Ini 16 Tuntutan Buruh saat Aksi May Day 14 Mei Mendatang


Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, di sela aksi depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2022). ANTARA/Walda
MerahPutih.com- Peringatan Hari Buruh atau May Day akan dihiasi sejumlah aksi buruh pada Sabtu 14 Mei mendatang.
Aksi pertama akan digelar di depan Gedung DPR mulai pukul 10.00 - 12.00 WIB. Aksi ini rencananya akan diikuti oleh sekitar 100 ribu buruh dari wilayah Jabodetabek.
Baca Juga:
Partai Buruh Kampanye Hapus Slogan 'Ambil Uangnya Jangan Pilih Orangnya' di 1 Mei 2022
Mereka juga menggelar aksi pukul 13.00 – 18.00 WIB di Istora Senayan yang akan dihadiri oleh sekitar 50 ribu-60 ribu buruh. Lalu, dalam aksi di depan gedung DPR, ada 16 tuntutan yang akan disuarakan.
"Pertama adalah menolak omnibus law UU Cipta kerja," kata Presiden Partai Buruh yang juga Presiden KSPI Said Iqbal kepada wartawan, Jumat (5/5).
Tuntutan kedua adalah turunkan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, daging, tepung, telur, dan lain-lain, termasuk BBM dan gas elpiji. Menurutnya, selama tiga tahun, upah minimum riil buruh tidak pernah naik dan daya beli buruh merosot tajam sebesar 30 persen.
"Sehingga kenaikan harga bahan pokok, BBM, elpiji 3 Kg akan mencekik buruh dan rakyat kecil,” kata Said Iqbal.
Baca Juga:
Peringati Hari Buruh, Jokowi: Roda Ekonomi Bergerak Karena Kerja Keras Pekerja
Tuntutan lainnya adalah meminta disahkannya RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), tolak revisi UU Peraturan Pembentukan Perundang-Undangan (PPP), dan tolak revisi UU Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Berikutnya adalah, menolak upah murah, hapus sistem outsourcing, redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial dan tolak kenaikan pajak PPn.
Lalu mereka juga meminta agar disahkan RPP perlindungan ABK dan buruh migran, tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan, tidak boleh ada orang kelaparan di negri yang kaya. Kemudian, wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria, stop kriminalisasi petani, biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis dan mendesak agar dingkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS.
Tak hanya itu, buruh juga terus menolak perpanjangan masa jabatan presiden atau 3 periode, serta menuntut adanya pemberdayaan sektor informal.
Beberapa waktu lalu, serikat buruh telah menggelar aksi pada 1 Mei 2022 di gedung DPR dan Bundaran HI. Selain itu, mereka juga memberikan penghargaan Pahlawan Buruh Nasional untuk para tokoh buruh sebagai rangkaian dari hari buruh internasional.
Beberapa tokoh yang mendapat penghargaan Pahlawan Buruh Nasional adalah Marsinah, Mantan Menteri Ketenagakerjaan Jacob Nuwa Wea, Thamrin Mosii, dan Mukhtar Pakpahan. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Suara Ibu Indonesia Datangi Polda Metro Jaya, Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan karena Demo

Kelompok Muda Anarko Jadi Tersangka Melawan Aparat Saat May Day di Semarang

Menaker Pastikan Isu Outsourcing Masuk di Revisi UU Ketenagakerjaan

Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal

Ramaikan Aksi May Day, Musisi Indie Tolak PHK Massal dan Gelar Pahlawan bagi Soeharto

Diduga Berbuat Ricuh saat Aksi Buruh di Gedung MPR/DPR, Belasan Penyusup Ditangkap

Kenalin nih, Tokoh Pergerakan Buruh Wiji Thukul, ini 7 Puisi yang Pernah Ditulisnya

Fakta Miris May Day 2025, Banyak Jurnalis jadi Korban Kekerasan, Upah Tak Layak hingga Ancaman PHK

1 Mei Diperingati sebagai May Day, ini 3 Tokoh Penting dalam Pergerakan Buruh Indonesia

Mengintip Aksi Para Buruh Memperingati Hari Buruh Internasional 2025 di Monas Jakarta
