Israel Keluarkan Peringatan untuk Tidak Kunjungi Istanbul


Sebuah kapal pesiar berlayar di Selat Bosporus, Istanbul, Turki, Rabu (13/4/2022). ANTARA FOTO/Xinhua/Shadati/rwa.
MerahPutih.com - Israel merespons "ancaman" terhadap warganya terutama yang berada di Istanbul, Turki. Turki adalah tujuan wisata populer bagi orang Israel. Kedua negara telah memperbaiki hubungan mereka setelah lebih dari satu dekade hubungan yang tegang.
Pemerintah Israel mendesak warganya untuk menghindari Istanbul atau segera pulang jika sudah terlanjur berada di sana, menyusul ancaman Iran untuk membunuh atau menculik orang Israel yang sedang berlibur.
"Kami menyerukan warga Israel untuk tidak terbang ke Istanbul, dan jika Anda tidak memiliki alasan penting, jangan terbang ke Turki. Jika Anda sudah berada di Istanbul, kembalilah ke Israel sesegera mungkin," kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin (13/6).
Baca Juga:
Kanada Sita Rp 4,59 Triliun Aset dan Transaksi Libatkan Orang Rusia
Lapid mengatakan "upaya besar" oleh pasukan keamanan Israel telah menyelamatkan "banyak nyawa warga Israel dalam beberapa pekan terakhir". Ia juga berterima kasih kepada pemerintah Turki atas kontribusinya.
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa Turki telah menangkap beberapa tersangka "operasi" Pengawal Revolusi Iran.
"Ancaman teroris ini ditujukan kepada warga Israel yang berlibur. Mereka memilih, secara acak tetapi dengan cara yang disengaja, warga Israel dengan maksud untuk menculik atau membunuh mereka," kata Lapid, seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
Iran Akan Putuskan Sambungan Kamera Pengawas Badan Energi Atom Internasional
"Saya ingin, dari sini, menyampaikan pesan kepada Iran juga. Siapa pun yang menyakiti orang Israel tidak akan lolos begitu saja. Lengan panjang Israel akan menangkap mereka, di mana pun mereka berada."
Teheran telah bersumpah untuk membalas Israel, yang disalahkan atas pembunuhan pada 22 Mei lalu terhadap Hassan Sayad Khodai, seorang kolonel Korps Pengawal Revolusi Iran yang ditembak mati di kemudi mobilnya oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.
Israel tidak membenarkan atau menyangkal bertanggung jawab, kebijakan standar atas tuduhan pembunuhan. Israel menuduh Khodai telah merencanakan serangan terhadap warganya di seluruh dunia. (*)
Baca Juga:
Dampak Perang Rusia Ukraina Berlanjut, Berbagai Negara Hadapi Resesi
Bagikan
Berita Terkait
Bentrok Pecah saat Warga Italia Mogok Tuntut Pemeritahan Tegaskan Sikap atas Gaza

Pengakuan terhadap Negara Palestina Meluas, ini Maknanya bagi Rakyat Negeri itu dan Israel

Ini Syarat Prabowo Buka Opsi Indonesia Akui Israel

Inggris secara Resmi Akui Negara Palestina, Tandai Perubahan Signifikan Kebijakan Pemerintah 'Negeri Ratu Elizabeth'

Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Pemimpin Liga Arab dan OKI Tolak Rencana Pemukiman Ulang Rakyat Palestina oleh Israel

Kerahkan Tank, Tentara Israel Mulai Serangan Darat ke Kota Gaza

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

Agresi Israel ke Doha Dinilai Sebagai Ancaman Serius Bagi Stabilitas dan Perdamaian di Kawasan Timur Tengah
