Parenting

Ibu Baru, Perhatikan Langkah Pemberian ASI Perah

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 07 September 2020
Ibu Baru, Perhatikan Langkah Pemberian ASI Perah

Perhatikan langkah ini sebelum memberi ASI untuk anak. (Foto: Rookie Moms)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENYUSUI merupakan hal yang natural. Dari jumlah ASI hingga posisi menyusui, semuanya bisa terjadi begitu saja. Meskipun demikian, para ibu baru perlu sedikit usaha untuk memulai menyusui di beberapa minggu pertama. Beberapa ibu bisa dengan mudah melewati masa penyesuaian. Namun, beberapa lainnya harus berjuang keras atau bahkan karena kondisi tertentu harus menyerah untuk memberikan ASI secara langsung.

Pemberian ASI memang bisa dilakukan dengan dua cara, yakni dari payudara ibu atau memberikan ASI yang sudah dipompa. Idealnya, ASI diberikan langsung dari payudara ibu ke bayi. Namun, ibu tidak selalu memungkinkan untuk menyusui anaknya secara langsung setiap saat karena berbagai alasan seperti kerja, bepergian, dan lain-lain. Tak jarang ibu juga memerlukan waktu istirahat dari menyusui. Untuk menyiasati situasi seperti itu, ibu dapat memompa ASI dan menyimpannya untuk digunakan sewaktu-waktu bayi membutuhkan makanan.

BACA JUGA:

Buat para Ibu Baru, Menyusui Ternyata tak Seseram Itu Kok

Susu yang dipompa dapat disimpan di lemari es, deep freezer bahkan pada suhu kamar. Penting untuk mengetahui cara menjaga kualitas ASI perah, jenis wadah yang akan digunakan hingga batas waktu penyimpanan. Orang yang mengasuh bayi juga harus tahu cara mencairkan susu beku dan memberikannya kepada bayi.

1. Pelajari Panduan Penyimpanan

ASI
Catat kapan susu diperah.(foto: Mothers' Milk Bank Northeast)

ASI harus disimpan dalam wadah kaca food grade bersih atau kantung penyimpanan ASI. Jika kamu menggunakan wadah plastik, ingatlah selalu untuk menggunakan wadah yang solid dan berkualitas baik. Wadah plastik tidak boleh terbuat dari bahan kimia dengan bisphenol A (BPA).

Ingatlah selalu untuk mencuci tangan sebelum menyiapkan atau menyimpan ASI. Ibu juga perlu mencatat atau mengingat tanggal pemerahan susu untuk mengetahui berapa lama susu dapat disimpan atau digunakan.

2. Simpan dengan Benar

ASI
Pastikan menyimpan ASI dengan benar. (Foto: Firstcry Parenting)


Ibu harus menyimpan ASI dalam jumlah kecil, 60 hingga 120 mililiter untuk bayi berusia kurang dari 2 minggu dan 90 hingga 150 mililiter untuk bayi yang berusia lebih dari satu bulan dan di bawah enam bulan. Usahakan untuk meletakkan wadah susu tegak di bagian freezer yang suhunya paling dingin. Jika lemari es tidak ada freezer, gunakan pendingin berinsulasi dengan kompres es.

3. Perhatikan Waktu Penyimpanan

ASI
Ada batas waktu penyimpanan ASI. (Foto: Mama Natural)

Meskipun ASI bisa disimpan, ada batas waktu penyimpanannya loh. Itu tergantung pada metode penyimpanan. Jika disimpan pada suhu ruangan, susu hanya dapat disimpan hingga 6 jam sebelum digunakan. Namun, jika ruangannya hangat, akan lebih baik untuk diberikan kepada bayi dalam waktu maksimal 4 jam.

Jika kamu menggunakan pendingin terisolasi, ASI yang baru diperah dapat disimpan selama satu hari. Kulkas juga merupakan pilihan para ibu untuk menyimpan susu perah hingga lima hari. Namun, jika kamu membekukan ASI di dalam freezer di bawah 4 derajat celcius, ASI tersebut dapat disimpan selama enam bulan.

Saat kamu menyimpan ASI untuk jangka waktu yang lebih lama, jumlah vitamin C berkurang. Selain itu, kebutuhan bayi terus berubah seiring dengan pertumbuhannya.

4. Cairkan dengan Tepat

ASI
Cairkan di suhu ruang atau rendam di air hangat. (foto: Medela SG)


Jika kamu berencana menggunakan susu beku, biarkan susu mencair secara perlahan sebelum diberikan kepada bayi. Jangan panaskan susu beku di atas kompor atau microwave. Susu tidak akan hangat secara merata, sebagian akan menjadi sangat panas, dan sebagian lainnya akan tetap dingin.

Jika kamu perlu menghangatkan susu untuk bayi, letakkan wadah di dalam air hangat dan biarkan susu beku mencair. Jangan pernah membekukan kembali susu yang telah dicairkan dan kamu harus membuangnya jika tidak digunakan. Periksa tanggalnya sebelum mencairkan dan pilih susu yang paling lama.(Avia)

BACA JUGA:

Studi: Orang yang Enggan Mengikuti Protokol Kesehatan Mungkin Berciri-Ciri Sosiopat

`
#Parenting #Ilmu Parenting #Kesehatan #September Steptember
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan