Jadul Maulana: Penghapusan Khalifatullah Sebagai Bentuk Disorientasi Karakter Manusia Islam
NU Jerman (Foto: Twitter NU Jerman)
Merahputih Nasional - Jadul Maulana pendiri Pondok Pesantren Kali Opak, Klenggotan, Srimulyo, Piungan, Bantul, Darah Istimewa Yogyakarta mengatakan penghilangan gelar khalifatullah oleh kraton Jogya dianggap sebagai bentuk disorientasi dalam pembentukan manusia islam itu sendiri, Jumat (8/5).
"khalifattullah merupakan orientasi pembentukan manusia Islam itu sendiri jika itu dihilangkan maka akan terjadi disorientasi kepemimpinan Islam" ungkap Jadul Maulana melalui sambungan telepon kepada merahputih.
Jadul juga mengingatkan bahwa penghilangan gelar Khalifattullah merupakan bentuk dari pengkhiatan terhadap jejak sejarah Islam di Jogyakarta.
"Sebenarnya semua jejak sejarah islam ketika itu, terekam dari gelar khalifattullah" ungkap Ulama NU tersebut.
Sekedar informasi pro dan kontra mengenai sabda raja yang dikeluarkan oleh Sri Sultan Hamengkubono ke-X bukan hanya menjadi masalah di Internal kesultanan melainkan juga kalangan ulama di Yogyakarta. (ab)
Baca Juga:
Ulama NU: Peristiwa Sabda Raja Semacam Erupsi
Dianggap Lecehkan Yogyakarta Lewat Sebuah Foto, 7 Pria Dibully Netizen
Guru Besar UIN Yogyakarta: Lokalisasi Pelacuran Logika Tolol
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
Pleno Syuriyah Tetapkan Zulfa Mustofa Jadi Pejabat Ketum PBNU Gantikan Gus Yahya
Konflik PBNU Akibat Konsesi Tambang, Gus Yahya: Itu Manuver Politik
Syuriyah PBNU Gelar Rapat Pencopotan, Gus Yahya: Hanya Muktamar Yang Bisa Berhentikan
Forum Kiai Nyai Muda Nahdlatul Ulama Desak Islah Pengurus PBNU, Minta Musyarah Terbuka
Pengurus PBNU Berkonflik, Jaringan Kader Muda NU Desak Segera Islah
Gubernur Pramono Bantah Orang NU Dipermudah Masuk Kerja di BUMD
Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting
NU Uraikan Kiprah Muslimat dalam Membangun Bangsa, Bukti Perempuan Punya Peran Besar!
Nisfu Syaban 2025: Tanggal, Keutamaan, dan Jadwal Menurut NU, Muhammadiyah, dan Kemenag
Pemerintah Diminta Percepat Bentuk Lembaga Perlindungan Data Pribadi