Jadi Lokasi Serangan Bom Bunuh Diri, Polisi Dianggap Kebobolan


Mapolda Sumsel (ANTARA/Yudi Abdullah/19)
MerahPutih.com - Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan menilai bahwa aparat keamanan telah kecolongan dengan terjadinya bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Seharusnya, serangan teror yang terjadi sebelumnya menjadi pelajaran bagi aparat.
"Sebelumnya kejadian Pak Wiranto misalnya, lalu ini Polres Medan di Sumatera Utara kejadian lagi, saya kira itu warning, hati-hati," katanya di Kompleks Parlemen, Kamis (14/11).
Baca Juga:
YouTuber Sekaligus Bomber Polrestabes Medan Tak Terdaftar di Kemendikbud
Menurut Zulkifli, aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan tidak boleh dianggap remeh.
Pasalnya, aksi teror dilakukan di kantor polisi yang harusnya aman dan memiliki penjagaan yang cukup ketat.

Begitu juga dengan kejadian sebelumnya yang sudah berani menyasar pejabat negar, yakni Wiranto.
"Jadi saya kira ini perlu perhatian, apalagi dalam situasi seperti ini kan kita perlu stabilitas, oleh karena itu kan partai-partai juga sekarang intensif untuk komunikasi, paling tidak kita satu visi satu pandangan agar menjaga stabilitas dan juga memajukan Indonesia gitu," jelas dia.
Dua kejadian teror terakhir tersebut menurut Zulkifli menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki paham radikal memang ada.
Baca Juga:
Lebih Radikal, Istri Bomber Polrestabes Medan Diduga Rencanakan Aksi Teror di Bali
Keberadaan mereka juga, menurut Zulkifli, sudah dipetakan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saya kira harus hati-hati dan saya kira BIN ya, kita, dan juga aparat keamanan lainnya betul-betul memang harus mengantisipasi segala kemungkinan. Ada di Papua, ada di Maluku, ada di Sumatera utara harus hati hati," katanya.

Sebelumnya, bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan terjadi Rabu pagi kemarin (13/11) sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan bom terjadi saat banyak warga datang membuat SKCK. Dalam insiden ini, lima personel Polri dan seorang warga terluka.
Polisi memastikan pelaku bom bunuh diri bernama Rabbial Muslim Nasution tewas di lokasi. Peristiwa ini juga menyebabkan sejumlah kendaraan rusak.
Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya menolak istilah "kecolongan" terkait bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan. Mahfud mengatakan, teroris memang selalu nyolong dalam setiap aksinya. (Kn u)
Baca Juga:
Polisi Amankan Istri dan Mertua Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan
Bagikan
Berita Terkait
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

4 Provinsi Bakal Dipilih Jadi Tempat Swasembada Pangan, Air dan Energi, Rp 8 Triliun Buat Cetak Sawah Baru

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

80.000 Kopdes Diresmikan, Zulhas Sebut ini Wajah Baru Koperasi Indonesia

Peresmian 80.000 Kopdes Merah Putih, Zulhas: Wajah Baru Koperasi Indonesia

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
