Hubungan Tidur Cukup dengan Kesehatan Tubuh


Tidur yang cukup berhubungan dengan kesehatan. (Foto: Pixabay/CDD20)
TIDUR yang cukup sudah terbukti secara ilmiah bisa mendatangkan efek positif bagi tubuh. Selain dampak langsung seperti bangun tidur lebih berenergi, menjaga kondisi suasana hati (mood), menjaga berat badan, dan menjaga kadar gula darah, tidur yang cukup juga bisa menjaga daya tahan kekebalan tubuh serta fungsi otak.
Selain itu, tidur yang cukup juga membantu seseorang lebih produktif, meningkatkan daya ingat serta lebih fokus dan konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, dikutip siaran pers Zepp Health, seperti dilansir Antara, Rabu (20/4).
Baca juga:
Zeep Health belum lama ini mengeluarkan hasil riset dan studi terkait rata-rata jumlah tidur hari dan di beberapa negara dan kaitannya dengan kesehatan. Hasilnya, ditemukan durasi tidur seseorang sangan menentukan dan berkaitan erat dengan indeks kesehatan BMI, tensi jantung hingga tingkat stres.
Bukan hanya itu, ada juga hubungan antara tidur yang cukup dengan langkah kaki harian seseorang serta kaitannya terhadap kesehatan jantung.

Penelitian ini menemukan durasi tidur rata-rata seseorang di tahun 2021 adalah 7 jam 9 menit. Terjadi penurunan sebanyak 2 menut dibandingkan tahun lalu. Data sampel diambil dari penduduk dunia. Indonesia berada di posisi terendah dibandingkan beberapa negara di dunia terkait dengan rata-rata durasi tidur harian penduduknya.
Berdasarkan data, orang Indonesia dinyatakan kurang tidur atau tidur di bawah 7 jam sehari selama 59 hari dalam setahun. Hal ini meningkat sebanyak 7 hari jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca juga:
Lalu apa kaitannya kurang tidur dan dampak langsungnya terhadap kesehatan?
Berdasarkan hasil riset dari Zepp Health, setelah 7-8 jam beristirahat, tingkat BMI, detak jantung, dan skor tidur seseorang menunjukkan hasil yang positif dan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang tidur di bawah 7 jam.
Bukan hanya, itu masing-masing individual yang tidur 7-8 jam setiap harinya menunjukkan tingkat stres mereka berada di level rileks. Detak jantung mereka pun berada pada titik paling optimum ketika tidur di antara 7 jam sehari.

Zepp Health juga memiliki temuan akan korelasi antara jumlah langkah kaki saat berjalan kaki setiap harinya mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang.
Setidaknya mereka yang setiap harinya secara konsisten berjalan kaki sebanyak 8.000 hingga 16.000 langkah, memiliki tingkat kualitas tidur yang tertinggi. (*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
