Jarak Waktu yang Baik untuk Mencuci Handuk Mandi

Febrian AdiFebrian Adi - Senin, 26 Juni 2023
Jarak Waktu yang Baik untuk Mencuci Handuk Mandi

Alasan kenapa harus mencuci handuk. (Foto: Unsplash/Rinku)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HANDUK untuk mandi sering disepelekan kebersihannya. Misalnya terbiasa menaruhnya di tempat sembarang, tentu hal ini berisiko terkontaminasi oleh beberapa patogen, seperti kulit, bakteri, virus hingga jamur.

Untuk menghindari hal tersebut, kamu harus mengetahui frekuensi mencuci handuk mandi yang tepat supaya terhindar dari patogen penyebab gangguan kulit.

Baca juga:

Mengapa Warga Dunia Merayakan Hari Handuk?

Handuk harus selalu dicuci. (Foto: Unsplash/Danny)

Dikutip dari everydayhealth.com, Jumat (23/6), profesor dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Arizona Zuckerman di Amerika Serikat dr. Kelly Reynolds, PhD menuturkan jumlah terbaik untuk mencuci handuk mandi adalah setiap kali digunakan.

Tetapi, penggunaan handuk bisa direnggangkan maksimal tiga kali sebelum dicuci, asalkan handuk dikeringkan dan tidak lembap.

“Praktik terbaik adalah mencuci handuk setelah setiap kali digunakan,” ucap dr. Reynolds.

Aturan terpenting adalah saat mengeringkan handuk setelah digunakan. Proses pengeringan membantu untuk membunuh mikroba potensial (dan menghentikannya berkembang biak). Meski demikian, pengeringan handuk juga bergantung pada iklim di Indonesia.

Iklim di negara yang tropis dan cenderung panas memudahkan handuk cepat kering dan bisa digunakan lebih dari sekali. Pastikan handuk dijemur di luar kamar mandi karena kamar mandi adalah area yang lebih lembap dibandingkan area lain di rumah.

Terdapat satu aturan yang mengharuskan penggantian handuk setiap kali digunakan atau hanya sekali pakai. Aturan tersebut jika di bagian tubuh terdapat luka terbuka atau baru melakukan tindakan operasi dan masalah kulit lainnya. Jika mengalami hal-hal tersebut, handuk mandi harus lebih sering diganti.

Baca juga:

Waktu Tepat Cuci Handuk

Handuk bisa menjadi sarang bakteri. (Foto: Unsplash/Joyful)

“Penghalang kulit kamu tidak utuh, jadi harus lebih hati-hati,” ucap salah satu pendiri Audubon Dermatology di New Orleans Deirdre Hooper, MD.

Lebih lanjut, menurut dr. Reynolds mencuci handuk dengan air panas dan detergen lalu dikeringkan dengan uap panas atau suhu tinggi agar jamur dan kuman lebih cepat mati. Idealnya, pilihlah detergen yang mengandung enzim yang dirancang untuk mengurai kotoran dan membunuh kuman (Label depan sering mengatakan bahwa detergen memiliki enzim pelawan noda).

Bila memiliki kulit sensitif, produk baru bisa menyebabkan iritasi. Oleh sebab itu, hentikan penggunaan jika kulit mengalami reaksi negatif saat menggunakan detergen yang mengandung enzim. Pilihlah detergen bebas pewarna dan pewangi serta memasukkan enzim ke dalam formulasinya. (far)

Baca juga:

Mikroba Dalam Handuk Tidak Berbahaya, Tapi. .

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan