[Hoaks atau Fakta]: Semua Hewan Yang Dijadikan Uji Coba Vaksin COVID-19 Mati

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 20 April 2021
[Hoaks atau Fakta]: Semua Hewan Yang Dijadikan Uji Coba Vaksin COVID-19 Mati

Vaksinasi COVID-19. (Foto: Sekretariat Presiden)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Sebuah unggahan Facebook memperlihatkan tangkapan layar dari artikel penelitian yang menyatakan bahwa hewan yang diberi percobaan vaksin COVID-19, seluruhnya terbukti mati karena gangguan kekebalan, sepsis, dan/atau gagal jantung.

Tangkapan layar artikel pun menyertakan bukti berupa tautan hasil penelitian yang membuktikan kebenaran hal tersebut.

“Apa yang terjadi dengan hewan dalam penelitian? Teknologi ini telah dicoba pada hewan, dan pada hewan penelitian yang dilakukan, semua hewan mati , tidak langsung dari suntikan, tetapi berbulan-bulan kemudian, karena gangguan kekebalan lainnya, sepsis dan / atau gagal jantung. Tidak pernah ada penelitian hewan yang berhasil dalam jangka panjang menggunakan teknologi ini. Tidak ada vaksin virus korona eksperimental yang berhasil dalam penelitian hewan. Dalam penelitian ini, vaksin virus corona menyebabkan radang hati pada hewan uji.”

Baca Juga:

[Hoaks atau Fakta]: Pelajar Dapat Kuota Internet Gratis 95 GB

FAKTA

Diketahui bahwa artikel yang menyebutkan tentang kematian hewan akibat vaksin COVID-19 ternyata memiliki salah tafsir. Tautan yang mendukung klaim mereka pun tidak tepat dengan konteks yang sedang dibicarakan.

Diketahui bahwa tautan yang tercantum dalam tangkapan layar itu merupakan penelitian yang membahas tentang imunisasi sindrom pernafasan akut parah (SARS Coronavirus Vaccines) yang diterbitkan pada tahun 2012.

Faktanya, penelitian ini tidak fokus pada vaksin COVID-19, atau bahkan menggunakan teknologi yang sama yang mendukung vaksin COVID-19 saat ini.

Penulis utama studi tahun 2012 sebelumnya telah mengonfirmasi kepada media Reuters bahwa hewan yang digunakan dalam penelitiannya, seperti misalnya tikus, tidak mati akibat vaksin yang diberikan kepada mereka.

Dia juga menyatakan bahwa vaksin yang mereka uji dalam studi 2012 lalu, tidak menggunakan teknologi mRNA yang digunakan oleh beberapa vaksin COVID-19, seperti vaksin Pfizer/BioNTech. Hal ini menguatkan fakta bahwa kedua vaksin ini memiliki platform yang berbeda.

Tangkapan layar hoaks. (Foto: Mafindo)
Tangkapan layar hoaks. (Foto: Mafindo)

Melansir dari media Fullfact.org, Chris Magee, kepala kebijakan dan media di Understanding Animal Research (UAR) mengatakan bahwa dalam kasus vaksin COVID-19, data sudah ada untuk menunjukkan bahwa vaksin itu aman, yang memungkinkan para peneliti untuk menjalankan uji coba pada hewan.

“Seandainya hewan mati selama proses ini, uji coba manusia akan segera dihentikan. Fakta bahwa mereka tidak mati menunjukkan bahwa hewan-hewan itu tidak mati mendadak,” jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa untuk kebutuhan lebih lanjut, beberapa hewan akan melalui prosedur eutanasia (suntik mati) agar dapat diambil organ dalamnya. Ini merupakan cara yang memang diakui aman dan manusiawi untuk hewan.

Hal ini lagi-lagi membantah klaim yang menyatakan bahwa hewan mati karena disuntik vaksin. Tampak bahwa sebenarnya hewan-hewan tersebut memang disuntik mati dengan prosedur eutanasia.

KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan, klaim artikel yang menyebutkan bahwa seluruh hewan mati pada percobaan vaksin COVID-19 merupakan hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

Baca Juga:

[Hoaks atau Fakta]: Bandara Kertajati Jadi Bengkel Sepeda Motor

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #COVID-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan