Hujan Deras dan Tanah Longsor Melanda, Pemerintah Korea Selatan Keluarkan Perintah Mobilisasi Nasional Pemadam Kebakaran


Ilustrasi (Foto: Unsplash/Alex)
MERAHPUTIH.COM — HUJAN deras yang mengguyur Korea selama empat hari terakhir telah menyebabkan sedikitnya lima orang tewas, empat orang hilang, dan lebih dari 7.000 orang mengungsi. Otoritas cuaca memperingatkan potensi hujan deras lanjutan di seluruh negeri, Sabtu (19/7).
Seperti dilansir The Korea Times, pada pagi hari, satu orang ditemukan tewas di Kabupaten Sancheong, Provinsi Gyeongsang Selatan, setelah longsor yang disebabkan hujan deras mengguyur dua rumah di sebuah desa. Otoritas setempat sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan terhadap dua orang lainnya yang hilang akibat longsor tersebut. Badan Pemadam Kebakaran Nasional telah mengeluarkan perintah mobilisasi nasional untuk seluruh petugas pemadam kebakaran sebagai respons atas peristiwa longsor ini.
Hingga kini, otoritas pemerintah pusat dan daerah telah melaporkan lima orang tewas dan empat orang hilang sejak hujan deras mulai melanda negara itu pada Rabu (16/7). Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat diperkirakan akan mengumumkan pembaruan resmi mengenai jumlah korban dan kerusakan pada hari yang sama.
Badan Meteorologi Korea memperingatkan bahwa hingga 250 milimeter hujan tambahan bisa turun dalam sehari, menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan dan korban jiwa lebih lanjut. Perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk 7.029 warga dari 4.995 rumah tangga, dengan lebih dari 2.800 orang masih belum dapat kembali ke rumah mereka.
Baca juga:
Korea Selatan Dilanda Hujan Deras, Empat Tewas dan 1.300 Dievakuasi
Hujan deras ini telah menggenangi jalan-jalan, memicu longsor, dan membanjiri rumah-rumah di berbagai wilayah negara. Hujan semalaman tetap ekstrem di banyak daerah.
Pulau Yeongheung di Incheon mencatat curah hujan 98,5 milimeter hanya dalam 1 jam, dari pukul 00.50 hingga 01.50 waktu setempat, sedangkan Boseong di Provinsi Jeolla Selatan mencatatkan 88 milimeter. Beberapa wilayah bahkan telah menerima lebih dari 40 persen dari rata-rata curah hujan tahunan hanya dalam empat hari terakhir. Seosan mencatat 558,6 milimeter hujan dari Rabu hingga Jumat pagi. Jumlah itu setara dengan 45 persen dari rata-rata curah hujan tahunan daerah tersebut.
Secara total, 729 kasus kerusakan infrastruktur publik telah dilaporkan, termasuk 388 jalan yang terendam banjir, 133 longsor, dan 57 kerusakan fasilitas sungai. Kerusakan properti pribadi mencapai 1.014 kasus, termasuk 64 bangunan yang terendam dan 59 lahan pertanian yang terendam air.(dwi)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Perubahan Iklim ‘Membunuh’ 16.500 Orang Selama Musim Panas di Eropa

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Bibit Siklon Tropis 99W Terpantau di laut Filipina, Pengaruhi Hujan di Indonesia

BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis Berpotensi Picu Cuaca Ekstrem di Indonesia

4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem

Perubahan Iklim makin Nyata, Kenaikan Permukaan Laut Ancam 1,5 Juta Warga Australia pada 2050

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan
