Suara Ibu Indonesia Datangi Polda Metro Jaya, Desak Polisi Bebaskan Mahasiswa yang Ditahan karena Demo


Avianti Armand, arsitek sekaligus penulis, mewakili SII untuk menyerahkan surat berisi tuntutan kepada Kapolda Metro Jaya. (Foto: Suara Ibu Indonesia)
MerahPutih.com - Puluhan ibu dari berbagai latar belakang kembali bersuara lantang terkait penegakkan hak-hak konstitusional warga negara.
Mereka tergabung dalam Suara Ibu Indonesia (SII) dan mendatangi Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Selasa siang (27/5).
SII menyuarakan agar polisi membebaskan mahasiswa yang ditahan karena aksi unjuk rasa di Semarang pada 1 dan 21 Mei lalu.
Avianti Armand, arsitek sekaligus penulis, mewakili SII untuk menyerahkan surat berisi tuntutan kepada Kapolda Metro Jaya.
"Kami hadir hari ini, ke hadapan kantor yang anggotanya memiliki semangat 'melindungi dan mengayomi', karena kami yakin pada semboyan Rastra Sewakottama. Semboyan Kepolisian Republik Indonesia yang berarti 'pelayan utama bangsa'," tulis pembuka surat tersebut.
Baca juga:
Pramono Bantu Penangguhan Penahanan Mahasiswa Trisakti yang Ditahan Polda Imbas Demo di Balai Kota
Menurut SII, unjuk rasa mahasiswa di Semarang (1 Mei) dan Jakarta (21 Mei) adalah bentuk penyampaian aspirasi yang dijamin konstitusi. Para ibu menyatakan dukungan penuh atas aksi damai tersebut.
"Kami percaya bahwa berunjuk rasa, menyampaikan pendapat, menuntut kepada pemerintah adalah sah secara konstitusional dan bukan tindakan kriminal, apalagi bila disebut menyerang harkat dan martabat presiden atau wakil presiden," tegas mereka.
Melalui surat terbuka, mereka mengajukan tiga pokok tuntutan kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto:
-
Membebaskan mahasiswa yang ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Menghentikan kekerasan dan intimidasi terhadap peserta aksi.
-
Mengakhiri kriminalisasi terhadap pemuda yang menyuarakan pendapat politik.
Mereka juga mengingatkan bahwa 27 tahun lalu, anak muda berjuang demi reformasi kepolisian, yaitu memisahkan Polri dari TNI.
“Mungkin karena kebenaran pada akhirnya selalu menang,” tulis mereka.
Para ibu berharap polisi berpihak pada keadilan dan bertekad akan terus membela para mahasiswa.
“Kami berdiri bersama anak-anak kami. Untuk negeri yang lebih adil dan manusiawi,” tutup surat tersebut. (dru)
Baca juga:
Kelompok Muda Anarko Jadi Tersangka Melawan Aparat Saat May Day di Semarang
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Mahasiswa Lanjutkan Demo di DPR, Minta Tuntutan 17+8 Indonesia Dipenuhi

Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap

Pramono Anung Pastikan KJP dan KJMU Tidak Akan Dicabut Meski Peserta Didik Ikut Unjuk Rasa

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Mahasiswa Solo Desak Presiden Prabowo Rasakan Keresahan Warga, Jangan Bikin Kebijakan Merugikan

Situasi Belum Kondusif, BEM SI Batalkan Aksi Indonesia C(emas) Jilid II Hari Ini

Bangunan Aset Milik Majelis Permusyawaratan Rakyat di Depan DPRD Jawa Barat Dibakar

Tak Hanya Tindak Pelaku, Polisi Harus Jelaskan Secara Utuh Rantis Brimob Tabrak Pengemudi Ojol Hingga Tewas

Mahasiswa Bentrok Dengan Aparat di DPR, Arus Lalu Lintas Ditutup

Mahasiswa Datang Bawa 'Pasukan' dan Mulai Padati Gerbang Belakang Gedung DPR
