Jagoan Ubah Sampah Plastik Jadi Karya Bernilai Ekonomi

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Kamis, 26 Agustus 2021
Jagoan Ubah Sampah Plastik Jadi Karya Bernilai Ekonomi

Gonzagina Conny Hendrayani, seorang praktisi kerajinan wirausaha. (MP/Felisitas Citra)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

GONZAGINA Conny Hendrayani geram dengan tumpukan sampah platik. Ia cemas karena sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksik, dan bersifat karsionogenik. Butuh kala hingga ratusan tahun agar sampah plastik terurai secara alami.

Conny, sapaan akrabnya, tak mau mengutuk kegelapan akan masalah sampah plastik. Ia lantas mendedikasikan dirinya menjadi salah satu jagoan dalam memanfaatkan kembali sampah plastik.

Baca juga:

Cerita Bagirata Bantu Pekerja Terdampak Pandemi

“Saya melakukan ini (daur ulang sampah plastik) karena takut nanti masa depan anak cucu terancam karena sampah. Kalau bukan saya yang memulai, siapa lagi,” ujar Conny.

Berdasarkan data Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada tahun 2020 timbulan sampah di 289 kabupaten dan kota di Indonesia mencapai 33 juta ton per tahunnya dan 16,89 persennya berasal dari sampah plastik. Data tersebut menunjukkan sampah plastik merupakan jenis sampah kedua memiliki jumlah tertinggi setelah sampah sisa makanan.

Tingginya jumlah produksi sampah plastik membuat Conny semakin teguh untuk terus berkembang dengan menghasilkan inovasi-inovasi terbaru dari daur ulang sampah.

sampah plastik
Conny mengubah sampah menjadi berbagai macam pernak-pernik cantik (MP_Felisitas Citra)

Meski kini usaha Conny baru mencakup lingkungan sekitarnya, setidaknya ada rasa bangga karena dapat berguna bagi masyarakat dan menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk sedikit membantu keadaan lingkungan.

Tak ingin ilmu dan pandangannya mengenai lingkungan berhenti pada dirinya, Conny aktif menjadi pembicara dan pelatih di beberapa acara maupun pelatihan terkait sampah. Tak hanya itu, ia juga aktif memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga di sekitar rumahnya di Pamulang, Tangerang Selatan.

“Saya tidak mau ilmu itu berhenti di saya, karena semakin banyak saya berbagi ilmu, keadaan lingkungan juga semakin membaik karena sampahnya dapat dimanfaatkan,” lanjutnya. Seluruh kegiatan tersebut dilakukannya secara sukarela dan tidak meminta sedikit pun biaya, sebab dirinya merasa lingkungan ini merupakan tanggung jawab seluruh manusia.

Baca juga:

Animal Defenders Indonesia Turun Tangan Selamatkan Hewan Peliharaan Saat Pemiliknya Terpapar COVID-1

Dengan mengikuti pelatihan Conny berikan, beberapa ibu rumah tangga jadi mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjual kreasi barang dari sampah plastik. “Tapi ya susah buat mengumpulkan kemauan mereka, karena sampah itu masih dianggap sebelah mata,” jelasnya.

Meski begitu, Conny tidak mau memaksakan setiap orang untuk memiliki pandangan sama dengannya. Conny menjadikan hal itu sebagai motivasinya untuk terus berkarya, sehingga nantinya sampah bisa disulap menjadi sebuah senjata utama untuk dapat mendorong kesadaran masyarakat.

Bahkan Conny menyebut dirinya sendiri sebagai “etalase berjalan”. Sebab, sebelum pandemi datang dan menghambat segala aktivitasnya, Conny sering memamerkan segala hasil karyanya digunakannya untuk pergi ke sebuah acara.

Baca juga:

Perjuangan Mahasiswa Penyintas COVID-19 Saat Harus Ujian Kenaikan Semester

Tak jarang cincin, kalung, hingga tas digunakannya mencuri perhatian banyak orang. Seluruhnya tentu dibuat dari daur ulang sampah. “Pernah saya ke acara pernikahan, ada orang suka dengan tas saya. Yasudah,” jelasnya dengan tawa.

Hal ini dilakukan bukan semata-mata karena uang. Baginya mendaur ulang sampah merupakan hobi menghasilkan dan bukan pekerjaan. Conny merupakan guru seni di beberapa sekolah berada di sekitar daerah Pamulang.

sampah plastik
Rumah Conny dipenuhi dengan berbagai kreasi dari daur ulang sampah. (MP_Felisitas Citra)

“Walau memang mendaur ulang ini dapat dibilang menguntungkan, tapi saya tidak menjadikannya sebagai pekerjaan, melainkan sebagai sebuah hobi,” ujarnya. lima juta rupiah pernah dikantongin Conny saat beberapa karyanya laku terjual di sebuah pameran. Kerumitan dalam membuat dan kesulitan dalam mencari barang menentukan harga setiap kreasi buatannya.

Karpet terbuat dari kemasan kopi saset dihargai Rp 400 ribu, tas koran dihargai Rp 300 ribu, tempat tisu dengan berbagai macam bentuk dihargai Rp 75 ribu, dan masih terdapat macam ragam kreasi pernah dibuatnya. Tak hanya itu, Conny juga pernah membuat kreasi sprei dari bungkus kopi saset.

Sebagian orang mungkin melihat kegiatan Conny hanya membuang-buang waktu. Namun tidak bagi perempuan berusia 61 tahun ini. “Bayangkan, untuk membuat karpet, kemasan saset kopi dibutuhkan itu sekitar empat ribu. Jadi kalau di satu RT ada punya lima karpet saja, sudah berapa banyak tuh sampah berkurang,” jelasnya.

Hingga kini, Conny telah menetapkan satu merek digunakannya untuk memperjual belikan karya daur ulang dari sampah plastik, Griya Den Ayu nan telah berdiri selama 25 tahun.

Namanya juga semakin banyak dikenal orang sebagai praktisi kerajinan wirausaha baik di daerah tempatnya tinggal hingga beberapa kota di Indonesia. Conny juga pernah mendapatkan kunjungan dari istri Walikota Madagaskar ketika ingin melihat karya daur ulang sampah plastik di rumahnya. (Cit)

Baca juga:

Jagoan Negeri Aing Berjuang Mencari Rumah Sakit Non-COVID

#Sains #Kesehatan #Agustus Jagoan Negeri Aing #Tren Fesyen #Fashion
Bagikan

Berita Terkait

Fashion
UNIQLO Gandeng BABYMONSTER untuk Koleksi UT Terbaru, Tampilkan Desain Edgy dan Playful
Koleksi UT UNIQLO x BABYMONSTER hadir dengan grafis 'BATTER UP', siluet crop boxy, dan konten spesial para member.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 Desember 2025
UNIQLO Gandeng BABYMONSTER untuk Koleksi UT Terbaru, Tampilkan Desain Edgy dan Playful
Fashion
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
Thrifting memang menyenangkan hati konsumen, tapi malah membikin hati produsen dan perajin tekstil Indonesia meringis karena ketimpangan yang sangat mencolok.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Thrifting makin Digandrungi, Industri Tekstil dalam Negeri Ketar-Ketir
ShowBiz
Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
Studi yang dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health ini menyebut popularitas mempersingkat usia hingga 4,6 tahun.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
 Studi Terbaru Ungkap Popularitas Berpotensi Turunkan Harapan Hidup Musisi, Gaya Hidup dan Kesibukan Tur Jadi Faktornya
ShowBiz
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
Botol minum ini telah jadi penanda status sosial seseorang di publik.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
Fashion
Panduan Thrifting Jakarta, Rekomendasi Seru dari Blok M Square hingga Pasar Santa
Banyak pemburu thrift merasa bahwa pakaian bekas memiliki karakter khas yang sulit ditemukan pada produk massal.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
Panduan Thrifting Jakarta, Rekomendasi Seru dari Blok M Square hingga Pasar Santa
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Bagikan