Inggris Mulai Uji Coba Aplikasi Pelacak COVID-19


Inggris akan mulai uji coba aplikasi pelacakan virus corona (Foto: pixabay/tumisu)
USAI beberapa waktu lalu negara India dan Prancis mulai menguji coba aplikasi pelacak COVID-19, kini giliran Inggris yang akan memulai uji cobanya pada awal Mei 2020.
Seperti yang dilansir dari laman engadget, untuk tahap awal Layanan Kesehatan Nasional (NHS) akan menguji coba aplikasi di Isle of Wight, bersama dengan lebih banyak pengujian serta upaya penelusuran kontak yang lebih luas.
Baca Juga:
Setelah India, Kini Giliran Prancis yang Akan Uji Coba Aplikasi Pelacak COVID-19
Layanan kesehatan dan staf dewan di pulau tersebut, akan memiliki akses ke aplikasi mulai Selasa. Sementara 140.000 penduduk akan mendapat akses mengunduh aplikasi mulai hari Kamis (7/5).

Idealnya lebih dari setengah populasi akan menggunakan aplikasi tersebut. Namun pejabat NHS mengatakan pada Reuters, bahwa selama lebih dari 20 persen menggunakannya, NHS akan bisa mengumpulkan informasi penting tentang bagaimana virus menyebar.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Inggris akan melepaskan diri dari pendekatan 'desentralisasi' Apple-Google. Tapi sebagai gantinya, NHSX yang merupakan grup dari NHS memilih model terpusat.
Baca Juga:
India Wajibkan Semua Pekerja Gunakan Aplikasi Pelacak COVID-19
Dalam hal ini yang dimaksud terpusat ialah daftar kontak yang dibuat lewat sinyal bluetooth, akan disimpan pada perangkat pengguna sebagai token anonim.
Apabila pengguna memiliki gejala atau tes positif, kontak bisa dikirimkan ke aplikasi untuk menganalisis data serta mengirim pemberitahuan jika perlu.

Namun, para kritikus mengatakan pendekatan tersentralisasi meningkatkan masalah privasi. CEO NHSX Matthew Gould mengatakan pada Reuters, bahwa kelompok itu menempatkan privasi di jantung aplikasi. Dia menjelaskan bahwa aplikasi tersebut tidak tahu siapa pengguna, di mana mereka berada atau siapa yang dekat dengan mereka.
Sementara itu komisaris informasi Inggris Elizabeth Denham menunjukan, bahwa pendekatan terpusat akan memungkinkan Inggris untuk mengumpulkan lebih banyak wawasan tentang virus, sesuatu yang mungkin dibatasi oleh pendekatan desentralisasi. (Ryn)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
