Imbas PSBB, Kunjungan Wisatawan ke Cianjur Merosot Tajam

Andika PratamaAndika Pratama - Minggu, 20 September 2020
Imbas PSBB, Kunjungan Wisatawan ke Cianjur Merosot Tajam

Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat. Foto: LIPI

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta dan sekitarnya membuat kunjungan wisatawan ke Cianjur merosot tajam hingga 80 persen. Hal itu, terlihat dari jumlah pelancong ke Kebun Raya Cibodas dan sejumlah tempat wisata lainnya.

General Manager PT Natura Jaya selaku pengelola Obyek Wisata Kebun Raya Cibodas, Teguh Dwiyanto menuturkan, tingkat kunjungan ke obyek wisata berhawa pegunungan itu, menurun drastis setelah PSBB Jakarta diberlakukan.

Baca Juga

Wisata Religi dapat Menjadi Penggerak Ekonomi di Cirebon

"Sejak pagi hingga sore menjelang petugas kami mencatat angka kunjungan tidak lebih dari 1.000 orang. Pekan sebelumnya tingkat kunjungan sudah mulai meningkat antara 4000 sampai 5000 orang wisatawan lebih," katanya di Cianjur, Sabtu (19/9)

Ia menilai menurunnya angka kunjungan yang cukup tajam karena sebagian besar pengunjung yang datang selama ini ke kebun raya yang memiliki koleksi jutaan pohon dan tanaman langka tersebut, berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Suasana pintu masuk Kebun Raya Cibodas di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, terkesan sepi karena pembatasan sosial berskala besar yang kembali di gelar di Jakarta dan sejumlah wilayah lain yang berdekatan dengan Cianjur. Tingkat kunjungan menurun tajam hingga 80 persen ke Kebun Raya Cibodas, Sabtu (19/9) (Ahmad Fikri)
Suasana pintu masuk Kebun Raya Cibodas di Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, terkesan sepi karena pembatasan sosial berskala besar yang kembali di gelar di Jakarta dan sejumlah wilayah lain yang berdekatan dengan Cianjur. Tingkat kunjungan menurun tajam hingga 80 persen ke Kebun Raya Cibodas, Sabtu (19/9) (Ahmad Fikri)

Saat PSBB kembali dilakukan di sejumlah wilayah tersebut, berdampak terhadap angka kunjungan ke tempat wisata di kawasan Puncak-Cianjur yang didominasi wisatawan Jabodetabek, sehingga wisatawan yang mendominasi saat ini merupakan wisatawan lokal Cianjur dan beberapa orang dari luar daerah.

"Untuk wisatawan yang datang dari dalam dan luar kota seperti Sukabumi, Bandung dan Cianjur, tetap kita lakukan pemeriksaan suhu tubuh dan diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Kami juga mengimbau mereka untuk menjaga jarak selama berada di obyek wisata," ujarnya dilansir Antara

Hal senada terucap dari Yuce, pengelola air terjun Curug Citambur di Kecamatan Pasirkuda. Meski sebagian besar wisatawan yang datang berasal dari Bandung dan sekitarnya, tingkat penurunan kunjungan sangat terasa sejak diberlakukan kembali PSBB di sejumlah wilayah terdekat.

Baca Juga

Penjualan Daring Dua Produk Ini Meningkat 10 Kali Lipat

Hingga sore menjelang, tutur dia, angka kunjungan tidak lebih dari 120 orang yang sebagian besar berasal dari Cianjur. Sebelum penerapan PSBB kembali dilakukan di sejumlah wilayah termasuk Jakarta dan Bandung, tingkat kunjungan saat akhir pekan bisa mencapai 800 orang lebih.

"Per hari ini, hanya 120 tiket yang terjual, sebagian besar wisatawan lokal Cianjur. Sepekan yang lalu tingkat kunjungan sudah mulai meningkat hingga 800 orang untuk akhir pekan dan 300 orang untuk hari biasa. Harapan kami pandemi cepat berlalu dan angka kunjungan kembali normal," pungkasnya. (*)

#Cianjur #Tempat Wisata Cianjur
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Menteri PPPA Turunkan Tim ke Cianjur Pantau Kasus 12 Orang Perkosa Seorang Anak
Perhatian utama saat ini, tentunya pada upaya-upaya yang diperlukan untuk perlindungan dan pendampingan kepada korban.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Menteri PPPA Turunkan Tim ke Cianjur Pantau Kasus 12 Orang Perkosa Seorang Anak
Indonesia
Legislator PKB Desak Hukuman Kebiri Kimia bagi Pelaku Pemerkosaan Anak di Cianjur
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah, mengecam keras kasus pemerkosaan yang menimpa seorang anak perempuan berusia 16 tahun oleh 12 laki-laki di Cianjur, Jawa Barat. Ia menilai tindakan bejat para pelaku sebagai kejahatan kemanusiaan yang keji dan tidak beradab. Untuk itu, Abdullah mendesak agar para pelaku dijatuhi hukuman maksimal, termasuk kebiri kimia. "Kejadian ini sangat mengoyak nurani. Ini bukan hanya kriminalitas, tapi sudah masuk dalam kategori kebiadaban. Negara tidak boleh lunak terhadap pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Saya minta para pelaku dihukum seberat-beratnya, termasuk diberi hukuman kebiri sesuai dengan regulasi yang berlaku," tegas Abdullah pada Selasa (15/7). Ia juga menyerukan aparat penegak hukum untuk bergerak cepat, tegas, dan transparan dalam mengusut tuntas kasus ini. Selain itu, Abdullah menekankan pentingnya memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pendampingan psikologis secara menyeluruh. "Korban adalah anak yang masih dalam proses tumbuh kembang, dan kekerasan seksual ini bisa berdampak jangka panjang bagi kehidupannya. Negara harus hadir melindungi korban, bukan hanya menghukum pelaku," ujarnya. Menurut Abdullah, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak secara jelas mengatur sanksi tambahan seperti kebiri kimia, pemasangan alat deteksi elektronik, hingga pengumuman identitas pelaku untuk kejahatan seksual anak. Ia mendorong agar ketentuan ini diterapkan secara nyata demi memberikan efek jera. "Kita tidak boleh mentoleransi kejahatan terhadap anak. Jangan ada celah hukum yang membuat pelaku bisa lolos dari hukuman maksimal," tutup Abdullah. Kasus pemerkosaan ini terungkap setelah korban dilaporkan hilang selama empat hari pada Juni 2025. Korban menceritakan bahwa ia diperkosa oleh 12 orang setelah diiming-imingi jalan-jalan dan dibelikan barang. Ia kemudian dibawa ke Puncak, Cianjur, dan diperkosa secara bergilir di beberapa lokasi berbeda selama berhari-hari. Meta Keyword: pemerkosaan anak, Cianjur, Abdullah PKB, Komisi III DPR, kejahatan seksual, kebiri kimia, perlindungan anak, UU Perlindungan Anak, kekerasan seksual, efek jera, korban pemerkosaan, hukum pidana, kejahatan kemanusiaan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 15 Juli 2025
Legislator PKB Desak Hukuman Kebiri Kimia bagi Pelaku Pemerkosaan Anak di Cianjur
Indonesia
Cianjur Diguncang Gempa Sore Tadi: Warga Panik, Laporan Kerusakan Masih Didata
Gempa magnitudo 2,4 mengguncang kawasan Cianjur, Jawa Barat (Jabar), petang tadi, sekitar pukul 15:58:06 WIB, yang dirasakan cukup kencang di sejumlah kecamatan.
Wisnu Cipto - Jumat, 25 April 2025
Cianjur Diguncang Gempa Sore Tadi: Warga Panik, Laporan Kerusakan Masih Didata
Indonesia
Jenguk Siswa Korban KLB Keracunan MBG, Kepala BGN Janjikan Perbaikan
Detail korban KLB keracunan MBG meliputi 23 orang siswa SMP PGRI 1 dan 55 orang siswa MAN I Cianjur.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 April 2025
Jenguk Siswa Korban KLB Keracunan MBG, Kepala BGN Janjikan Perbaikan
Indonesia
Siswa di Cianjur Keracunan Usai Santap MBG, DPR Minta Semua Vendor Penyedia Diaudit
Anggota Komisi IX DPR menilai perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap seluruh rantai distribusi MBG.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Siswa di Cianjur Keracunan Usai Santap MBG, DPR Minta Semua Vendor Penyedia Diaudit
Indonesia
KLB Siswa Keracunan MBG Cianjur, BGN Kirim Sampel Makanan ke Lab
Dengan rincian korban keracunan 23 orang siswa SMP PGRI 1 dan 55 orang siswa MAN I Cianjur
Wisnu Cipto - Selasa, 22 April 2025
KLB Siswa Keracunan MBG Cianjur, BGN Kirim Sampel Makanan ke Lab
Indonesia
Rekayasa Lalu Lintas Puncak H+4 Lebaran, Sistem Satu Arah Polres Cianjur Urai Kepadatan Kendaraan
Pada Sabtu sore, arus kendaraan masih ramai lancar dari kedua arah
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 05 April 2025
Rekayasa Lalu Lintas Puncak H+4 Lebaran, Sistem Satu Arah Polres Cianjur Urai Kepadatan Kendaraan
Indonesia
Sempat Terputus karena Longsor, Jalur Menuju Selatan Cianjur Sudah Kembali Normal
BPBD Cianjur tetap meminta pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan saat melintas di sepanjang jalur utama Cianjur selatan atau sebaliknya. Mengingat masih rawan terjadi bencana terutama saat hujan turun deras
Frengky Aruan - Jumat, 07 Maret 2025
Sempat Terputus karena Longsor, Jalur Menuju Selatan Cianjur Sudah Kembali Normal
Indonesia
Polisi Perbanyak Rambu Peringatan di Jalur Tengkorak Puncak-Cianjur
Agar para pengendara yang melintas lebih waspada
Wisnu Cipto - Senin, 10 Februari 2025
Polisi Perbanyak Rambu Peringatan di Jalur Tengkorak Puncak-Cianjur
Indonesia
Polisi Tutup Jalur By Pass Cianjur Menuju Puncak Cegah Kemacetan Total
Kendaraan dengan tujuan Puncak dari Cianjur diarahkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi
Wisnu Cipto - Senin, 27 Januari 2025
Polisi Tutup Jalur By Pass Cianjur Menuju Puncak Cegah Kemacetan Total
Bagikan