IPW Nilai Pembentukan Tim Independen Kurang Tepat
sumber foto: Antara
MerahPutih Nasional- Indonesia Police Watch (IPW) menilai pembentukan tim independen yang terdiri atas 9 orang kurang tepat.
"Sebab yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik KPK VS Polri adalah tim etik," kata Neta dalam siaran persnya kepada redaksi, Kamis (29/1).
Neta yang juga mantan wartawan di salah satu harian kabar nasional menambahkan titik pangkal perseteruan KPK dan Polri dipicu dari penetapan calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka dugaan kepemilikan rekening gendut.
Setelah penetapan tersebut, korps Polri melakukan balasan dengan menangkap dan menjadikan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka menghadirkan saksi palsu dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dalam sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2010 silam.
"Karena titik pangkal masalahnya disini, di sisi inilah yang perlu dituntaskan oleh Tim Etik. Tujuannya agar masing-masing pihak tidak otoriter dan tidak bertindak sewenang-wenang atas nama hukum maupun lembaga hukum yang menaunginya," sambung Neta.
Ia melanjutkan tim etik seharusnya terdiri dari Ketua Mahkamah Agung, Ketua Komisi Yudisial, Ketua Mahkamah Konstitusi, Jaksa Agung, Menkumham, para pakar hukum, dan pihak netral lainnya. Tim Etik harus bisa membuka akses, apakah alat bukti dan saksi-saksi yang dimiliki KPK untuk menjadikan Budi Gunawan sebagai tersangka sudah sesuai dan apakah alat bukti dan saksi-saksi yang dimiliki Polri untuk menjadikan Bambang Widjojanto sebagai tersangka sudah sesuai.
"Dari sini kemudian Tim Etik baru bisamenyimpulkan, apa solusi yang harus dilakukan Presiden sebagai KepalaNegara untuk menyelesaikan kasus KPK vs Polri," tandas Neta. (BHD)
Bagikan
Berita Terkait
Polda Riau Kirim Cool Storage Premium Demi Lancarnya Proses DVI di Lubuk Pasung
Tim Trauma Healing Turun ke Lokasi Bencana, Beri Dukungan Psikososial bagi Korban Banjir dan Longsor di Langsa
Logistik dan Nakes Diberangkatkan ke Aceh Tamiang, Respons Cepat Bantu Korban Bencana
Polri Larang Anggotanya Flexing Hidup Mewah, Luncurkan WBS dan SP4N untuk Aduan Masyarakat
Gugur saat Bertugas, Anjing K-9 Polda Riau Mati dalam Pencarian Korban Bencana Alam di Agam, Sumbar
Pasukan Khusus Polri Diterbangkan ke Lokasi Bencana Alam Sumatra, Salurkan Bantuan ke Daerah Terisolasi
Reformasi Radikal Polri Diharap Fokus pada Perubahan Kultural, Bukan Struktural
Polri Andalkan Anjing Pelacak untuk Cari Korban Hilang Bencana Alam di Sumut, Sebut Punya Insting dan Deteksi Sangat Akurat
Akses Darat Terputus, Polri Lakukan Airdrop Bantuan ke Desa Terisolasi di Sumut
Kakorlantas Polri Cek Exit Tol Prambanan, 2,9 Juta Kendaraan Diprediksi Bakal Padati Tol