Ini yang Terjadi pada Tubuh dan Pikiran Kita Saat Koma

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 11 Agustus 2020
Ini yang Terjadi pada Tubuh dan Pikiran Kita Saat Koma

Pasien bisa jadi hanya bisa sebatas mendengar. (Foto: Unsplash/Sharon McCutcheon)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DI berbagai film atau novel, pasien koma kerap digambarkan seperti orang yang sedang tertidur panjang. Ada juga yang digambarkan masih bisa mendengar kejadian di sekitarnya namun dengan kondisi tidak sadar. Lalu, apa yang terjadi pada tubuh kita saat mengalami koma?

Mengutip Hellosehat, koma adalah kondisi hilangnya kesadaran dalam waktu yang lama. Biasanya, koma disebabkan oleh cidera atau trauma serius yang mengakibatkan pembengkakan atau perdarahan jaringan otak. Karena itu, otak dalam tengkorak jadi terhimpit sehingga tekanan dalam otak meningkat drastis. Darah dan oksigen pun jadi terhambat masuk ke otak.


Baca Juga:

Perlu Diwaspadai, Ini 5 Tanda Seseorang Terkena Tumor Otak

koma
Koma disebabkan oleh cidera atau trauma serius. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute


Di tahap ini, fungsi otak sudah terganggu. Otak tidak mampu membuang sisa carian dan zat beracun keluar dari tubuh. Akibatnya, cairan tersebut menggenang di otak. Inilah yang menyebabkan seseorang hilang kesadaran dan koma, namun masih tetap hidup.

Berbeda dengan tidur, koma tak bisa dibangunkan. Karena pasien tidak dapat merasakan atau merespon rangsangan dari luar maupun kebutuhan jasmaninya sendiri. Perlu diingat bahwa kerja kesadaran manusia tidak bisa diukur secara konkret dan belum ada teknologi yang bisa membaca benak maupun kesadaran seseorang.

Definisi kesadaran juga masih diperdebatkan banyak orang. Sederhananya, kesadaran bisa diartikan sebagai ada atau tidaknya aktivitas otak. Pasien yang menunjukkan tanda kesadaran berarti otaknya masih berfungsi dan beraktivitas, walaupun sangat minim.


Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Terkena Radiasi Handphone, Otak Bocah Mengecil

koma
Pasien tidak dapat merasakan atau merespon rangsangan dari luar. (Foto: Unsplash/Javier Matheu)

Pasien bisa jadi hanya bisa sebatas mendengar hal-hal di sekitarnya, namun otak tidak mampu memahami apa yang terjadi. Pada kasus yang berbeda, pasie koma menunjukkan adanya pergerakan jari atau produksi suara yang sangat lirih.

Kesadaran pasien mungkin sudah mulai kembali, tetapi belum sepenuhnya mampu merespon seperti membuka mata atau bicara. Jadi, sangat sulit membedakan apakah pasien koma masih sadar atau tidak.

Kunci dari kesembuhuan pasien adalah kesembuhan otaknya. Sebagai organ vital, otak adalah pusat dari segala fungsi tubuh. Maka yang bisa dilakukan dokter pada otak pasien adalah mencegah pembengkakan lebih lanjut, menyedot cairan, menyuplai oksigen, dan menindak bagian yang kerusakannya parah. (and)


Baca Juga:

Terlalu Lama di Bawah Sinar Matahari Merusak Otak?

#Otak #Sakit #Koma
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta Telah Rampung, Jadi Pusat Layanan Medis dan Pendidikan
Gedung ini selain akan menjadi pusat layanan dan pendidikan neurosains bertaraf internasional, Institut Neurosains Nasional (INN).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 Juli 2025
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta Telah Rampung, Jadi Pusat Layanan Medis dan Pendidikan
Dunia
Sosok ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi Al Waleed yang Tutup Usia Setelah Koma 20 Tahun
Kabar meninggalnya Pangeran Al Waleed diumumkan sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
Sosok ‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi Al Waleed yang Tutup Usia Setelah Koma 20 Tahun
Indonesia
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular
Ruam akibat alergi yang dialami Jokowi mulai muncul beberapa hari setelah pulang dari Vatikan.
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
Bantah Berobat ke Jepang, Ajudan Pastikan Penyakit Jokowi tidak Menular
Lifestyle
Ratu Camilla Mengidap Pneumonia, Bagaimana Kondisi Kesehatannya?
Ratu Camilla ternyata mengidap pneumonia. Lalu, bagaimana kondisi kesehatannya saat ini?
Soffi Amira - Kamis, 05 Desember 2024
Ratu Camilla Mengidap Pneumonia, Bagaimana Kondisi Kesehatannya?
Lifestyle
Kecerdasan Buatan Bisa Lampaui Kemampuan Otak Manusia
Kecerdasan buatan bisa melampaui kemampuan otak manusia. Namun, kemajuan ini harus dibayar mahal.
Soffi Amira - Jumat, 13 September 2024
Kecerdasan Buatan Bisa Lampaui Kemampuan Otak Manusia
Lifestyle
Universitas di Swiss Ingin Buat Chip Otak yang Lebih Kecil dari Neuralink
Universitas di Swiss ingin buat chip yang lebih kecil dibanding Neuralink. Nantinya, chip ini mampu berkomunikasi antara otak dan teks di komputer.
Soffi Amira - Jumat, 30 Agustus 2024
Universitas di Swiss Ingin Buat Chip Otak yang Lebih Kecil dari Neuralink
Lifestyle
Peneliti Austria Ciptakan Otak Mini Tiruan, Bakal Jadi Alternatif Otak Sungguhan
Organoid otak ini menawarkan potensi besar dalam penggantian fungsi organ sungguhan, serta dalam penelitian penyakit dan pengembangan obat.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 26 Maret 2024
Peneliti Austria Ciptakan Otak Mini Tiruan, Bakal Jadi Alternatif Otak Sungguhan
Lifestyle
Hai Bunda, Jangan Cuma Minta Obat Kepada Dokter Jika Anak Dirasa Sering Sakit
Banyak orang tua meminta obat kepada dokter untuk meningkatkan kekebalan tubuh anaknya karena sering sakit, bahkan banyak juga yang meminta antibiotik.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Maret 2024
Hai Bunda, Jangan Cuma Minta Obat Kepada Dokter Jika Anak Dirasa Sering Sakit
Hati Hati Saat Alami Serangan ke-2 DBD
Gejala klinis yang umumnya dialami penderita DBD antara lain timbulnya demam, nyeri di belakang mata, nyeri sendi, mual, muntah, dan muncul bintik merah pada kulit.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 Februari 2024
Hati  Hati Saat Alami Serangan ke-2 DBD
Indonesia
Tak Perlu Khawatir, Anak Salesma Bisa Sembuh Sendiri
Hal yang perlu dilakukan oleh anak-anak yang sedang mengalami selesma yakni istirahat yang cukup, memperbanyak minum.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 20 Februari 2024
 Tak Perlu Khawatir, Anak Salesma Bisa Sembuh Sendiri
Bagikan