Pakar Minta Angka Kecukupan Gizi dalam Program MBG Prioritaskan Keanekaragaman Pangan
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis. (MerahPutih.com/Didik Setiawan)
Merahputih.com - Pakar Gizi Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha, menekankan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memenuhi syarat keanekaragaman pangan dan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang disesuaikan dengan usia serta kebutuhan individu.
Menurut Ikeu, prinsip gizi seimbang menjadi kunci utama. Ini berarti setiap sajian MBG harus mencakup karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral dalam komposisi yang tepat. Kebutuhan gizi ini bervariasi.
"Untuk anak-anak, kalsium lebih banyak dibutuhkan karena untuk pertumbuhan, sedangkan ibu hamil membutuhkan asam folat agar janinnya tumbuh sempurna dan optimal," ujar Ikeu dikutip Antara, Selasa (17/6).
Baca juga:
Polri Dijatah Kelola 118 SPPG MBG, Kapolri Pesan Jangan Ada Kasus Keracunan Makanan
Konsumsi juga harus disesuaikan kepada seseorang berusia di atas 50 tahun misalnya, membutuhkan lebih sedikit karbohidrat namun lebih banyak serat. Komposisi gizi ini telah diatur dalam AKG, yang berbeda untuk setiap kelompok usia.
Selama ini, BGN telah menetapkan standar gizi untuk anak-anak sekolah yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).
Untuk jenjang PAUD dan SD kelas 1-3, MBG berperan sebagai sarapan dan harus memenuhi 20-25 persen dari total AKG harian.
Sedangkan untuk siswa kelas 4 hingga SMA, MBG berfungsi sebagai makan siang yang wajib memenuhi 30-35 persen dari AKG harian.
Baca juga:
Anggaran MBG Tahun Depan Naik Jadi Rp 300 Triliun, Luhut: Diperluas ke Seluruh Indonesia
Meskipun BGN telah memiliki panduan AKG dalam Permenkes yang mencakup energi, karbohidrat, protein, hingga mineral, variasi menu MBG tetap diserahkan kepada ahli gizi di masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Tentu harus ada variasi menu agar tidak bosan," ujarnya.
Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan ketersediaan pangan lokal di daerah serta memastikan agar menu tidak monoton.
Ikeu menambahkan, makan bergizi seimbang adalah kombinasi beragam makanan yang memperhitungkan kebutuhan gizi berdasarkan umur, tingkat aktivitas, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta upaya menjaga berat badan ideal.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
DPR Minta SPPG untuk Makan Bergizi Gratis Difungsikan untuk Suplai Makanan Korban Bencana di Sumatra
955 Porsi MBG Ditarik Imbas Keracunan Ratusan Siswa SMPN 1 Blora. Menunya Begini!
Tersiram Minyak Panas, Karyawan SPPG Solo Alami Luka Bakar Serius
Makan Bergizi Gratis Diklaim Tidak Berpengaruh ke Lonjakan Harga Pangan, Kenaikan Akibat Hujan
Dapur MBG Wajib Miliki Ahli Gizi, Hindari Risiko
Ketua BGN Bantah Wakil Ketua DPR Sebut Ahli Gizi tak Diperlukan di SPPG MBG
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal Klarifikasi Pernyataannya soal Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
Kampanyekan Pentingnya MBG, Kepala BGN: Gizi Bukan Bantuan, tetapi Hak
Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal Bertemu Persatuan Ahli Gizi Indonesia Bahas MBG
Soal Keracunan MBG, Prabowo Mengaku Sering Salah Makan dan Kadang Kurang Cuci Tangan