Ibu Jagoan Penyintas Postpartum Depression Inisiator Crystal Clear Moms

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Kamis, 26 Agustus 2021
Ibu Jagoan Penyintas Postpartum Depression Inisiator Crystal Clear Moms

Tak mudah melakoni peran menjadi ibu. (Unsplash-Aditya Romansa)

Ukuran:
14
Audio:

PERJUANGAN seorang ibu tidak hanya terhenti setelah proses melahirkan anaknya. Momen setelah sang anak lahir justru menjadi awal perjuangan baru. Ada begitu banyak kisah tidak terungkap dialami seorang ibu saat anaknya lahir. Apalagi bila baru berstatus menjadi ibu, alias kali pertama melahirkan.

Rasanya sungguh campur aduk. Mulai dari perasaan bersalah karena tidak langsung jatuh cinta saat bertemu anaknya pertama kali, kurang istirahat, hingga sulitnya proses menyusui. Ketidaksiapan dengan peran barunya nan begitu mengubah hidup membuat sejumlah perempuan mengalami baby blues dan postpartum depression.

Baca juga:

Tukang Sampah Jagoan Negeri Aing Bersihkan Lingkungan Meski Sering Dilupakan

Keterasingan membuat sejumlah ibu merasa sendiri. Tidak punya teman, dan tidak punya ruang untuk berbagi. Mereka akan kembali kuat saat bertemu dengan teman 'senasib'. Berbagi dengan sesama ibu baru membuat mereka lebih kuat dan menyadari tidak berjuang sendirian.

Kemunculan sejumlah akun di sosial media menjadi wadah para ibu bertemu dengan teman seperjuangan menjadi ruang berbagi paling efektif. Salah satunya, akun bernama Crystal Clear Moms (@crystalclearmoms) dengan hashtag #IbuBeneran.

Ketika berkunjung ke akun tersebut, para ibu otomatis senyum-senyum sendiri karena merasa terkoneksi dengan kontennya. Dikemas dengan sederhana namun segar, sang pemilik akun, Fransisca Rivan atau lebih akrab dipanggil “Momin Shiva” memperlihatkan potret ibu jagoan dalam keseharian mereka sebagai #IbuBeneran.

crystal clear moms
Gambar dibuat Shiva mewakili ibu-ibu. (Sumber: Instagram/@crystalclearmoms)

Misalnya, momen saat pertama kali menyusui anak lantaran tidak semudah potret sosial dan media, hingga momen anak menolak makanan.

Seiring waktu, akun Crystal Clear Moms berkembang menjadi sebuah komunitas daring, tempat para #IbuBeneran bisa berkeluh kesah dan saling menguatkan dengan berbagi suka duka, menceritakan kisah-kisah asli sebagai #IbuBeneran, agar potret sosial terhadap ibu dapat menjadi lebih nyata.

Baca juga:

Cerita Bagirata Bantu Pekerja Terdampak Pandemi

Dalam perjalanannya, Momin Shiva, demikian ia disapa sudah menyaksikan deretan kisah mengharukan dari para #IbuBeneran tangguh, mulai dari perjuangan merawat anak setiap harinya, kehilangan anak, hingga saat para ibu berurusan dengan mom-shaming.

Siapa sangka di balik keriaan ditampilkannya di media sosial, Momin Shiva mengungkapkan kalau akun tersebut merupakan bagian dari proses healingnya saat berhadapan dengan postpartum depression.

"CCM menjadi wadah aku pribadi untuk menuliskan semua pikiran dan perasaan yang enggak tahu mau disampaikan ke mana," ujarnya.

crystal clear moms
Gambar sederhana namun menyentuh. (Sumber: Instagram/@crystalclearmoms)

Lebih lanjut, ia mengisahkan awa menjadi ibu, langsung mengalami postpartum depression setelah melahirkan. "Aku enggak siap dengan perubahan di luar perkiraan. Enggak sadar kalau akan sedrastis itu perubahannya, akan sebesar itu tekanannya," kisahnya.

Ia begitu terkejut saat melakoni keseharian menjadi ibu. Tak hanya capek fisik, melainkan mental. "Enggak ada diberi tahu sebelumnya kalau setelah menjadi ibu itu akan susah loh. Bukan cuma capek fisiknya tetapi juga mentalnya. Fisik capek segitunya aja terkejut. Enggak nyangka segitunya. Plus juga mental dan pikiran," ungkapnya.

Ia mengungkapkan sebelum melahirkan, di dalam lingkungannya, selalu diceritakan hal-hal baik menjadi seorang ibu. Ia tak beroleh gambaran sulitnya menyandang status ibu. "Ketika jadi ibu ada sisi buruk rupanya loh. Itu enggak ada ngasih tahu. Jadi pas jadi ibu sekaget itu."

Dengan besarnya perubahan dan tekanan dihadapi, ia pun sempat mengalami fase terberat dan mulai merasa perlu mengeluarkan semua pikiran. Ia merasa dorongan begitu kuat untuk meluapkan semuanya dengan bicara ke seseorang atau sesuatu. Namun, ia tidak menemukan wadah tepat.

crystal clear moms
Shiva dan anaknya, kini berusia 11 bulan. (Foto: Istimewa)

"Enggak tahu mau bicara ke siapa. Pikiran udah melanglang buana ke mana-mana enggak jelas. Akhirnya aku nulis sendiri lewat akun @crystalclearmoms," tuturnya.

Ia pun mengungkapkan latarbelakang memberi nama Crystal Clear Moms. "Kenapa namanya Crystal Clear Moms? Karena aku ingin jadi ibu crystal clear terhadap posisi sebagai ibu dan sebagai pribadi. Jernih, jelas, tahu banget bagaimana posisi sebagai pribadi," bebernya.

Layaknya akun baru lainnya, awal buat akun tersebut followers 0. Hanya ia satu-satunya pengikut. Seiring berjalannya waktu ada mulai follow, repost, hingga mengirim direct message. "Di situ mulai berpikir oh ternyata banyak mengalami pengalaman serupa. Ternyata perjuangan ibu-ibu lain mirip. Ternyata tuh ada loh mengalami hal serupa. Pas aku posting hal aku alami dan rasakan banyak ngelike, repost, dan komentar 'iya sama persis'. Ternyata ini hal lumrah, hal nggak aneh," bebernya.

Dahulu, sebelum membagikan kisahnya, ia sering bertanya-tanya pengalaman aneh dirasakannya saat melakukan tugas sebagai ibu. "Dulu ngerasa aneh kok aku bisa sih enggak suka menyusui? Kok aku bisa sih enggak langsung jatuh cinta lihat anakku? Apa aku enggak baik? Apa aku enggak layak jadi ibu? Pikiran itu terlintas dan membuat aku merasa bersalah," akunya.

crystal clear moms
Shiva bekerja sembari menggendong anak. (Foto: Istimewa)

Setelah ia mendalami dunia motherhood, ngobrol daring dengan psikiater dan psikolog, baca jurnal dan berbagi cerita sama orang lain, ternyata itu hal biasa dan normal dalam satu fase melakoni tugas sebagai ibu. "Justru membuat perjalanan jadi ibu indah adalah sisi tidak indahnya. Bukan sisi indah-indahnya aja. Karena ada indah dan tidak indah makanya menjadi ibu itu sempurna," tukasnya.

Berlandaskan hak tersebut, ia menjadikan visi akun Instagram @crystalclearmoms memberi tahu kepada sebanyak-banyaknya #IbuBeneran, calon #IbuBeneran, dan masyarakat, kalau sisi tidak indah dari menjadi seorang ibu itu wajar dan perlu diberi apresiasi, karena sisi tersebut membuat seorang ibu menjadi #IbuBeneran.

"Menjadi #IbuBeneran itu bukan berarti berhenti menjadi manusia biasa. Akan ada hari kita jatuh, sedih, bosan, lelah, kesal, marah dengan peran sebagai ibu. Itu tidak membuatmu menjadi ibu buruk. Izinkan dan maafkan dirimu karena merasakan hal-hal tersebut. Hal-hal tersebutlah akan membuatmu belajar menjadi ibu lebih baik dari hari ke hari, menjadi lebih kuat, lebih hebat. Hal-hal tersebut membuatmu jadi manusia. So, enjoy the ride," tukasnya. (Avia)

Baca juga:

Ojek Online Jagoan Negri Aing Kala Pandemi

#Agustus Jagoan Negeri Aing #Relasi #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Bagikan