Instalasi Seni di Monumen Arc de Triomphe Paris


Momumen terkenal di Paris dijadikan instalasi seni. (Foto: Instagram/@arcdetriomphe_paris)
ADA begitu banyak monumen terkenal dari Paris. Tak hanya Menara Eiffel, Kota Cinta di Prancis itu menyimpan deretan bangunan indah nan megah yang sudah seperti karya seni. Namun, mendiang seniman Christo mencoba meningkatkannya ke level lebih tinggi.
Selama beberapa pekan, warga Paris dan pelancong akan melihat perbedaan signifikan pada salah satu bangunan bersejarahnya, Arc de Triomphe. Untuk beberapa waktu, monumen itu akan dibungkus rim kain biru keperakan dan berubah menjadi instalasi seni yang diberi nama Wrapped.
Baca juga:

Proyek tersebut, seperti dilansir dari laman Travel and Leisure, dibuat oleh seniman Christo dan istri sekaligus mitra artistiknya, Jeanne-Claude sebelum kematiannya pada 2009. Mereka telah berencana untuk membungkus Arc de Triomphe dengan kain sejak tahun 60-an. Namun kemudian Christo meninggal dunia pada 2020.
Melanjutkan legasi ini, Sotheby's Paris berusaha mewujudkannya jadi kenyataan. "Sampai napas terakhirnya, Christo bekerja tanpa lelah pada proyek ini, pameran sementara terakhirnya, demikian ia suka menyebutnya," ungkap Wakil Ketua Divisi Seni Rupa Global Sotheby's Simon Shaw.
"Karya asli ini memang membuka jendela ke imajinasi magis mendiang seniman, kegembiraan, dan keajaiban yang ia temukan dalam mempersiapkan instalasinya yang paling ambisius," tambah Shaw.
Disebut sebagai karya seni publik terbesar di seluruh dunia pada tahun 2021, L'arc de Triomphe Wrapped akan ditampilkan selama 16 hari, tepatnya tanggal 18 September hingga 3 Oktober 2021. Karya ini membutuhkan 25 ribu meter persegi kain, tiga ribu meter tali merah, dan membutuhkan waktu hampir 12 minggu untuk diselesaikan. Berdasarkan informasi di Instagram resminya, warna silver itu didapatkan dari 1kg bubuk alumunium.
Baca juga:
View this post on Instagram
Proyek tersebut dibiayai oleh keponakan Christo yaitu Vladimir Yavatchev dan diperkiran mencapai 14 juta euro atau kurang lebih setara dengan Rp235,6 miliar.
"Tantangan terbesar bagi saya adalah Christo tidak ada di sini. Saya merindukan antusiasmenya, kritiknya, energinya, dan semua hal ini. Itu, bagi saya benar-benar tantangan terbesar," ucap Yavatchev.
Selama pameran berlangsung, Sotheby's Paris juga akan menampilkan The Final Christo. Sebuah ekshibisi dari 25 karya asli, termasuk citra, peta, rencana arsitektur, foto, dan gambar teknik dalam pastel dan cat yang merupakan proses di balik layar dari persiapan 60 tahun pembuatan Wrapped.
Setiap karya akan dijual dan hasil keuntungannya akan ditujukan untuk proyek mendatang serta yayasan Christo & Jeanne-Claude yang didirikan untuk melindungi warisan seniman untuk generasi mendatang. Bagi mereka yang tidak bisa melihat karya ini secara langsung, instalasi seni itu akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Christo and Jeanne-Claude. (sam)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Pimpin Delegasi RI Standing Ovation saat Prancis Akui Palestina di PBB

Prancis Resmi Akui Negara Palestina, Tegaskan tak Ada Pembenaran untuk Perang di Gaza

Prancis Dilanda Protes saat Perdana Menteri Baru Menjabat, Tuntut Pendapat Rakyat Didengar

Macron Tunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Baru Prancis

Kepala Babi Ditemukan di Beberapa Masjid Paris, Ditulisi Kata ‘Macron’

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Penuh Kengerian, Siaran Live Terakhir Streamer Prancis Jean Pormanove sebelum Meninggal

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung

Prancis Kasi Peringatan, Bencana Menunggu jika Israel Duduki Gaza

Prancis Alami Kebakaran Hutan Terbesar Musim Panas ini, Areanya Lebih Luas daripada Kota Paris
