Jangan Lupa Cuci Sprei Agar Jauh dari Penyakit Mematikan


Ancaman gangguan kesehatan serius bagi orang yang tidak pernah mengganti sprei. (Pixabay/Foundry)
SPREI terkadang terlupakan atau malas untuk mencuci. Kalau malas mencuci, cara termudah adalah membawanya ke laundry. Menurut laman Mirror, sebaiknya sprei dicuci secara berkala untuk menghalau penyakit yang mengganggu kesehatan.
Menurut pakar kesehatan, alpa mencuci sprei terutama sprei linen, dapat membuat seseorang serius mendapatkan sakit. Sprei kotor dapat menimbulkan pneumonia, radang usus buntu, bahkan gonorrhoea. Mengerikan sekali!
Banyak orang sangat malas mengganti sprei karena dimensinya yang lebar dan panjang. Melepas dan memasang sprei bagi sebagian orang adalah pekerjaan yang sangat menguras tenaga. Belum lagi dainggap membuang-buang waktu, terutama saat jam k-drama favorit dimulai.
Baca Juga:

Menurut survei di Inggris, sebagian orang di sana mengganti spreinya setahun sekali. Penelitian kemudian merujuk bahwa sprei yang kotor dapat menjadi koloni berbagai patogen yang mengancam kesehatan. Belum lagi mahluk-mahluk mikro yang dengan tenangnya bercokol di tempat tidur akibat sprei kotor.
Pakar tidur dari Bed Kingdom seperti yang dimuat pada Mirror, mengungkapkan bahwa manusia pada saat tidur akan melepas cairan, minyak atau lemak, beserta ribuan sel kulit mati. Ini yang kemudian mengundang mahluk-mahluk yang hanya dapat dilihat di mikroskop bermukim. Celakanya mahluk-mahluk itu membuang kotoronnya yang berakibat pada kesehatan manusia. Seperti alergi, asma, rhinitis, dan eksim. Penggantian sprei setiap hari menjadi sangat penting ketika seseorang sakit di tempat tidur.
Menurut Bed Kingdom, gejala yang timbul adalah batuk-batuk, bersin, ruam pada kulit, mata gatal, dan hidung yang meler terus. Jadi tak ada salahnya untuk mengganti sprei sesering mungkin.
Dermatologi Alok Via dari klinik di Cleveland menyebutkan bahwa ada banyak orgisma bakteri di kulit kita dan jumlahnya lebih banyak daripada sel manusia. Jadi ketika sel-sel kulit mati berada di sprei maka bakteri yanga da malah tumbuh subur di sana. Celakanya ketika menempel ke kulit tubuh akan menyebabkan folliculitis. Kondisi yang membuat infeksi kulit ini dapat mudah dialami pada orang bila memakai sprei linen.
Baca Juga:

Yang paling berbahaya adalah bakteri staphylococcus aureus ketimbang yang lainnya. Menurut para ahli bakteri ini menjadi dasar dari gangguan kesehatan seperti penumonia. Semakin berbahaya jika bakteri atau parasit masuk ke area pencernaan yang dapat mengarah pada peradangan usus buntu yang sangat berbahaya pada keselamatan jiwa, demikian pakar dari Johns Hopkins berpendapat.
Bed Kingdom menyarankan harus mengganti sprei dalam waktu tertentu, sebaiknya seminggu sekali untuk sprei linen. Mereka mengerti dan paham betul keengganan orang mengganti dan memasang sprei baru. Namun dampak baik akan segera terasa begitu sprei bersih dipakai tidur.
Mereka menegaskan kedisiplinan mengganti sprei di pagi hari agar tidak mengganggu irama tidur di malam hari. Kemudian sebaiknya jemur sprei di bawah sinar matahari yang dapat membunuh bakteri dan sejenisnya. (psr)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
