Universitas di Swiss Ingin Buat Chip Otak yang Lebih Kecil dari Neuralink


Universitas di Swiss ingin buat chip otak yang lebih kecil dibanding Neuralink. Foto: Unsplash/ Milad Fakurian
MerahPutih.com - Elon Musk bukan satu-satunya orang yang ingin mengembangkan chip untuk ditanamkan ke otak manusia. Sebab, Universitas di Swiss juga berencana untuk membuat chip yang lebih kecil dibanding milik Neuralink.
Para peneliti dari Institut Teknologi Federal Swiss Lausanne atau yang dikenal sebagai Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL) mengungkapkan, bahwa mereka mengembangkan “antarmuka mesin otak mini generasi berikutnya.”
Mereka mengatakan, bahwa BMI ini akan sepenuhnya mampu berkomunikasi antara otak dan keluaran teks di komputer melalui chip otak silikon mini.
Hal ini secara khusus akan menargetkan mereka yang memiliki gangguan motorik parah, kemudian memberikan kemampuan dan kontrol untuk komunikasi teks.
Baca juga:
Implan Chip Otak Neuralink Berhasil, Pasien Langsung Main Counter-Strike 2
Misalnya, chip tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi mereka yang menderita penyakit amyotrophic lateral sclerosis atau cedera tulang belakang.
Secara khusus, inferensi ini memproses sinyal saraf yang dihasilkan ketika seseorang berpikir untuk menulis huruf, kata, atau kalimat. Dengan menggunakan elektroda yang ditanamkan di otak, aktivitas saraf dicatat dan diproses melalui chip secara real-time.
Kemudian, menghasilkan keluaran teks digital pada layar yang terhubung. Berukuran hanya 8mm2 (milimeter persegi), seluruh antarmuka terbuat dari dua chip yang mencatat dan memproses setiap permintaan.
Pada ukuran ini, ia jauh lebih kecil dibanding yang dikembangkan oleh Neuralink milik Musk, yaitu seukuran koin kecil. BMI dikembangkan di Laboratorium Neuroteknologi Terpadu Mahsa Shoaran di institut IEM dan Neuro X EPFL.
Baca juga:
Shoaran memuji pengembangan chip otak, dengan mengatakan bahwa chip tersebut dapat mengubah aktivitas saraf dari otak seseorang “menjadi teks yang dapat dibaca dengan akurasi tinggi dan konsumsi daya rendah”.
“Kemajuan ini membawa kita lebih dekat pada solusi praktis dan implan yang secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi bagi individu dengan gangguan motorik parah,” kata Shoaran dikutip dari The Sun, Jumat (30/8).
Dikarenakan chip tersebut sedang dikembangkan, maka hanya dapat memecahkan kode hingga sekitar 31 karakter berbeda. Namun, para peneliti mengatakan, mereka yakin jumlah ini akan meningkat hingga 100 karakter.
Baca juga:
Tesla Cari Orang untuk Jadi Manusia Robot, Dibayar Rp 1,5 Miliar per Tahun
Saat ini, mereka sedang menguji chip tersebut dengan berbagai aplikasi termasuk pengenalan tulisan tangan, decoding ucapan, dan kontrol gerakan.
Tujuannya adalah menciptakan chip otak yang sangat serbaguna dan dapat disesuaikan untuk individu yang menghadapi berbagai gangguan neurologis.
Lalu, chip yang sedang dikembangkan memiliki sistem perekaman saraf 192 saluran yang menggunakan dekoder saraf 512 saluran.
Chip tersebut belum diintegrasikan ke dalam BMI yang berfungsi penuh, kata para peneliti, namun mereka telah menemukan akurasi 91% untuk mengubah aktivitas tulisan tangan menjadi teks. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Anomali Apple: iPhone Air Kurang Laris, Tapi Produksi iPhone 17 Malah Diborong Habis

Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan

iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok

ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa

Engsel iPhone Fold yang Bakal Meluncur Tahun Depan Cuma Rp 1 Juta, Harga HP-nya DIperkirakan Tembus Rp 30 Juta

OPPO Find X9 Series Meluncur Global 28 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Samsung Bakal Hentikan Seri Edge, Bagaimana Nasib Galaxy S26?

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Meluncur, Bawa Dimensity 9500 hingga Baterai 7.500mAh

Xiaomi 18 Mulai Digarap, Tetap Bawa 'Magic Back Screen' dan Rilis Tahun Depan

OPPO Find X9 Bakal Jadi HP eSIM Pertama yang Meluncur di Tiongkok
