Israel Paksa Warga Palestina di Rafah untuk Mengungsi
600 ribu anak di rafah kelaparan di tengah serangan Israel. Foto: Unsplash/ Jorge Fernández Salas
MerahPutih.com - Militer Israel pada Senin (6/5) mengeluarkan perintah evakuasi segera kepada warga Palestina dan pengungsi lainnya dari wilayah Rafah timur. Hal itu menjelang kemungkinan invasi darat yang akan dilancarkan Israel.
“Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan mendesak warga Palestina untuk sementara mengungsi dari Rafah timur ke zona kemanusiaan yang diperluas,” tulis juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, di X.
Perluasan zona kemanusiaan di Al-Mawasi meliputi rumah sakit lapangan, tenda, makanan, air, obat-obatan, dan perbekalan lainnya dalam jumlah besar.
“Tentara juga mengizinkan kolaborasi dengan organisasi internasional tertentu dan negara-negara lain untuk memperluas cakupan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza,” kata dia.
Baca juga:
Namun, ia menyebutkan, bahwa proses tersebut akan berjalan secara bertahap berdasarkan penilaian situasi yang sedang berlangsung.
“Dalam konteks ini, selebaran akan dibagikan, pesan teks dan panggilan telepon akan dikirim, dan informasi disiarkan melalui media Arab,” kata Adraee.
Ia juga menegaskan, tentara akan terus berupaya untuk mencapai tujuan perang mereka, termasuk menumpas kelompok pejuang Hamas Palestina serta mengembalikan semua warga Israel yang disandera. Melalui akun media sosialnya, militer Israel telah mengunggah peta yang menggambarkan rute evakuasi.
Laporan Radio Angkatan Darat Israel juga menyebutkan, keputusan untuk mengevakuasi warga dari Rafah timur diambil dalam sidang kabinet, Minggu malam (5/5). Sekitar 100.000 warga sipil diperkirakan berada di wilayah yang akan dievakuasi.
Baca juga:
Serangan ke Rafah Bakal Bikin Israel dan Arab Saudi Kembali Renggang
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, disebut telah memberi pengarahan kepada Menhan AS, Lloyd Austin, tentang keputusan untuk memulai evakuasi penduduk dari kota di selatan Gaza itu.
Pesawat Israel menjatuhkan selebaran di atas kota untuk mendesak penduduk di wilayah Rafah timur agar segera mengungsi dan menuju Al-Mawasi. Brosur tersebut memuat peta wilayah dan batas-batasnya, serta wilayah yang perlu dikosongkan.
Selebaran tersebut juga memperingatkan, warga Palestina tidak kembali ke Kota Gaza atau wilayah utara Jalur Gaza, atau "mendekati pagar keamanan timur dan selatan yang berbatasan dengan Mesir."
Rafah saat ini dihuni oleh 1,4 juta pengungsi Palestina yang mengungsi dari perang, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Kemudian, diklaim Israel merenggut sekitar 1.200 nyawa. Hamas juga dituding menyandera 250 orang Israel.
Baca juga:
Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan hampir 34.700 warga Palestina, serta menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza hingga penduduknya menjadi kelaparan dan rentan tertular penyakit. (*)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi
8 Negara Muslim Termasuk Indonesia Desak Israel Buka Gerbang Rafah 2 Arah
Presiden Lebanon Utamakan Bahasa Negosiasi Ketimbang Perang Hadapi Israel
Disidang dalam Kasus Korupsi, Benjamin Netanyahu Minta Pengampunan dari Presiden Israel
Israel 591 Kali Langgar Gencatan Senjata Sejak 10 Oktober, Tewaskan 357 Warga Palestina
Paus Leo Serukan Pembentukan Negara Palestina sebagai Jalan Damai
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Resmi Tetapkan Pulau Galang Riau untuk Dijadikan ‘Rumah Sementara’ Rakyat Gaza Palestina yang Jadi Korban Perang
'Jacir's Palestine 36' Resmi Jadi Utusan Palestina, Berkompetisi di Film Fitur Internasional di Oscar 2026
Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Perjanjian Gencatan Senjata