Tukang Sampah Jagoan Negeri Aing Bersihkan Lingkungan Meski Sering Dilupakan

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Minggu, 15 Agustus 2021
Tukang Sampah Jagoan Negeri Aing Bersihkan Lingkungan Meski Sering Dilupakan

Tukang sampah miliki sejumlah persenjataan. (Foto: Unsplash Carl Campbell)

Ukuran:
14
Audio:

SEMINGGU setelah lebaran sosok berpakaian lusuh tak tampak. Ia biasa datang dua kali seminggu. Namun, sama seperti kebanyakan kebiasaan kaum muslim urban, ia harus mudik di hari lebaran. Kepergiannya berimbas pada penumpukan sampah hingga meluap berhamburan di jalan.

Beberapa warga terpaksa, karena sudah tak tahan bau, mengangkut sampahnya sendiri lalu dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Namun, rumah pemilik masih mudik sampahnya tetap menggunung.

Baca juga:

Cerita Bagirata Bantu Pekerja Terdampak Pandemi

Meski terlihat sepele, tukang sampah merupakan jagoan bagi banyak orang karena membantu masyarakat mengantarkan segala benda tak terpakai atau sisa sampah rumah tangga hingga ke TPA.

Seminggu ditinggal tukang sampah mudik saja lingkungan berubah kotor lantaran tumpukan sampah lantas menimbulkan bau tidak sedap, apalagi setahun mereka tak tampak.

Tukang sampah miliki sejumlah persenjataan, seperti seragam kebersihan, parang, drum plastik, karung, serokan sampah, sapu lidi, dan sebagainya.

Mereka mengambil sampah melalui tiga medium, truk sampah aka dipo, motor beroda tiga, dan versi terlawas gerobak sampah.

Tukang sampah memindahkan sampah dan barang tidak terpakai, berasal dari gedung, pekarangan, jalanan, dan tempat tertentu, hingga perumahan sebagai cikal bakal daur ulang.

Profesi tersebut tidak boleh dianggap remeh, karena suka tidak suka berjibaku dengan penyakit di sekitar lingkungan kerja.

Perannya ditujukan untuk kesehatan warga, baik sekitar perumahan maupun tempat umum.

tukang sampah
Tukang sampah memindahkan sampah dan barang tidak terpakai dari perumahan.(Foto: Unsplash Li Hao)

Menurut penelitian Institusi Sains dan Kesehatan Surya Global Kencana (2009), pengumpul sampah berisiko mengalami cedera akibat sampah ditanganinya.

Peningkatan kecelakaan terjadi karena kondisi lingkungan kerja tidak sehat, terlebih aman. Mereka harus berada di lokasi terdapat benda runcing, polusi, bau tidak sedap, dan bakteri dari sampah. Belum lagi, saban hari, mereka harus mencium aroma tidak sedap.

Baca juga:

Jagoan Negeri Aing Berjuang Mencari Rumah Sakit Non-COVID

Belajar dari pengepul sampah, masyarakat diharapkan sadar membuang sampah pada tempatnya karena hal itu memudahkan pengepul sampah mengambilnya di tiap-tiap rumah.

Seiring berjalannya waktu, orang-orang akan belajar mengolah sampah produksi rumah tangga sehingga pengepul akan mudah mengangkut sampah, baik digantung maupun diletakkan dalam keranjang khusus sampah.

Sampah dihimpun dalam gerobak berukuran satu meter kubik. Gerobak lawas dapat digunakan untuk daya angkut satu sampai tiga kali sehari.

tukang sampah
Penampakan tempat pembuangan sampah. (Foto IG @tts_id)

Gerobak dibawa pengepul menembus gunungan sampah TPA. Bagian ini, pengepul memanfaatkan keluwesan alas kaki, menghindar dari jebakan-jebakan sampah bertebaran.

Setelah menyetor sampah di TPA, pengepul beristirahat, sembari persiapkan diri untuk aktivitas serupa.

Kehadiran tukang sampah membuat lingkungan menjadi bersih dan rapi. Di masa pandemi, peran tukang sampah semakin sentral karena bisa saja mereka mengangkut sampah dari rumah warga sedang melakukan isolasi mandiri akibat paparan COVID-19.

Bila harus berterima kasih atas jasa terhadap kebersihan lingkungan, maka orang tersebut tak lain tukang sampah. Meski begitu, peran orang di rumah dalam memilah sampah juga tak kalah penting. Selain memudahkan kerja tukang sampah, memilah sampah akan mengedukasi setiap orang tentang mengolah sampah, mana sampah organik dan non-organik.

Bagian organik bisa dijadikan kompos, pakan ternak, dan sumber biogas ataupun listrik, sedangkan non-organik diolah menjadi bahan kerajinan, penggunaan kembali, dan daur ulang membentuk barang baru. (Bed)

Baca juga:

Ojek Online Jagoan Negri Aing Kala Pandemi

#Kesehatan #Agustus Jagoan Negeri Aing
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan