IDI Minta Pemerintah Berikan Vaksin Ketiga Bagi Nakes

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 29 Juni 2021
IDI Minta Pemerintah Berikan Vaksin Ketiga Bagi Nakes

Proses pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (FOTO ANTARA/M Fikri Setiawan)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta pemerintah untuk memberikan booster alias suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan (nakes).

Wakil Ketua Umum PB IDI, Slamet Budiarto mengatakan permintaan ini bukan tanpa alasan. Pemberian vaksin bertujuan untuk melindungi keselamatan para nakes sebagai garda terdepan penanganan COVID-19.

Baca Juga

319 Nakes Kota Bandung Terpapar COVID-19

"Ini sebagian besar dokter yang meninggal sudah divaksin dua kali, artinya ini terkait efikasi vaksin," ujar Slamet dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (29/6).

Selain itu, Slamet juga meminta jaminan ruang isolasi dan ruang ICU apabila dokter dan tenaga kesehatan terpapar COVID-19. Selama ini banyak dokter yang kesulitan mendapatkan tempat tidur di rumah sakit, sehingga penanganannya dinilai terlambat.

"Jadi kami mohon pemerintah lebih melindungi dokter dan nakes," tukasnya.

Berdasarkan data IDI, sejak Februari hingga 1 Juni 2021 terdapat 61 dokter yang meninggal karena COVID-19. Dari jumlah ini, 10 orang di antaranya memperoleh vaksin lengkap, 4 orang baru mendapat suntikan pertama, 29 orang belum vaksin, dan sisanya masih proses konfirmasi.

Nakes disemprot disinfektan setelah mengebumikan pasien COVID-19 di Tanjungpinang. ANTARA/ Nikolas Panama
Nakes disemprot disinfektan setelah mengebumikan pasien COVID-19 di Tanjungpinang. ANTARA/ Nikolas Panama

Selain itu, Slamet juga meminta jaminan ruang isolasi dan ruang ICU apabila dokter dan tenaga kesehatan terpapar COVID-19. Sebab, kata dia, selama ini banyak dokter yang kesulitan mendapatkan tempat tidur di rumah sakit sehingga penanganannya terlambat.

Perlindungan tenaga kesehatan dan dokter menurut Slamet menjadi sangat penting di kondisi ledakan kasus saat ini. Pasalnya, semakin banyak tenaga kesehatan tumbang, akan berdampak pula dengan penanganan pasien di rumah sakit.

Slamet meminta kepada pemerintah ada jaminan ruang rawat bagi tenaga kesehatan jika terkonfirmasi positif COVID-19. Sebab, dia mendapatkan banyak laporan dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya tidak mendapat ruang isolasi di rumah sakit lantaran sudah penuh pasien.

"Harus ada jaminan kalau dokter sakit dapat ruang. Bayangkan saja dokter saja susah dapat ruang apalagi masyarakat lainnya?" ucapnya.

IDI melaporkan, gambaran total dokter yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 401 orang. Peningkatan yang cukup tinggi terjadi pada Juni.

Per Juni 2021, ada sekitar 26 atau 27 dokter yang meninggal setelah berjuang melawan virus Corona penyebab COVID-19.

Kemudian dari data perawat yang ada 315 perawat yang meninggal, tenaga laboratorium 25, dokter gigi 43, apoteker 15, dan bidan 150. (Knu)

Baca Juga

336 Nakes Terpapar COVID-19, 8 Faskes di Bogor Ditutup

#COVID-19 #Vaksin Covid-19 #Vaksinasi
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan