ITS Kantongi Hak Paten Atas Temuan Alat Pemurni Biogas

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 26 Juni 2020
ITS Kantongi Hak Paten Atas Temuan Alat Pemurni Biogas

Alat pemurni biogas otomatis mengusung Teori Kelarutan Gas (Humas ITS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperoleh hak paten dari pengembangan Sistem Pemurnian Biogas Otomatis dengan Teori Kelarutan Gas oleh Air, Arief Abdurrakhman ST MT bersama kelima mahasiswa Teknik Instrumentasi.

Hak paten tersebut diperoleh dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DTKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) RI.

Baca Juga

Novel Singgung Nama Tito Karnavian di Sidang Teror Air Keras

Arief mengatakan, diciptakannya produk ini berdasarkan keprihatinan bersama melihat pemanfaatan potensi sumber daya alam, utamanya untuk energi terbarukan.

Dari data yang dilansir pada situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah berkomitmen dalam merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35 ribu Megawatt (MW). Sejumlah 25 persen dari target tersebut diupayakan berasal dari energi terbarukan.

“Potensi sumber daya alam Indonesia sungguh luar biasa, namun baru 15 persen saja yang terpenuhi menjadi energi terbarukan,” tandas Arief di Surabaya, Jumat (26/6).

Dengan demikian, Kepala Subdirektorat Pengembangan Kewirausahaan dan Karir ITS berupaya mengoptimalkan pemanfaatan biogas menjadi sumber energi terbarukan. Dari analisa timnya menunjukkan bahwa wilayah Jawa Timur meliputi Malang, Pasuruan, dan kota lain yang berfokus pada sektor peternakan masih belum memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai bahan baku primer biogas secara maksimal.

“Padahal dari sekitar 20.000 reaktor biogas yang ada di Indonesia, sekitar 7.000 - 8.000 di antaranya ada di wilayah Jawa Timur,” imbuhnya.

Alat pemurni biogas otomatis mengusung Teori Kelarutan Gas (Humas ITS)

Menurut Arief, biogas langsung dikeluarkan dari reaktor ke alam bebas bisa menimbulkan bahaya. Hal ini diakibatkan tidak dari metana saja yang ada dalam kandungan biogas, namun ada kandungan pengotornya.

“Halnya hidrogen sulfida dan karbondioksida yang berpengaruh pada efek rumah kaca dan menjadi sebab timbulnya pemanasan global,” ungkapnya.

Reaktor biogas yang belum dibekali alat pemurnian, kandungan pengotornya mampu mencapai 40 - 50 persen. Akibatnya, surplus biogas yang dihasilkan industri rumah tangga ini tidak bisa langsung dimanfaatkan masyarakat.

"Hal ini karena biogas mengandung pengotor tinggi yang langsung dialirkan ke genset dan menimbulkan kerusakan pada mesin generator,” terangnya.

Untuk itu, pihaknya menggunakan sistem pemurnian biogas yang mengandalkan bahan-bahan yang mudah didapat. Sebab sistem pemurnian biogas banyak dijumpai di luar negeri berskala industri.

“Kali ini kita ciptakan oemurnian biogas untuk membantu para peternak sapi agar mengkonversi biogas dari kotoran sapi menjadi energi listrik,” paparnya.

Baca Juga

Novel Baswedan: Tidak Perlu Merekayasa Fakta, Lebih Baik Terdakwa Dibebaskan

Komposisi biogas yang dihasilkan bisa mengandung 80 - 90 persen metana. Semakin banyak kandungan metana dalam biogas, maka semakin layak dialirkan ke genset sebab tidak banyak polutan di dalamnya.

“Sebab itu, di ruang pembakaran pada genset akan lebih banyak memanfaatkan suplai metana,” jelasnya.

Tantangan dalam riset kali ini terletak pada pengujian di pabrik reaktor biogas yang perlu sistem perkabelan yang bagus agar mobilitasnya maksimal. (Andika)

#Gas #Migas #Gas Bumi #Emisi Gas
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
DPR Tuntut Jawaban Konkret dari PGN dan Kemenperin Terkait Kebijakan Gas
Komisi VII butuh jawaban konkret, bukan sekadar melempar masalah ke pihak lain
Angga Yudha Pratama - Senin, 29 September 2025
DPR Tuntut Jawaban Konkret dari PGN dan Kemenperin Terkait Kebijakan Gas
Indonesia
SPBU Merek Asing Alami Kelangkaan BBM, Impor 1,4 Juta Kilo Dari AS Jadi Solusi Juta Kiloliter
Kementerian ESDM meminta kepada masing-masing badan usaha, termasuk Pertamina, untuk merinci berapa kebutuhan impor BBM mereka hingga akhir tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 September 2025
SPBU Merek Asing Alami Kelangkaan BBM, Impor 1,4 Juta Kilo Dari AS Jadi Solusi Juta Kiloliter
Indonesia
Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN
Data produksi minyak bumi yang ditampilkan oleh Kementerian ESDM meliputi minyak, kondensat, dan NGL.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN
Indonesia
Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas
Blok laut itu mengandung potensi migas yang ditaksir mampu bertahan hingga tiga puluh tahun ke depan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 08 Agustus 2025
Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas
Indonesia
Dampak Ledakan Stasiun Pengumpul Pertamina: Pasokan Gas ke Warga Subang Terhenti
Pertamina mengimbau agar masyarakat yang terdampak mencari solusi alternatif akibat penghentian sementara pasokan gas.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
Dampak Ledakan Stasiun Pengumpul Pertamina: Pasokan Gas ke Warga Subang Terhenti
Indonesia
Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi
Manager Communication Relations and CID Pertamina EP memastikan pihaknya akan melakukan investigasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
Ledakan Pipa Gas di Subang Memakan Korban, Pertamina Lakukan Investigasi
Indonesia
Ledakan Kebocoran Gas Pertamina di Subang, Pegawai Alami Luka Bakar Parah hingga 80 Persen
Ledakan dahsyat hingga menimbulkan kobaran api terjadi di kawasan milik stasiun pengumpul gas PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 05 Agustus 2025
Ledakan Kebocoran Gas Pertamina di Subang, Pegawai Alami Luka Bakar Parah hingga 80 Persen
Indonesia
Masyarakat Jadi Korban Bright Gas Palsu, Pertamina Imbau Beli di Agen Resmi
Masyarakat kini banyak yang menjadi korban Bright Gas palsu. Pertamina pun mengimbau agar membelinya di agen resmi.
Soffi Amira - Minggu, 06 Juli 2025
Masyarakat Jadi Korban Bright Gas Palsu, Pertamina Imbau Beli di Agen Resmi
Indonesia
Komisi XII DPR Dukung Kerja Sama Indonesia-Rusia di Bidang Migas dan Nuklir
Kemitraan strategis Indonesia - Rusia berpotensi memperkuat ketahanan energi nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Komisi XII DPR Dukung Kerja Sama Indonesia-Rusia di Bidang Migas dan Nuklir
Indonesia
Menteri Bahlil Tepuk Jidat, RI Impor BBM dari Negara Tidak Punya Minyak!
Bahlil mencurigai ada yang sengaja membuat Indonesia terus-menerus mengimpor BBM dari luar negeri.
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Menteri Bahlil Tepuk Jidat, RI Impor BBM dari Negara Tidak Punya Minyak!
Bagikan