Jangan Lupa Cuci Sprei Agar Jauh dari Penyakit Mematikan

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 30 November 2022
Jangan Lupa Cuci Sprei Agar Jauh dari Penyakit Mematikan

Ancaman gangguan kesehatan serius bagi orang yang tidak pernah mengganti sprei. (Pixabay/Foundry)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SPREI terkadang terlupakan atau malas untuk mencuci. Kalau malas mencuci, cara termudah adalah membawanya ke laundry. Menurut laman Mirror, sebaiknya sprei dicuci secara berkala untuk menghalau penyakit yang mengganggu kesehatan.

Menurut pakar kesehatan, alpa mencuci sprei terutama sprei linen, dapat membuat seseorang serius mendapatkan sakit. Sprei kotor dapat menimbulkan pneumonia, radang usus buntu, bahkan gonorrhoea. Mengerikan sekali!

Banyak orang sangat malas mengganti sprei karena dimensinya yang lebar dan panjang. Melepas dan memasang sprei bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang sangat menguras tenaga. Belum lagi dainggap membuang-buang waktu, terutama saat jam k-drama favorit dimulai.

Baca Juga:

Tidur di Lantai tanpa Alas Empuk, Kurangi Nyeri Punggung

sprei
Sprei kotor sumber penyakit. (Unsplash/Annie Spratt)

Menurut survei di Inggris, sebagian orang di sana mengganti spreinya setahun sekali. Penelitian kemudian merujuk bahwa sprei yang kotor dapat menjadi koloni berbagai patogen yang mengancam kesehatan. Belum lagi mahluk-mahluk mikro yang dengan tenangnya bercokol di tempat tidur akibat sprei kotor.

Pakar tidur dari Bed Kingdom seperti yang dimuat pada Mirror, mengungkapkan bahwa manusia pada saat tidur akan melepas cairan, minyak atau lemak, beserta ribuan sel kulit mati. Ini yang kemudian mengundang mahluk-mahluk yang hanya dapat dilihat di mikroskop bermukim. Celakanya mahluk-mahluk itu membuang kotoronnya yang berakibat pada kesehatan manusia. Seperti alergi, asma, rhinitis, dan eksim. Penggantian sprei setiap hari menjadi sangat penting ketika seseorang sakit di tempat tidur.

Menurut Bed Kingdom, gejala yang timbul adalah batuk-batuk, bersin, ruam pada kulit, mata gatal, dan hidung yang meler terus. Jadi tak ada salahnya untuk mengganti sprei sesering mungkin.

Dermatologi Alok Via dari klinik di Cleveland menyebutkan bahwa ada banyak orgisma bakteri di kulit kita dan jumlahnya lebih banyak daripada sel manusia. Jadi ketika sel-sel kulit mati berada di sprei maka bakteri yanga da malah tumbuh subur di sana. Celakanya ketika menempel ke kulit tubuh akan menyebabkan folliculitis. Kondisi yang membuat infeksi kulit ini dapat mudah dialami pada orang bila memakai sprei linen.

Baca Juga:

Adakah Bahayanya Tidur Tengkurap?

sprei
Tidak mengganti sprei sama saja mengundang penyakit. (Unsplash/Becca Schultz)

Yang paling berbahaya adalah bakteri staphylococcus aureus ketimbang yang lainnya. Menurut para ahli bakteri ini menjadi dasar dari gangguan kesehatan seperti penumonia. Semakin berbahaya jika bakteri atau parasit masuk ke area pencernaan yang dapat mengarah pada peradangan usus buntu yang sangat berbahaya pada keselamatan jiwa, demikian pakar dari Johns Hopkins berpendapat.

Bed Kingdom menyarankan harus mengganti sprei dalam waktu tertentu, sebaiknya seminggu sekali untuk sprei linen. Mereka mengerti dan paham betul keengganan orang mengganti dan memasang sprei baru. Namun dampak baik akan segera terasa begitu sprei bersih dipakai tidur.

Mereka menegaskan kedisiplinan mengganti sprei di pagi hari agar tidak mengganggu irama tidur di malam hari. Kemudian sebaiknya jemur sprei di bawah sinar matahari yang dapat membunuh bakteri dan sejenisnya. (psr)

Baca Juga:

Bangun Tidur Kepala Terasa Berat? Bisa Jadi Kamu Waswas

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Bagikan