Ikadi: Makna Jihad Tak Hanya Angkat Senjata
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
MerahPutih.com - Kata jihad sering digunakan kelompok-kelompok radikal dalam memperjuangkan tujuannya. Namun, makna jihad sering dimaknai terlalu sempit dengan berperang terhadap orang kafir atau orang yang memusuhi agama Islam.
Ketua Ikatan Dai Indonesia, Prof. Dr. KH. Ahmad Satori Ismail, MA mengatakan sejatinya jihad memiliki arti yang sangat luas. Jihad juga bisa dalam bidang apapun seperti mencari nafkah di jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.
Menurut Ahmad membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah bagian dari jihad.
“Karena dengan kemerdekaan yang diraih bangsa ini, para pejabatnya atau penguasanya harus bisa berusaha untuk mensejahterakan rakyatnya, bisa juga memberdayakan ekonominya serta bisa melindungi keyakinan-keyakinan agama yang dipeluk oleh rakyatnya. Itu juga merupakan jihad pemerintah melalui seluruh aparatnya terhadap bangsa demi rakyatnya,” katanya di Jakarta, Selasa (10/10).
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan, tanpa kemerdekaan tentunya masyarakat dan pemerintahnya tidak bisa merdeka secara ekonomi dan politik.
Sosok kelahiran Cirebon, 6 Desember 1955 ini mengatakan bahwa jihad itu tidak harus berperang melawan bangsanya sendiri seperti yang dilakukan kelompok radikal selama ini.
Kelompok-kelompok radikal itu tidak memahami jihad yang sesungguhnya.
“Dengan menggunakan senjata untuk melawan musuh yang ingin menjajah negeri kita, merusak negeri kita, nah kalau itu ya maka kita perlu berjihad mati-matian demi mempertahankan negeri ini,” ujar Direktur Pasca sarjana Universitas Islam As Syafi’iyah Jakarta ini
Dijelaskan anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu makna jihad yang lebih luas adalah berjuang untuk mensejahterakan rakyat.
“Jadi kalau pemerintah berusaha agar rakyatnya sejahtera, ekonomi negaranya makmur, daya belinya naik, kemudian rakyatnya terjamin seluruh kebutuhannya itu juga merupakan jihad,” kata alumni Universitas Al Azhar Mesir ini.
Bagikan
Berita Terkait
Kapolda Metro Minta Pelajar Jadi Tangan Kanan Polisi Cegah Bully & Radikalisme di Sekolah
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos
ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024