Kesehatan

(HOAKS atau FAKTA) : Hirup Uap Air Panas Dua Kali Sehari Ampuh Tangkal COVID-19

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 19 Januari 2021
(HOAKS atau FAKTA) : Hirup Uap Air Panas Dua Kali Sehari Ampuh Tangkal COVID-19

Uap panas dapat jadi penyembuh dari COVID-19? (Foto: Unsplash/Yosef Ariel)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PADA akun Facebook Bram Palgunadi mengunggah video di hari Senin (21/12/2020). Dalam video tersebut ada seorang laki-laki bernama Nilesh Jogal yang mengatakan bahwa dengan menghirup uap air panas sebanyak dua kali sehari melalui hidung dan dihembuskan melalui mulut diyakini mampu menangkal virus Covid-19.

Video itu kemudian ditayangkan pertama kali di akun Youtube JOGI Ayurved pada 10 Desember 2020.

Baca juga:

Fakta-Fakta Penting Tentang Vaksin COVID-19

uap
Uap panas dianggap mampu menjadi penyembuh COVID-19. (Foto: Unsplash/Zach Lezniewicz)

Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
Ketahui peran menghirup uap dalam pencegahan korona. Bapak Nilesh Jogal, pendiri Rumah Sakit Ayurved JOGI, Surat menjelaskan bagaimana dia dapat melindungi seluruh anggota stafnya dari infeksi korona meskipun melakukan kontak dengan pasien positif korona setiap hari.


Facebook:

“KABAR DARI INDIA: MELAWAN CORONA DENGAN MENGHIRUP UAP AIR PANAS….
Virus Covid-19 itu pelindung dirinya lemak (grease). Itu sebabnya kita diminta untuk sering mencuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir. Minum air hangat, dan mengkonsumsi makanan panas. Juga makan dan minuman yg mengandung asam (kecut). Menghirup uap air panas. Semua anjuran itu, dimaksudkan untuk membunuh virus Covid-19, karena pelindung tubuh virus itu akan luruh dan membuat virus itu mati, jika berhadapan air panas/hangat, uap air panas, air kecut (air rebusan buah jeruk misalnya), alkohol pekat, atau cairan sabun/deterjen…”

FAKTA


Dari hasil penelusuran Mafindo, informasi terkait menghirup uap air panas dua kali sehari dapat menangkal virus COVID-19 adalah tidak benar. Informasi yang sama juga pernah beredar pada pertengahan tahun 2020 lalu.

Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Eka Ginanjar mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak bermanfaat dan belum ada penelitian kesehatan secara resmi yang bisa membuktikan apakah menghirup uap air panas dapat membunuh virus Corona.

Sampai saat ini pun belum ada metode yang resmi untuk melakukan penelitian tersebut.

Seorang ahli dalam virus Corona yang mengepalai Departemen Ilmu Biologi di Texas A&M University-Texarkana juga menanggapi hal tersebut, dirinya setuju bahwa gagasan uap air panas dapat membunuh virus Corona adalah gagasan yang buruk karena tidak benar dan dapat merusak paru-paru.

Melalui penelusuran lebih lanjut, dilansir dari factcheck.afp.com, Dr. Jason McKnight, Asisten Profesor Klinis di Departemen Perawatan Primer dan Population Health di Texas A&M University mengatakan bahwa cara tersebut justru memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan pada wajah seperti luka bakar bagian kulit wajah, mata, dan saluran pernapasan, yang jika cukup parah dapat menyebabkan komplikasi serius dalam jangka panjang.

Baca Juga:

Eijkman Kembangkan Vaksin COVID-19 Tercepat di Tanah Air

uap
Belum ada bukti ilmiah uap panas dapat menyembuhkan COVID-19. (Foto: Unsplash/Caleb Lucas)

Jack juga menambahkan bahwa pada saat ini, satu-satunya cara untuk membunuh virus adalah melalui solusi pembersihan antimikroba, yang tidak boleh dihirup atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara apapun.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO), melalui laman resminya who.int menyatakan, membiarkan tubuh terkena paparan sinar matahari maupun temperatur yang lebih tinggi dari 25 derajat Celcius tidak mampu mencegah maupun mengobati Covid-19 dan sampai saat ini tidak ada obat khusus yang direkomendasikan untuk mencegah atau mengobati virus ini.

Namun, mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala, dan mereka yang sakit parah harus mendapatkan perawatan suportif yang dioptimalkan.

Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis. WHO membantu mempercepat upaya penelitian dan pengembangan dengan sejumlah atau mitra.


KESIMPULAN

Berdasarkan seluruh referensi, terkait informasi menghirup uap air panas dua kali sehari dapat menangkal virus Covid-19 adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan. (knu)

Baca Juga:

Jika Sudah Pernah Terkena COVID-19, Apa Masih Butuh Vaksin?

##HOAKS/FAKTA #COVID-19 #Virus Corona #Kesehatan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Sebuah kabar beredar di media sosial bahwa Gibran meminta ormas meminta sedekah demi membantu pemerintah membangun Ibu kota Nusantara (IKN).
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Video tersebut merupakan momen ketika Sri Mulyani bersilaturahmi ke rumah Jokowi pada saat Lebaran 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Rocky Gerung resmi jadi juru bicara Presiden Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Mahfud MD membantah pelantikan.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
BEM UI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
emerintah Malaysia menyebut persoalan Ambalat akan diselesaikan melalui jalur diplomatik, hukum, dan teknis forum penetapan batas maritim.
Dwi Astarini - Sabtu, 13 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan