Indonesia Turkiye Jajaki Pembuatan Rudal Jelajah Anti-Kapal di Dalam Negeri
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Beberapa media asing bulan lalu memberitakan Indonesia melalui PT Republik Defesindo membeli 45 unit rudal ATMACA dari Rocketsan yang nantinya diperuntukkan kepada TNI Angkatan Laut.
Jika pembelian itu benar, maka TNI AL menjadi pengguna asing pertama produk rudal jelajah anti-kapal buatan dalam negeri Turkiye itu. Tetapi, sejauh ini, Kementerian Pertahanan RI belum mengumumkan secara resmi pembelian rudal ATMACA buatan Turki itu.
Baca Juga:
Korban Penganiayaan Oknum TNI Alami Trauma, TPN Ganjar-Mahfud Bantu Penanganan
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap kemungkinan Turkiye bekerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama membuat peluru kendali (rudal) jelajah anti-kapal di dalam negeri.
Kerja sama itu diyakini merupakan bagian dari pembelian rudal ATMACA buatan perusahaan Turkiye Rocketsan yang memodernisasi persenjataan kapal-kapal perang TNI AL.
"Rudal ATMACA ini cukup bagus juga, sekelas Harpoon, sekelas Exocet, tetapi buatan Turki, dan ini dari Turki rencananya bersedia buat kerja sama dengan produk lokal, dengan komponen lokal, nanti (itu) bisa diharapkan menjadi rudal nasional. Tetapi itu masih pembicaraan lebih lanjut, belum final,” kata Laksamana Ali, Selasa (7/2)
Dalam paparan PT PAL kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, galangan kapal plat merah itu kemungkinan memasang rudal ATMACA di beberapa kapal, di antaranya untuk Parchim class, Fatahillah class, dan FPB-57 class. Dalam paparannya itu, PT PAL menyebut rudal ATMACA punya daya jelajah hingga 220 kilometer.
Tetapi, Ali menyebut TNI AL masih mempelajari kapal-kapal mana yang bakal dipersenjatai rudal ATMACA.
“Memang ada 41 kapal yang direncanakan melaksanakan refurbishment (modernisasi, red.) secara bertahap, tetapi kita tidak bisa langsung. Kita teliti, pelajari lagi kemungkinan mana yang bisa ditempatkan rudal ATMACA,” kata Laksamana Ali.
Dalam paparan yang sama, saat Menhan Prabowo berkunjung ke galangan kapal PT PAL, produsen kapal dalam negeri itu melaporkan progress modernisasi 41 kapal mencapai 40 persen. Sebanyak 25 kapal perang telah diperbaiki bagian badannya.
Beberapa jenis kapal yang masuk dalam proyek modernisasi itu, antara lain fast patrol boat (FBB) class, Parchim class, PKR class, Sigma class, Bung Tomo class, dan Corvette Fatahillah class.
Prabowo, meminta TNI AL mempelajari kapal-kapal lainnya yang juga butuh modernisasi.
"Tolong dipelajari kembali semua platform yang bisa dimodernisasi," kata Menhan Prabowo ke PT PAL.
Baca Juga:
TNI AL Bakal Kerahkan Kapal Perang Bawa Logistik Pemilu
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
Unhan Bawa 165 Mahasiswa Lihat Langsung Skuadron Anti Kapal Selam dan Pesawat Logistik Cepat Demi Kuasai Dinamika Peperangan Modern