Indonesia Harus Berada di Garda Terdepan Bela Muslim Rohingya


Pengungsi Rohingya mengikuti salat Iduladha di kamp pengungsi sementara Kutupalang, Bangladesh, Sabtu (2/9). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)
MerahPutih.Com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengutuk tindakan brutal militer Myanmar yang melakukan kekerasan dan pembunuhan terhadap Etnis Muslim Rohingya di negara tersebut.
Menurut Ujang, sebagai negara yang memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia mestinya menjadi negara yang berdiri di garda terdepan membela etnis Muslim Rohingya.
“Etnis Rohingya itu adalah umat Islam juga, jadi Indonesia sebagai negara yang penduduk Muslim paling besar di dunia harus terdepan membela hak-hak mereka,” kata Ujang dalam siaran pers yang diterima merahputih.com di Jakarta, Sabtu (2/9).
Menurutnya, Presiden Joko Widodo mesti turun langsung dan berperan dalam mengatasi pembantaian warga muslim di Rakhine Myanmar itu.
“Ini saatnya Presiden peduli terhadap nasib umat Islam yang tertindas, teraniaya, dan terbunuh di Myanmar,” tandasnya.
Ujang pun meminta, PBB untuk mengusulkan pencabutan nobel perdamaian dunia yang diterima Aung San suu kyi yang saat ini menjabat sebagai penasehat negara Myanmar. Jika berhasil, kata Ujang, maka Jokowi akan mendapat simpati umat Islam Indonesia dan dunia.
“Setidaknya akan mengobati kekecewaan umat Islam terhadap Jokowi. Termasuk Pilpres 2019 mendatang,” tegas Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar (UAI) ini.
Ujang menambahkan, peran konkrit yang bisa dilakukan oleh Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia adalah melakukan negosiasi dengan pemerintah Myanmar dan meminta mereka untuk menghentikan genocida pada etnis Muslim Rohingya.
“Juga berbicara di forum internasional, dan Indonesia harus bersedia menerima pengungsi Rohingya,” pungkasnya.(Pon)
Bagikan
Berita Terkait
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik

KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah

Warga Berbagai Negara Afrika Bersatu Konvoi Naik Bus untuk Jebol Blokade Gaza, Terinspirasi Aktivis Kapal Madleen

Israel Deportasi 4 Aktivis Kapal Madleen, Greta Thunberg: Kami Diperlakukan Tidak Manusiawi Tapi Belum Ada Apa-Apanya Dibanding Penderitaan Warga Gaza

Greta Thunberg, Liam Cunningham, dan Belasan Aktivis Bertekad Jebol Blokade Israel Lewat Kapal Madleen, Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Gaza

Menangi Kontes Eurovision 2025, Penyanyi Austria Ini Minta Wakil Israel Dilarang dari Kompetisi Nyanyi Paling Prestisius di Eropa Tahun Depan

Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan

Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
