Ingin Masuk Mal, Aplikasi PeduliLindungi Dikeluhkan Warga di Surabaya

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 12 Agustus 2021
Ingin Masuk Mal, Aplikasi PeduliLindungi Dikeluhkan Warga di Surabaya

Warga mau masuk mal. (Foto: Andika)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Jadi syarat masuk mal di Surabaya, Aplikasi PeduliLindungi menjadi salah satu laman web yang jadi web yang diakses dan diperbincangan warga surabaya. Aplikasi tersebut dinilai susah untuk diakses alias lemot.

Ardian (28), pengunjung Royal Plasa Surabaya menyatakan, aplikasi tersebut lemot dan bahkan tak mampu mendeteksi titik lokasi secara tepat, kendati aplikasi tersebut disemakan dalam ponsel berkualitas.

Baca Juga:

Uji Coba Pembukaan Mal di Bandung, Pemkot: Jangan Ada Euforia

"Aplikasi ini malah bikin ribet, apalagi lemot gini sampai banyak orang menunggu di depan pintu hingga 30 menit. Kedua, lokasinya juga tidak terdektesi langsung, ya seperti ini lokasinya masih di rumah saya (sambil menunjukkan aplikasinya)," ungkap Ardian.

Lamanya akses aplikasi tersebut, hal ini memicu terjadinya kerumunan jika sistem tidak segera diperbaiki.

"Menunjukkan kartunya sih nggak masalah, kan sertifikatnya udah ada, dan kebanyakan file sertifikasi vaksin itu disimpan di dalam smartphone masing-masing warga. Aplikasinya harus lebih dimaksimalkan lagi," imbuhnya.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tim IT dari Kemenkes terkait scan barcode di pintu mal.

"Dari 24 mal di Surabaya sudah dikoordinasikan. Akhirnya semalam kita semua memperoleh barcode untuk setiap pintu baik pintu utama maupun akses dari parkir. Itu tidak dibuka semua. Namun barcode setiap pintu sudah ada. Karena pengunjung di mal ini hanya 50 persen saja dari kapasitas normal," kata .

Mal. (Foto: MP/Ismail)
Mal. (Foto: MP/Ismail)

Sistem scan barcode tersebut dimaksudkan untuk menghindari warga yang belum vaksin memasuki areal dalam mal. Selain itu, melalui scan barcode juga dapat terakumulasi jumlah pengunjung mal.

"Nanti aplikasi akan menunjukkan warna hijau vaksin dua kali, oranye satu kali, dan merah belum vaksin. Yang belum vaksin dilarang masuk mal," lanjutnya.

Untuk menghindari kerumunan, Sutandi menyarankan, pengunjung mal tak perlu melakukan scan saat meninggalkan mal. Sebab, pada jarak tertentu aplikasi akan melakukan cek out secara otomatis.

"Usai pengunjung keluar, mereka tak perlu log out dari aplikasi PeduliLindungi sebab secara otomatis akan langsung log out kalau jarak melebihi 300 meter," pungkas Sutandi. (Andika Eldon/ Jawa Timur)

Baca Juga:

Mal dan Tempat Wisata di DIY Belum Buka, Pengusaha Pasrah Tunggu Bangkrut

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #COVID-19 #Pemulihan Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan