[HOAKS atau FAKTA]: Belajar Ilmu Filsafat Diharamkan
Tangkapan layar Instagram tentang penjelasan bahwa filsafat haram. (Foto: MP/turnbackhoax.id)
MerahPutih.com - Akun Instagram @ittibarasul1 mengunggah narasi dengan disertai sebuah foto yang mengilustrasikan haramnya ilmu filsafat, pada 23 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapatkan 12.064 likes.
Pertanyaan:
?
????? ???????
?????? ????? ????? ???? ???????
Afwan, apakah hukum mempelajari ilmu Filsafat? Dan mengapa Al-Farabi sampai disebut bapak Filsafat kedua, apakah dia menyimpang dari ajaran agama? Syukron.
Dari Muhammad Yusril (Group MS-I 07)
Jawab:
?
????? ???????
?????? ?????? ????? ???? ???????
?
Hukum Filsafat adalah haram dan ia pintu kekafiran. Tidak ada dalam Filsafat kecuali kebodohan, pemutaran kata, dan kebingungan, dan sebuah pembahasan bertele-tele tanpa penyelesaian.
Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: “Hampir tidak ada orang-orang yang memperdalam ilmu Filsafat kecuali ijtihadnya akan mengantarkannya kepada pendapat yang menyelisihi kemurnian sunnah. Karenanya para ulama salaf mencela mempelajari ilmu orang-orang kuno, karena ilmu Filsafat lahir dari para Filosof yang berpemikiran Dahriyah (Atheis). Barangsiapa yang dengan kecerdasannya berkeinginan untuk mengkompromikan antara ilmu para Nabi dengan ilmu para Filosof, maka pasti ia akan menyelishi para Nabi dan juga menyelisihi para Filosof”. (Mizaanul I’tidaal 3/144)
Imam Asy-Syaafi’i juga berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih aku benci daripada ilmu Filsafat dan ahli Filsafat”. (Taariikh Al-Islaam li Adz-Dzahabi 14/332)
Bagi anda yang baru belajar Filsafat, akan kenal yang namanya Aristoteles, Phitagoras, dan semisalnya. Ilmu ini adalah kekufuran yang nyata, mengingkari Rabb, Malaikat, Rasul, Kitab, hari akhir dan takdir. Filsafat adalah seburuk-buruk ilmu.
Bapak pertama dari Filsafat adalah Aristoteles yang mengatakan Tuhan itu terlalu tinggi, Ia tidak memiliki sifat dan Ia tidak tau masalah kecil dan tidak ada takdir. Ia dijuluki Imam Ibnu Qayyim dalam kitab Ighasatu Lahafan sebagai guru pertama. Dan jejak kekufurannya diikuti Al-Farabi, sehingga dia dijuluki guru kedua, dia adalah orang yang mengingkari takdir dan hari akhir, dia lebih buruk dari guru pertama dan mengunggulinya dalam penyimpangan dan dia memiliki keyakinan yang beda dengan kaum muslimin. Semoga kita diselamatkan dari ilmu Filsafat yang kufur.
????? ????? ????? ?????????
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Form Pendataan Usaha Mikro dan Ultra Mikro
FAKTA:
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), narasi dan foto ilustrasi unggahan aku tersebut tidak tepat. Azis Anwar Fachrudin, seorang peneliti dari Centre for Religious and Crosscultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, meluruskan unggahan dari akun Instagram @ittibarasul1 mengenai haramnya ilmu filsafat melalui akun Facebook-nya pada 27 Juli 2020.
Dalam unggahannya di laman Facebook-nya, Azis Anwar Fachrudin memaparkan bahwa penerjemahaan di unggahan @ittibarasul1 tidak tepat dan keluar konteks. Redaksi asli dari as-Syafi’i tidak memakai kata “filsafat”, tapi “kalam” dengan bunyi teksnya
“?? ??? ???? ??? ?? ?????? ?????
yang artinya “Tidak ada yang lebih aku benci dibanding kalam dan ahli kalam”.
Konteks “kalam” di pernyataan as-Syafi’i itu merujuk pada kaum qadariyyah dan ‘nufat as-shifat’ (para penyangkal sifat-sifat Allah).
Ia juga menyebutkan filsafat berguna untuk merumuskan pertanyaan yang baik (yang menjadi awal dari ilmu) dan dengan logika, yang merupakan salah satu bagian dari filsafat, menertibkan pikiran untuk menjawab pertanyaan itu.
Baca Juta:
[HOAKS atau FAKTA]: Gegara Sepi Job Demo, Dua Pria Ini Jadi Kekurangan Gizi
Akun Twitter @adeirra juga memaparkan penjelasan yang komprehensif melalui utas yang dibuatnya untuk meluruskan apa yang diunggah oleh akun Instagram @ittibarasul.
Seperti yang dituliskan oleh Azis Anwar Fachrudin, ia juga menerjemahkan kitab Tarikh Al-Islam karya imam Adz-Dzahabi tepatnya di Jilid 14 halaman 332 yang dikutip oleh @ittibarasul1 dalam unggahannya di Instagram. Terjemahan dari kutipan kitab tersebut adalah “Tidak ada yang lebih aku benci dibanding kalam dan ahli kalam”.
KESIMPULAN:
Dengan demikian, unggahan akun Instagram @ittibarasul1 dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan perkataan dari as-Syafi’i yang diterjemahkan oleh akun Instagram @ittibarasul1 tidak tepat dan keluar dari konteks. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Anggota Islam Nusantara Salat Magrib di Dalam Gereja
Bagikan
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua DPR Puan Minta Rakyat Patungan Beli Hutan untuk Cegah Bencana Alam Terjadi akibat Kerusakan Alam
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Pilih Langsung Rektor UGM untuk Beking Dirinya dari Tudingan Ijazah Palsu
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Sidak ke Bandara IMIP Morowali Temukan 3,5 Kilogram Emas Tengah Tertimbun
[HOAKS atau FAKTA]: Dikepung Siklon 97s, Badai Besar dan Hujan Ekstrem bakal Terjadi di Pulau Jawa
[HOAKS atau FAKTA ]: Menkeu Purbaya Usulkan Gaji Guru Setara Anggota DPR
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
[HOAKS atau FAKTA] : Dirut BPJS Kesehatan Minta Prabowo ‘Restui’ Penaikan Tarif Iuran 50 Persen
[HOAKS atau FAKTA]: Ingin Dicap sebagai Pahlawan, Jokowi Datangi Lokasi Bencana di Sumatra
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Bagikan Bansos Rp 50 Juta Akhir Tahun ini untuk Biaya Sekolah dan Bayar Utang
[HOAKS atau FAKTA]: Menteri ESDM Bahlil Lelang Gunung Lawu untuk Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi