBC harus dilakukan TCM dan mereka mendapatkan pengobatan rutin selama 6-12 bulan tanpa putus dan perlu adanya Pengawasan Minum Obat (PMO) dari keluarga pasien. "Kami menyalurkan obat TBC itu secara gratis dan bisa sembuh jika PMO itu baik dan dipatuhi pasien tanpa putus selama pengobatan," kata Budi, dikutip Antara. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19

Larangan Masuk Badui Dalam untuk Wisman Resmi Diberlakukan Demi Menjaga Kesakralan Rumah Lembaga Adat

7 Warga Badui Tewas Digigit Ular Berbisa, Kelangkaan Serum ABU di Puskesmas Jadi Sorotan

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Jepang Wajibkan Pendatang dari 6 Negara Bawa Bukti Bebas TBC, Indonesia Termasuk

14% Pasien TBC Jakarta Utara Putus Obat, Kasudinkes Salahkan Stigma Negatif Masyarakat

[HOAKS atau FAKTA] : Kebijakan Baru, Kemenkes Haruskan Seluruh Penumpang Pesawat Divaksin Tb Buatan Bill Gates
![[HOAKS atau FAKTA] : Kebijakan Baru, Kemenkes Haruskan Seluruh Penumpang Pesawat Divaksin Tb Buatan Bill Gates](https://img.merahputih.com/media/21/3c/94/213c9428aaadc81b4ed3f9bf9ba40fdb_182x135.jpeg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
BPOM Lakukan Uji Klinis, Vaksin ‘Bill Gates’ untuk Cegah TBC Berpotensi Timbulkan Efek Demam

Baru Dibentuk Gubernur Pramono Anung, Ini Tugas Pasukan Putih Jakarta
