Eijkman Kembangkan Vaksin COVID-19 Tercepat di Tanah Air
Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro di rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Selasa (8/9/2020). (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)
MerahPutih.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan, Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman merupakan pengembang vaksin Merah Putih dengan perkembangan paling cepat.
"LBM Eijkman diperkirakan bisa menghasilkan bibit vaksin dan menyerahkannya kepada PT Bio Farma Maret 2021," kata Menteri Bambang Brodjonegoro dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR yang diikuti melalui siaran langsung akun Youtube Komisi VII DPR Channel di Jakarta, Senin (18/1).
Bambang mengatakan, setelah bibit vaksin diserahkan kepada PT Bio Farma, rangkaian proses uji klinis dan produksi sepenuhnya bergantung pada badan usaha milik negara (BUMN) farmasi tersebut dengan pengawasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca Juga:
Eijkman Sebut Idealnya Vaksin Sekali Suntik dan Bertahan Seumur Hidup
Selain LBM Eijkman, lembaga lain yang juga mengembangkan vaksin Merah Putih adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
"Ada enam lembaga yang mengembangkan dengan pendekatan yang berbeda, tetapi tujuannya melahirkan vaksin Merah Putih untuk COVID-19," tuturnya.
Terkait dengan produksi vaksin di Indonesia, Bambang mengatakan, pemerintah juga akan menggandeng perusahaan farmasi lainnya untuk membantu sehingga vaksin COVID-19 buatan Indonesia lebih cepat tersedia.
"Perusahaan swasta bisa menjadi back-up Bio Farma dan mempercepat upaya melahirkan vaksin Merah Putih," katanya.
Baca Juga:
Eijkman Temukan Penyebab COVID-19 Lebih Menular di Indonesia
Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengatakan, Komisi VII mendukung lembaga riset, LBM Eijkman dan perguruan tinggi untuk mempercepat penyelesaian pembuatan bibit vaksin Merah Putih.
"Agar dapat segera dilanjutkan dengan uji praklinis dan uji klinis dalam rangka mewujudkan kemandirian vaksin di Indonesia," katanya, dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Eijkman Prediksi Vaksin COVID-19 di Indonesia Akan Tersedia Oktober 2020
Bagikan
Berita Terkait
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Bui di Kasus Pemerasan Bos Skincare, Bayar Denda Rp 1 M
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Bengkel Kebakaran, TransJakarta Koridor 13 Mampang-Ciledug Cuma Sampai Halte JORR Petukangan
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
PSSI Resmi Akhiri Kontrak Patrick Kluivert Usai Gagal Bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026
Calon Praja IPDN Meninggal Setelah Pingsan Saat Ikut Apel Malam
Mal Ciplaz Klender Kebakaran, Api Berawal dari Korsleting di Restoran Solaria
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Diwarnai Kartu Merah, Timnas Indonesia Kalah 2-3 dari Arab Saudi
Timnas Arab Saudi Berbalik Unggul atas Indonesia di Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah Raih Dua Emas dan Catatkan Rekor Dunia di Norwegia