Indonesia Tawarkan Diri Jadi Tuan Rumah AI Global South Forum 2025 ke UNESCO, Percaya Diri Karena Berhasil Tuntaskan Misi

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 13 Februari 2025
Indonesia Tawarkan Diri Jadi Tuan Rumah AI Global South Forum 2025 ke UNESCO, Percaya Diri Karena Berhasil Tuntaskan Misi

Keberhasilan Indonesia menyelesaikan Readiness Assessment Methodology (RAM) UNESCO jadi alasan utama di balik usulan ini. (Foto: Komdigi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia mengajukan diri secara resmi menjadi tuan rumah AI Global South Forum tahun depan.

Forum yang digelar oleh UNESCO ini bakal jadi ajang penting buat negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Pasifik Selatan untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi akal imitasi/artificial intelligence (AI).

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyampaikan kabar ini dalam rilis persnya (12/1).

Keberhasilan Indonesia menyelesaikan Readiness Assessment Methodology (RAM) UNESCO jadi alasan utama di balik usulan ini.

"Keberhasilan ini adalah bukti komitmen Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kecerdasan artifisial (AI) yang bertanggung jawab dan beretika," ucap Nezar setelah bertemu Gabriela Ramos dari UNESCO di Paris.

Baca juga:

Apa Itu DeepSeek AI? Pesaing Terberat ChatGPT yang Mengubah Dunia Artificial intelligence

Menurut Nezar, pencapaian ini menunjukkan kerja sama yang solid antara Indonesia dan UNESCO.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan UNESCO," tambahnya. Kolaborasi ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam pengembangan AI global.

Gabriela Ramos, Asisten Direktur Jenderal Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora UNESCO, menyambut baik keinginan Indonesia jadi tuan rumah forum ini.

"Kami sangat mendukung inisiatif Indonesia untuk menjadi tuan rumah AI Global South Forum. Ini adalah kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk menunjukkan perannya sebagai pemain kunci dalam pengembangan AI global," katanya.

Gabriela juga mengapresiasi pencapaian Indonesia dan berharap negara ini bisa jadi contoh bagi negara lain. Dia mengajak para ahli AI Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan mendukung negara lain dalam penyusunan RAM.

"Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dalam pengembangan AI. Kami berharap Indonesia dapat terus berkontribusi dan berbagi pengalaman dengan negara-negara lain," ujarnya. (dru)

Baca juga:

Penerapan Teknologi Artificial Intelligence (AI) Urai Kemacetan Jakarta

#Komdigi #Artificial Intelligence #Kecerdasan Buatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
PP Tunas juga tidak hanya mengatur media sosial, tetapi juga mengatur seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) mengingat semua platform digital juga memiliki fitur komunikasi dengan orang tidak dikenal.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
Indonesia Resmi Atur Anak di Ruang Digital, Sanksi Bagi Platform Tengah Dirumuskan
Indonesia
Menkomdigi Cari Solusi Terbaik soal Kepatuhan Penyelenggara Sistem Elektronik Asing
Menkomdigi menegaskan Cloudflare, GPT 10.28, dan sejumlah PSE lain wajib segera mendaftar sesuai regulasi untuk menjaga keamanan ekosistem digital Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 08 Desember 2025
Menkomdigi Cari Solusi Terbaik soal Kepatuhan Penyelenggara Sistem Elektronik Asing
Indonesia
Zentara Rilis Solusi Keamanan Siber Berbasis AI, Perkuat Kemandirian Teknologi Indonesia
Zentara juga memperkenalkan Zero Trust Architecture (ZTA)
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
Zentara Rilis Solusi Keamanan Siber Berbasis AI, Perkuat Kemandirian Teknologi Indonesia
Indonesia
Komdigi Ultimatum 25 PSE yang Belum Registrasi di Indonesia, Ancam Sanksi hingga Pemutusan Akses
Komdigi mengirim pemberitahuan kepada 25 PSE lingkup privat yang belum melakukan pendaftaran sesuai PM Kominfo 5/2020. Siap sanksi administratif hingga pemutusan akses.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 November 2025
Komdigi Ultimatum 25 PSE yang Belum Registrasi di Indonesia, Ancam Sanksi hingga Pemutusan Akses
Fun
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Survei SiteMinder 2026 mencatat 59% wisatawan RI menginginkan layanan hotel berbasis AI untuk pengalaman menginap lebih efisien.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel
Indonesia
76% Situs Judol di RI Pakai Cloudflare, Legislator Tuntut Sanksi Tegas Komdigi
Lebih dari 76 persen situs judol memakai layanan Cloudflare menyamarkan alamat IP dan memindahkan domain agar bisa lolos pemblokiran konten Komdigi
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
76% Situs Judol di RI Pakai Cloudflare, Legislator Tuntut Sanksi Tegas Komdigi
Indonesia
AI Bisa Ganggu Sistem Pemilu dan Sebarkan Hoaks, DPR RI Dorong Pengaturan Transparansi Algoritma yang Kuat
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah untuk memperketat pengawasan dan literasi digital sejak dini
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
AI Bisa Ganggu Sistem Pemilu dan Sebarkan Hoaks, DPR RI Dorong Pengaturan Transparansi Algoritma yang Kuat
Olahraga
Donald Trump Unggah Video AI Cristiano Ronaldo, Main Bola Bareng di Gedung Putih!
Presiden AS, Donald Trump, menunggah video AI Cristiano Ronaldo. Ia bermain sepak bola bersama Ronaldo di Gedung Putih.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Donald Trump Unggah Video AI Cristiano Ronaldo, Main Bola Bareng di Gedung Putih!
Indonesia
Banyak Platform Bergantung pada Cloudflare, Komdigi Imbau Segera Daftar PSE
Banyak platform di Indonesia yang menggunakan Cloudflare. Komdigi pun mengimbau agar platform segera mendaftar PSE.
Soffi Amira - Kamis, 20 November 2025
Banyak Platform Bergantung pada Cloudflare, Komdigi Imbau Segera Daftar PSE
Indonesia
Alasan Komdigi Mau Blokir Cloudflare: Tidak Daftar PSE dan 'Beking' 75% Operasional Situs Judol
Komdigi beralasan Cloudflare kedapatan menjadi beking infrastruktur situs judol berdasarkan hasil analisis 10.000 sampel situs pada 1-2 November 2025.
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Alasan Komdigi Mau Blokir Cloudflare: Tidak Daftar PSE dan 'Beking' 75% Operasional Situs Judol
Bagikan