Kesehatan

Humidifier Melembabkan Udara, Adakah Risiko Kesehatannya?

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 01 September 2020
Humidifier Melembabkan Udara, Adakah Risiko Kesehatannya?

Pelembab udara atau humidifier solusi ruangan yang kering akibat AC. (Foto: Pixabay/asundermeier)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SAAT udara di luar sedang panas-panasnya, tidak heran bila kita memilih untuk bertahan lama di ruangan ber-AC. Penyejuk udara akan membuat udara di dalam ruang terasa lebih sejuk dan menyingkirkan udara yang panas di dalam ruangan. Sayangnya, udara yang keluar dari AC terlalu kering dan memberikan efek buruk untuk kesehatan tubuh.

Untuk membuat udara jauh lembab maka diperlukan humidifier dalam ruangan. Alat pelembap udara ini akan menyemprotkan uap air ke udara yang dapat menjaga kelembapan udara dalam ruangan. Jadi di dalam ruangan akan terasa jauh lebih nyaman. Namun, kamu juga harus memperhatikan karena humdifier memiliki efek samping bagi kesehatan.

Baca Juga:

4 Tanaman Hias Pembersih Udara dalam Rumah

1. Risiko kambuhnya alergi

lembab
Humidifier juga bisa berisiko kambuhnya alergi. (Foto: Unsplash/Brittany Colette)


Bagi kamu yang memiliki alergi, harus lebih rajin untuk membersihkan pelembap udara ini. Risiko yang dialami orang dengan alergi udara akan jauh lebih besar bila tidak rajin membersihkan alat pelembab udara ini. Bila hal itu sampai terjadi yang tadinya alerginya sudah dapat diredakan akan berakibat kembali kambuh alergi yang diderita seseorang bahkan bisa menyebabkan asma.

Laman Alodokter menganjurkan untuk membersihkan humidifer setiap tiga hari sekali. Tidak hanya itu, penting untuk mengganti air di dalam alat tersebut secara rutin. Isi kembali tangki tersebut dengan air bersih. Jangan lupa untuk membilas tangki tersebut agar selalu bersih.

2. Bakteri dan jamur

lembab
Efek samping lainnya adalah pertumbuhan bakteri dan jamur. (Foto: Unsplash/Michael Schiffer)


Dilansir dari Alodokter.com, menggunakan pelembap udara buatan bisa mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur. Harus disadari bahwa kebersihan alat pelembab udara harus diprioritaskan. Humidifier yang kotor akan menjadi wilayah koloni bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang bisa menginfeksi saluran pernapasanmu.

Baca Juga:

Masker Wajah Canggih ini Pakai Teknologi Pemurni Udara

3. Kelembapan yang berlebihan

lembab
Harus memeriksa ukuran kelembaban yang dibutuhkan. (Foto: Unsplash/S O C I A L.C U T)


Beberapa humidifier sayangnya ternyata tidak memiliki alat pengukur kelembapan atau disebut dengan hygrometer. Bila alat kamu tidak memilikinya maka perlu rutin untuk mengecek kelembapan udara di ruangamu. Tidak hanya mendorong pertumbuhan bakteri dan jamur, ruangan yang terlalu lembap bisa mengakibatkan kerusakan struktur bangunan. Tentunya akan membahayakan keselamatan orang-orang yang ada di dalamnya.

4. Kebisingan

lembab
Carilah alat pelembab udara yang tidak bising. (Foto: Pexels/Roman Koval)


Meski pun baik untuk kesehatan karena membersihkan debu-debu berlebih dalam ruangan. Humidifier ternyata membuat suara bising. Bila ada yang tak terganggu mungkin bermasalah dengan pendengarannya. Sebab alat ini bila sudah bising mengganggumu waktu bekerja atau tidur. Solusinya kamu bisa mencari model humidifier dengan fitur ultrasonik agar lebih tenang. (ren)

Baca Juga:

Keren, Filter Udara Ini Diklaim Dapat Menangkap dan Membunuh Virus Corona

#Kesehatan #Penyejuk Udara #Pelembab
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan