Istana Pastikan Kunker Jokowi ke Jawa Timur Patuh Protokol Kesehatan

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (25/6/2020). (ANTARA/HO-Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Merahputih.com - Istana Kepresidenan memastikan telah melakukan persiapan khusus dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jawa Timur (Jatim) pada Kamis ini.
Kunjungan kerja (kunker) Presiden Jokowi ke Surabaya dan Banyuwangi, Jatim merupakan kunjungan kerja perdana Presiden pada masa adaptasi kebiasaan baru atau normal baru dalam pandemi COVID-19.
Baca Juga:
Polisi Tetapkan 69 Orang Jadi Tersangka Kasus Karhutla di Indonesia
"Rombongan terbatas yang turut serta dalam kunjungan kerja ini telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan 'rapid test' (uji cepat) sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (25/6).
Sekretariat Presiden menerapkan secara disiplin protokol kesehatan. Pertama, sebelum berangkat, para pendamping Presiden, seperti para menteri, personel Paspampres, dan perangkat lainnya menjalani uji cepat untuk mendiagnosa COVID-19.

Kapasitas pesawat kepresidenan yang digunakan selama kunjungan kerja juga dibatasi hingga separuhnya mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.
Semula, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 biasa menampung hingga 55 penumpang dalam tiap kali perjalanan. Di tengah pandemi ini, kapasitas tersebut dikurangi hingga menjadi 25 penumpang.
"Protokol keamanan tetap kami terapkan, yaitu mereka (rombongan lain) akan berangkat lebih dulu, sehingga isi dari pesawat hanya 50 persen," ujarnya dikutip Antara.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA] FKPPI Siaga di Monas Bersiap Jika RUU HIP Disahkan
Heru berharap agar kunjungan kerja pertama Presiden Jokowi di masa adaptasi kebiasaan baru ini dapat terlaksana dengan baik, dengan mengacu pada penerapan protokol kesehatan yang ada.
"Mudah-mudahan kunjungan Presiden pertama kali dalam kondisi 'new normal' (normal baru) ini bisa diikuti dengan kegiatan ekonomi lainnya yang tidak lepas dari pengetatan protokol kesehatan. Kami tentunya sangat berharap ini bisa berjalan dengan baik," tutup dia. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda

Sisi Barat Gedung Grahadi Dibakar Tidak Lama Setelah Khofifah Indar Parawansa Temui Massa

Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur

Bermodal Surat Sakti, Polisi Bakal Tertibkan Sound Horeg di Jawa Timur

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

DPR Desak Pertamina Cepat Atasi Kelangkaan BBM di Tapal Kuda, Alihkan Stok dari Surabaya-Malang

KPK Maraton Periksa 17 Orang Terkait Kasus Dana Hibah Jatim di Polres Malang

Semeru Dua Kali Erupsi, Warga Diminta tidak Beraktivitas di Radius 3 Km dari Kawah

Pemda Diminta Turun Tangan Atasi Polemik Sound Horeg

Haramkan Sound Horeg, MUI: Joget Sambil Buka Aurat dan Ganggu Pendengaran
