Kesehatan Mental

Jangan Malas Gerak Usai Libur Lebaran Kalau Enggak Mau Terkena Post Holiday Blues

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 17 April 2024
Jangan Malas Gerak Usai Libur Lebaran Kalau Enggak Mau Terkena Post Holiday Blues

Orang tidak mudah beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya misalkan kembali bekerja atau sekolah. (Foto: Pexels/Loc Dang)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Libur lebaran sudah berlalu. Mulai 17 April ini, sebagian besar pekerja akan mulai masuk. Begitu pula dengan sejumlah sekolah.

Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto menyarankan masyarakat agar menghindari kemalasan bergerak supaya mental tetap sehat usai libur panjang Lebaran. Misalnya bermain media sosial dalam waktu yang cenderung lama.

“Menghindari kegiatan yang tidak bergerak untuk waktu yang lama seperti bermain media sosial, salah satunya, karena dengan tidak bergerak tubuh jadi terbiasa dengan ritme gerak yang lambat dan ringan,” kata Kasandra seperti dikutip ANTARA (16/4).

Baca juga:

Mengenal Holiday Blues, Kondisi Stres saat Hari Libur Datang

Menurut Kasandra, kegiatan minim gerak berpengaruh pada tubuh dan pikiran seseorang secara tidak langsung. Tubuh akan mengalami fase enggan bergerak, berpikir karena adanya rasa ingin mengulang waktu liburan seperti sebelumnya.

Ini menyebabkan tubuh memerlukan waktu untuk terbiasa mengubah ritme dari yang semula lambat menjadi cepat.

Bila dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat berakibat pada post holiday blues atau kondisi perubahan suasana hati (mood) akibat transisi masa liburan menuju kondisi normal keseharian.

“Pada proses transisi tersebut, beberapa orang tidak mudah beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya misalkan kembali bekerja atau sekolah,” ujarnya.

Kasandra mengatakan post holiday blues sebagai sesuatu yang wajar. Namun akan lain ceritanya jika itu berlangsung lebih dari dua pekan.

Baca juga:

Liburan Sebentar Lagi Usai, Waspadai Post Holiday Blues

Kasandra menyarankan agar orang tersebut mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dari tenaga medis profesional.

Kasandra juga menyarankan supaya mental tetap sehat dan terjaga usai mengikuti libur panjang, masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas yang dapat menenangkan pikiran sambil mengembalikan ritme aktivitas seperti biasa.

Contohnya mendengarkan lagu-lagu kesukaan selama beberapa menit atau melakukan relaksasi diri melalui perawatan diri seperti pijat tubuh dan menikur.

Meski begitu, Kasandra mengatakan caranya bisa berbeda, tergantung pada kebutuhan masing-masing individu.

“Tergantung pada kebutuhannya, tentunya perlu ada pemeriksaan terlebih dahulu untuk dapat menentukan bentuk intervensi yang tepat (dari ahlinya),” ujar Kasandra. (*)

Baca juga:

Post Holiday Blues Menyerang, Lakukan Jurus Ampuh Ini

#Kesehatan Mental #Libur Lebaran
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Indonesia
Volume Penumpang KAI Daop 1 Jakarta Kembali Normal Pasca Arus Balik
Pada hari Selasa, tercatat 24.677 penumpang berangkat dari Daop 1 Jakarta dan 49.846 penumpang tiba. Tingkat keterisian untuk keberangkatan adalah 52 persen
Angga Yudha Pratama - Selasa, 08 April 2025
Volume Penumpang KAI Daop 1 Jakarta Kembali Normal Pasca Arus Balik
Bagikan