Jenis Diet yang Paling Populer di Tahun 2019

Diet yang populer di 2019 (Foto: Pixabay/mojzagrebinfo)
DIET memang menjadi salah satu cara untuk mendapatkan tubuh yang ideal. Tapi diet pun bukan hanya menahan lapar saja, ada banyak jenis diet yang populer di Indonesia. Sepanjang tahun 2019 saja nama niet keto, telur hingga diet penyanyi K-Pop IU banyak ditiru.
Dilansir dari Antarnews.com, berikut ini diet yang populer sepanjang tahun 2019, berserta ulasannya.
Baca juga:
1. Diet rendah karbohidrat
Salah satu diet yang populer di tahun 2019 ini mengharuskan seseorang menghindari gula dalam bentuk apapun. Tak ada larangan mengonsumsi daging, telur dan lemak, tapi sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Diet rendah karbohidrat juga memiliki beberapa pilihan, yakni 20-50 gram karbohidrat per hari dan mengonsumsi kurang dari 130 gram per hari.
Tapi, tak semua orang bisa melakukan diet rendah karbohidrat
Meski populer, jenis diet ini ternyata tidak bisa diperuntukan bagi semua orang. Kepala Divisi Organisasi di Pengurus Pusat IDAI, dr. Piprim Basarah Yanuarso mengatakan diet rendah karbohidrat hanya diperuntukan bagi mereka yang terkena sindrom metabolik, lingkar perut di ats 90 cm untuk laki-laki dan 80 cm untuk perempuan.
2. Diet telur
Diet ini menerapkan pola makan rendah karbohidtrat dan kalori, tapi tinggi protein selama 14 hari. Peserta diet tak boleh mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi dan gula alami. Tujuannya yakni menurunkan berat badan tanpa mengorbankan protein yang membangun otot. Tak ada sarapan, makan siang dan makan malam. Mereka hanya mengonsumsi telur atau air (miuman non kalori) selama 14 hari.
Baca juga:
Ternyata diet ini tak aman.
Sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition menjelaskan diet telur memang menginduksi perasaan kenyang dan menurunkan berat badan. Tapi diet ini terbilang tak sehat. Efek sampingnya yakni kekurangan energi karena penipisan karbohidrat. Asosiasi medis juga berpendapat kalau diet- ini bukanlah cara yang aman untuk menurunkan berat badan.
3. Diet mediterania
Seseorang yang menjadi peserta diet ini mengharuskan mengonsumsi makanan tinggi omega-3 dan lemak sehat seperti ikan, minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, buah dan sayur. Diet mediterania bagus untuk usus karena meningkatkan bakteri baik sebesar tujuh persen, melindungi tubuh terhadap stres dan peradangan oksidatif.
Bagi perempuan pasca-menopause, diet mediterania mampu memberikan efek positif pada massa otot dan kesehatan tulang. Sayangnya, ahli gizi asal Amerika Serikat Dr. Liz Weinandy seperti dilansir Livescience mengatakan ada risiko pelaku diet melupakan olahraga karena mengira menerapkan pola diet Mediterania sudah cukup membuat tubuh sehat.
4. Diet penyanyi K-Pop IU

Ada satu diet yang cukup populer di tahun 2019. Diet tersebut dilakukan oleh penyanyi K-Pop IU. Selama tiga hari ia hanya mengonsumsi satu apel untuk sarapan, dua ubi untuk makan siang dan segelas susu protein untuk makan malam. Tujuannya tentu agar tetap langsing.
Dokter spesialis gizi klinik dr. Inge Permadhi memang mengatakan diet ala penyanyi K-Pop IU memang mampu menurunkan berat badan karena jumlah kalori yang masuk tak sampai 500 kkal per hari. Hanya saja, ia tidak menyarankan pelaku diet untuk menerapkan pola ini lebih dari tiga hari karena bisa membahayakan kesehatan.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Cek Kesehatan Gratis Dinilai Langkah Maju untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

DPR Minta Nakes yang Terlibat Program Cek Kesehatan Gratis Punya Kompetensi

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Diharap Mencakup Seluruh Penyakit di Setiap Tingkat Usia

Besok Pemkot Solo Mulai Terapkan Cek Kesehatan Gratis di 17 Puskesmas

Manfaat Vitamin E untuk Tubuh

Naik Tangga Bikin Kita Berpanjang Umur

3 Macam Jenis Anxiety, Ketahui Gejalanya

Obat Kumur Bisa Tingkatkan Gula Darah Pasien Diabetes

Jangan Salah, Mandi Juga Ada Urutannya
