Imbas Polisi Banting Mahasiswa, Kapolri Diminta Tes Psikologi Anak Buahnya


Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Gedung Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (13/10). ANTARA/HO-Humas Polri.
MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta meninjau ulang pola prosedur tetap (protap) pengamanan aksi demo di lapangan.
Alasannya, belakangan kerap terjadi kekerasan yang dialami para pendemo dari perlakuan oknum petugas yang tidak bisa mengendalikan emosi saat berhadapan dengan pendemo.
Baca Juga
Brigadir NP 'Smackdown' Mahasiswa Berdalih Refleks bukan Niat Melukai
Pengamat kepolisian Gardi Gazarin menilai, mesko pimpinan Polri selalu membantah tidak ada anggota di lapangan bertindak kasar.
"Sebaliknya, pemandangan gaduh terjadinya kekerasan oleh oknum petugas sering mewarnani pemberitaan media massa," kata Gardi, Kamis (14/10).
Gardi mengakui, petugas di lapangan lelah, capek sehingga mudah terpancing emosi. Tapi harus diingat, Polri adalah pengayom, pelindung masyarakat.
"Pendemo khususnya mahasiswa bukan musuh, tapi generasi muda harapan bangsa serta calon penerus pemimpin bangsa ke depan", ujar Gardi.
Selain itu, pimpinan Polri perlu melakukan tes psikologi ulang terhadap anggota yang bertugas mengamankan aksi demo di lapangan.
"Sebab, bisa saja oknum petugas mengalami tekanan psikologi sehingga mereka tidak bisa mengendalikan emosinya saat berhadapan dengan gerakan semangat pendemo," jelas Gardi yang juga wartawan senior ini.
Gardi menyayangkan terjadinya perlakuan kasar oleh oknum Polri terhadap seorang mahasiswa saat menggelar akai demo di halaman Kantor Bupati Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (13/10) itu.
Gardi mengingatkan, terget disela pengamanan demo era pandemi harus tertib dan jangan ada kerumunan. Namun teknis penilaian mahasiswa itu bukan musuh atau penjahat.
"Mereka datang dengan membawa aspisrasi untuk disampaikan kepada pemerintah dengan harapan ada solusinya," jelas dia.

Gardi menuturkan, pola pengamanan mengarah kekerasan sudah tidak layak lagi dipertontokan kepada masyarakat. Karena itu, Kapolri Listyo Sigit segera meninjau ulang pola pengaman nasional aksi demo.
"Mereka bukan musuh yang harus diperlakukan secara kasar, mereka generasi muda harapan bangsa," tegas Gardi Gazarin.
Gardi berharap, tindakan sewenang-wenang dan berlebihan dari oknum di lapangan terhadap para pendemo tidak terulang lagi. Ada tahapan-tahapan preventif dan preemtif yang mestinya harus dilakukan petugas di lapangan dalam mengamankan aksi demo.
"Polri jangan mudah bertindak represif, tapi bisa menggunakan water canon untuk menghalang massa atau gas air mata untuk memecahkan konsentrasi massa," tutup Gardi yang juga Ketua Ikatan Cinta Kamtibmas ini.
Polres Metro Kota Tangerang membeberkan hasil rontgen MFA, salah seorang mahasiswa yang sempat dibanting oknum anggota polisi saat unjuk rasa di kawasan Puspemkab Tangerang. Hasilnya, kondisi seluruh tulang dan badan mahasiswa dalam keadaan baik semuanya.
"Kita sudah dapatkan hasilnya dari rumah sakit di Tigaraksa dan bertemu dokter lalu disampaikan tidak ada kondisi fraktur atau patah atau retak. Semuanya kondisi baik. Hanya saja tensi agak tinggi 130," terang Kapolresta Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro.
Polisi tetap memastikan menjaga dan memantau kondisi MFA. Pemeriksaan secara berkala terkait kesehatannya tetap harus dilakukan dan dijaga langsung pihak kepolisian untuk memastikan kondisinya baik-baik saja.
Wahyu juga siap bertanggung jawab apabila nanti kondisi MFA memburuk.
"Hari ini korban mengambil foto rontgen dan berkoordinasi dengan dokter di rumah sakit Harapan Mulia. Pemeriksaan secara berkala tentu harus terus dilakukan ya. Kita akan terus perhatikan kesehatannya," tegas Wahyu. (Knu)
Baca Juga
Aksi Kekerasan Oknum Polisi di Tangerang, Konsep Presisi Kapolri Dipertanyakan
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan
![[HOAKS atau FAKTA]: Stasiun TV Dilarang Tayangkan Aksi Unjuk Rasa karena Mengandung Unsur Kekerasan](https://img.merahputih.com/media/f8/df/4d/f8df4dcb1b53087a074e35b53dcecbd4_182x135.png)
PBB Soroti Demo di Indonesia yang Diwarnai Kekerasan, Desak Investigasi Transparan dan Menyeluruh

Kapolri Beri Sinyal, Otak Pelaku yang Menggerakkan dan Membiayai Demo Rusuh Segera Terungkap

Pemprov DKI Ingatkan Orang Tua Bekali Anak Ilmu dan Iman di Tengah Wacana Pemblokiran Gim Roblox

Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk

Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab

Kapolri Target Panen Jagung 7,5 Juta Ton, DPR Ingatkan Tugas Utama Polri Jangan Diabaikan

Groundbreaking 24 SPPG Polres di Solo, Kapolri Pastikan Sasar 90.717 Penerima Manfaat Makan Bergizi

Ketua KPK dan Kepala BNPT Kena Mutasi di Internal Polri

Pemprov DKI Desak Korban Kekerasan Perempuan dan Anak Berani Bersuara, Jangan Takut Melapor
