Kesehatan Mental

Studi: Orang yang Enggan Mengikuti Protokol Kesehatan Mungkin Berciri-Ciri Sosiopat

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 07 September 2020
Studi: Orang yang Enggan Mengikuti Protokol Kesehatan Mungkin Berciri-Ciri Sosiopat

Studi menemukan bahwa orang yang tidak mau mengikuti protokol kesehatan bisa saja memiliki kepribadian sosiopat. (unsplash @adamsky1973)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

WALAUPUN COVID-19 terbukti menjadi isu yang sangat serius dengan jumlah korban jiwa secara global, masih ada saja orang yang tidak mau menggunakan masker atau menerapkan aturan social distancing.

Pernah bingung enggak sih kenapa orang-orang itu keras kepala dan ogah mengikuti protokol-protokol kesehatan? Studi menemukan hal itu bisa jadi terkait dengan ciri-ciri kepribadian sosiopat.

BACA JUGA:

Gejala Stres Ternyata Bisa Terlihat pada Wajah

Dilansir CNBC, baru-baru ini, studi baru dari Universitas Negeri Londrina, Brasil, menemukan orang yang memiliki ciri-ciri sosiopat atau antisosial cenderung tidak mematuhi tindakan pencegahan COVID-19 seperti menggunakan masker dan menerapkan social distancing.

Dalam kasus ini, antisosial mengacu pada ciri-ciri yang biasanya ada pada orang yang didiagnosis dengan gangguan kepribadian antisosial, yang didefinisikan sebagai 'disposisi kronis dan meluas untuk mengabaikan dan melanggar hak orang lain. Demikian menurut American Psychological Association.

CNBC menulis gangguan itu juga disebut sebagai kepribadian dissosial, kepribadian psikopat, dan kepribadian sosiopat. Gangguan kepribadian antisosial ada pada sekitar 1% populasi Amerika Serikat dan lebih sering dimiliki pria.

Daily Mail menulis bahwa temuan itu didapat dari survei terhadap sekitar 1.600 orang di Brasil, negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi kedua yang dilaporkan di dunia (3,8 juta).

sosiopat
Seorang sosiopat hanya memikirkan kebaikannya sendiri, bukan orang lain. (Foto: psypost)

Studi itu juga mempertegas temuan penelitian para ahli di Polandia. Mereka mendapat temuan serupa dan mengatakan orang dengan sifat psikopat atau narsisistik mungkin lebih cenderung untuk tidak mematuhi aturan dalam menghentikan penyebaran penyakit. Mereka juga menimbun barang-barang penting seperti tisu toilet. Demikian dilaporkan Daily Mail.

Untuk melakukan studi itu, sebuah survei dilaksanakan pada lebih dari 1.500 orang dewasa di Brasil pada periode 15 minggu selama pandemi (dari 21 Maret hingga 29 Juni). Orang-orang menyelesaikan kuesioner yang dimaksudkan untuk mengukur ciri-ciri kepribadian yang berbeda, seperti empati, tidak berperasaan, pengambilan risiko, tidak bertanggung jawab, impulsif, permusuhan, dan manipulatif.

Peserta juga menjawab pertanyaan tentang seberapa baik mereka mematuhi protokol kesehatan COVID-19, seperti kebersihan tangan dan social distancing. Bagian survei itu menyertakan pertanyaan khusus tentang masker, yakni 'menurut kamu, apakah perlu menggunakan masker (yang melindungi hidung dan mulut) di Brasil?'.

masker
Menggunakan masker tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tapi orang lain. (unsplash @anastasiiachepinska)

Hasil studi yang dirangkum Daily Mail menyebut 'grup empati' terdiri dari sekitar 1.200 orang yang menunjukkan minat untuk memahami perasaan dan motivasi orang lain.

Kelompok kedua, dengan sekitar 400 orang, telah menunjukkan tanda-tanda gangguan kepribadian antisosial atau dikenal sebagai sosiopat atau psikopat dengan dua istilah yang sering digunakan secara bergantian.

Orang-orang dalam kelompok kedua cenderung mencari cara agar interaksi mereka dengan orang lain dapat menguntungkan mereka secara pribadi. Mereka lebih cenderung merasa 'terpisah secara sosial' dan terlibat dalam perilaku bermusuhan.

Lalu apa sih hubungannya kepribadian antisosial, sosiopat, atau psikopat dengan mengikuti protokol kesehatan?

"Pengalaman saya sebagai ilmuwan psikologis dan juga psikolog yang berpraktik telah meyakinkan saya bahwa pentingnya psikologi dan perilaku dalam pencegahan dan pengelolaan berbagai macam masalah kesehatan sangatlah besar," ucap Pavel S Blagov, penulis studi dari Polandia kepada Psypost.

Blagov mengatakan sudah jelas terlihat dari laporan-laporan di media bahwa beberapa orang menolak saran untuk menjauhkan diri secara sosial dan meningkatkan kebersihan. "Saat awal-awal pandemi dan bahkan belakangan ini banyak kasus orang-orang yang sengaja batuk, meludah, bahkan menjilat barang-barang di publik. Entah itu untuk mengintimidasi orang lain atau sebagai cara untuk memberontak terhadap norma-norma baru yang muncul tentang kebersihan dan social distancing," ucap Blagov kepada Psypost.

Blagov mengatakan ciri-ciri dari apa yang disebut sebagai Triad Gelap (narsisisme, machiavellianisme, dan psikopat) serta ciri-ciri yang termasuk dalam psikopat itu terkait dengan perilaku kesehatan yang berisiko dan masalah kesehatan diduga terlibat dalam perilaku kesehatan selama pandemi.

Terdapat penelitian sebelumnya yang menunjukkan orang-orang yang memiliki ciri-ciri Triad Gelap mungkin secara sadar dan bahkan sengaja membahayakan kesehatan orang lain. "Misalnya, mereka memiliki HIV atau IMS tetapi terlibat dalam hubungan seks dan tidak memberi tahu pasangan mereka," kata Blagov kepada PsyPost.(lev)

BACA JUGA:

Kediaman Ratu Elizabeth II di Sandringham Estate Disulap Jadi Lokasi Drive-In Cinema

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan