Jawa Barat Telah Terima Ribuan Tabung Oksigen


Tabung oksigen. (Foto: Pemprov Jabar)
MerahPutih.com - Posko Oksigen Jawa Barat telah menerima bantuan CSR berupa tabung oksigen sejumlah 2239 tabung yang bersumber dari bantuan Baznas Provinsi Jawa Barat sebanyak 400 Tabung, PT Abyro Multitekno Cemerlang 173 Tabung, Bantuan dari Singapura sebanyak 1466 Tabung, dan dari Kementerian Kesehatan Sebanyak 200 Tabung.
Bantuan tabung oksigen tersebut telah disalurkan Poskibar sesuai dengan kebutuhan oksigen pada setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Poskibar akan melakukan rekap data kebutuhan oksigen serta untuk evaluasi rencana pendistribusian tabung.
Baca Juga:
Pemkot Solo Kembali Dapat Bantuan 200 Tabung Oksigen dari Singapura
Selain penerimaan bantuan CSR tabung oksigen tersebut, Posko Oksigen juga menerima bantuan liquid oksigen dari PT. Pusri sebanyak 10 ton dan PT Tanoto sebanyak 44 ton yang dikirimkan secara bertahap dan akan terus berlanjut.
Sedangkan bantuan dari PT Krakatau Steel berupa pengisian ulang tabung oksigen dari seluruh RS di Jawa Barat setiap hari yang sampai saat ini berjumlah 1.977 tabung.
"Jumlah pasien COVID-19 dapat menjadi pembanding untuk pendistribusian oksigen ke kabupaten/kota di Jawa Barat. Harus ada keseimbangan dalam pendistribusian oksigen," ujar Ketua Poskibar Taufiq Budi Santoso di Bandung, Minggu (25/7).
Mekanisme permohonan tabung melalui Poskibar diintegrasikan dengan portal/aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar). Tidak hanya menyalurkan bantuan pasokan kebutuhan oksigen, Poskibar juga mengupayakan pinjaman sarana oksigen antarfasilitas layanan Kesehatan juga antarwarga.

Pemda Provinsi Jawa Barat menghimbau warga yang memiliki tabung dan sarana oksigen sedang tidak dipergunakan untuk meminjamkannya ke Posko Oksigen.
Ia menuturkan, melalui Poskibar, Pemda Provinsi Jabar akan memastikan data pasokan dan kebutuhan oksigen di kabupaten/kota. Tidak hanya melakukan pendataan kebutuhan oksigen untuk rumah sakit, namun juga perkiraan kebutuhan untuk pasien isoman.
"Kita telah mengatur dan merencanakan bagaimana ini (Poskibar) dapat berjalan proper. Pasokan oksigen dapat sampai ke rumah sakit. Kita bisa cepat mengirimkan, jangan sampai terlambat. Satu menit, satu jam itu sangat menentukan nyawa orang,” tuturnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Donasi Tabung Oksigen sebagai Jembatan Kebaikan Tanggulangi COVID-19
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
