Ini Makanan Sehat yang Dikonsumsi Ahli Gizi Selama Ramadan


Makanan sehat anjuran ahli gizi selama ramadan (Foto: unsplash/dylan nolte)
BULAN ramadan sering dikatakan sebagai bulan penuh berkah, makanan berlimpah yang bermunculan selama periode ini bisa dikatakan sebagai salah satunya. Meskipun demikian, kebanyakan dari kita cenderung makan sembarangan, tidak memikirkan nutrisi ataupun nilai gizi dari apa yang kita makan.
Memperkenalkan Farah Hilou, seorang praktisi sekaligus ahli gizi berlisensi asal Uni Emirat Arab. Perempuan dengan paras rupawan ini punya cara sendiri untuk mengatur asupan gizi dan makanan selama ramadan. Yuk cari tahu seperti apa pola makan sehat seorang ahli gizi!
1. Makanan saat Sahur

Hilou mengaku bahwa ia memilih sahur dengan ringan atau tidak terlalu banyak. Benar adanya, kita akan merasa tidak nyaman jika melanjutkan tidur ketika perut terisi penuh.
Baca juga:
Kenyang Lebih Lama, 5 Makanan ini Bisa Kamu Andalkan saat Santap Sahur
Berbeda dengan kebanyakan orang di Indonesia, Hilou memilih untuk makan kurma, kacang-kacangan, atau buah seperti pisang atau beri. Ditambah protein yang ia dapatkan dari segenggam kacang almond dan kenari, atau seiris roti gandum bakar yang diberikan hummus (pasta kacang) plus sayuran cincang, dan ditutup dengan susu almond.
2. Menyiapkan Makanan Terlebih Dahulu

Hal ini sangat penting, perencanaan dan persiapan makanan terlebih dahulu benar-benar dapat menghemat waktu dan energi. Merencanakan terlebih dahulu makan apa yang akan disajikan untuk buka puasa dan sahur akan menghemat waktu.
Menyiapkan makanan sahur pada malam sebelumya akan sangat membantu, terlebih ketika itu harus disiapkan dalam waktu yang terbatas. Cara yang mungkin bisa kita lakukan adalah dengan menuliskan serangkaian menu selama ramadan.
Baca juga:
Pastikan 6 Bahan Makanan ini Ada di Dapurmu selama Ramadan
Dengan melakukannya kita bisa mengetahui makanan apa saja yang perlu ditambahkan nutrisi seperti sayur-sayuran, atau mengurangi kelebihan asupan makanan pada beberapa menu.
3. Merasa Lapar saat Puasa, Normal

Rasa lapar atau ngidam akan makanan dan minuman tertentu saat puasa dianggap sebagai sesuatu yang normal, terutama selama beberapa hari di awal puasa.
Baca juga:
Tubuh Kamu Sewaktu Berpuasa akan Seperti Ini
Tubuh kemudian mampu beradaptasi secara fisiologis dan menyeimbangkan hormon sehingga kita tidak terlalu terpengaruh oleh perasaan ini dan rasa lapar menjadi lebih mudah untuk diatur.
4. Makanan saat Buka Puasa

Hilou mengatakan selalu mengawali buka puasa dengan memakan kurma, air putih, semangkuk kecil sup, dan salad sayuran. Beralih ke makan besar, biasanya ia memakan rebusan berbagai bahan yang disiapkan dengan campuran sayuran, sumber protein seperti daging atau ayam, ditambah satu porsi nasi atau kacang-kacangan yang tentunya terkontrol.
Baca juga:
Jangan Asal Makan dan Minum, Ketahui Dulu Pola Buka Puasa yang Sehat Ini
Sebagai orang Levantine, Hilou mengaku kebanyakan makanan yang dikonsumsinya saat berbuka kaya akan bumbu dan rempah-rempah. Kadang ia mengonsumsi ikan beberapa kali dalam seminggu, dan makanan-makanan vegetarian lainnya yang selalu tersedia bahkan saat di luar bulan ramadan.
5. Jumlah Air yang Diminum saat Malam Hari

Untuk memenuhi tubuh akan air, sejak berbuka puasa Hilou menargetkan untuk meminum setidaknya 1.5 liter air. Selain air, cairan lain didapatkan dari makanan seperti sup.
Baca juga:
Haruskah Kita Minum Lebih Banyak Air saat Puasa Ramadan?
Ia selalu menempatkan air di depan pandangannya agar tidak lupa untuk tetap meminum cukup air selama ramadan.
6. Tips dari Ahli Gizi Selama Ramadan

Seperti yang telah disampaikan di awal, ramadan adalah bulan penuh berkah. Menjadi waktu yang tepat untuk mempraktikkan rasa terima kasih, belas kasih, kesimbangan, bahkan hubungan dengan orang lain. Berikut beberapa hal yang perlu kamu ingat saat ramadan:
Makan berlebihan sangat umum, dan penting bagi kita untuk berhenti makan ketika kita sudah 80% kenyang. Jangan lupa untuk mengunyah makanan sampai lumat dalam mulut.
Selanjutnya, makanan berlimpah yang tidak habis termakan bisa kita manfaatkan kembali, di waktu sahur misalnya. Tentunya berbagi makanan dengan orang lain sangat dianjurkan.
Hal penting lainnya, kita lebih sering menghabiskan waktu untuk leha-leha selama ramadan. Melainkan bergerak atau melakukan aktivitas fisik sederhana seperti jalan kaki misalnya.
Baca juga:
Begini Pola Makan Sehat yang Wajib Kamu Terapkan di Bulan Ramadan
Terakhir, bulan ramadan adalah kesempatan untuk memperhatikan apa yang terjadi di dalam tubuh kita. Kita memiliki kesempatan untuk membersihkan tubuh dari racun (detoks), dan mengembalikan tubuh ke kondisi kesehatan alami. (ADP)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
BGN Buka Suara Soal Snack dan Bahan Mentah di Program Makan Bergizi Gratis

Pakar Minta Angka Kecukupan Gizi dalam Program MBG Prioritaskan Keanekaragaman Pangan

Menikmati Susu dalam Dessert Cimory Eat Milk
Staycation Tipis-Tipis Dekat Pusat Kuliner Lokal, saatnya Jajal Kekayaan Kuliner Ramadan Indonesia

FAO Rekomendasikan Peningkatan Konsumsi Kacang-Kacangan, Solusi Tanggulangi Kerawanan Pangan

Program Makan Bergizi Gratis Butuh 30 Ribu Ahli Gizi

3.000 Orang Daftar Jadi Anggota Polri Lewat Jalur Ahli Gizi dan Peternakan

Manfaat Biji Chia Sebagai Makanan Unggul untuk Kesehatan

5 Manfaat Tersembunyi Chia Seed, Bisa Menurunkan Berat Badan

5 Alternatif Camilan Sehat Pengganti Junk Food untuk Anak
