Hindari Penumpukan, Pemprov DKI Batasi Pengunjung Tebet Eco Park
Tebet Eco Park. (Foto: Pemprov DKI Jakarta)
MerahPutih.com - Pengunjung taman Tebet Eco Park yang terletak di Jakarta Selatan terpaksa harus dibatasi. Tujuannya agar tidak terjadi lagi penumpukan atau membludaknya warga yang datang ke lokasi.
Ketentuannya, pada hari kerja atau weekday Tebet Eco Park hanya menerima 8 ribu pengunjung. Pada akhir pekan atau weekend, jumlahnya ditambah menjadi 10 sampai 16 ribu.
Baca Juga:
"Kalau weekday kita 8.000 per hari kalau weekend 10.000-16.000 supaya orang yang ada di dalamnya merasa nyaman," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, Suzi Marsitawati di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (4/7).
Selain itu, kata Suzi, masyarakat harus mendaftar lebih dulu lewat aplikasi Jakarta Kini (Jaki) untuk berkunjung ke Tebet Eco Park. Nantinya, akan ada pemindaian barcode dan diawasi petugas di pintu masuk.
Maka dari itu, kata dia, ketika jumlah pendaftar di Jaki sudah memenuhi kapasitas yang disediakan, maka masyarakat tak bisa lagi mendaftar.
Baca Juga:
Jakarta Hajatan; Taman Ismail Marzuki Dibuka Secara Bertahap Mulai 3 Juni
"Makanya kita membatasi jadi bisa pilih mau kunjungan datang kapan bisa pilih," ungkapnya.
Aturan membatasi pengunjung Tebet Eco Park ini disebutnya bertujuan untuk membuat suasana di dalam dan sekitar taman lebih tertib dan kondusif. Pihaknya tak ingin kejadian membludaknya pengunjung hingga mengganggu warga sekitar kembali terulang.
"Karena memang kemarin itu supaya ada inilah perasaan di dalam taman itu lebih nyaman kemudian memberikan kesempatan untuk orang lain," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Para Wisatawan yang Ingin ke Taman Safari Disarankan Beli Tiket Online
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
21 Perusahaan Top Jakarta Termasuk BUMD Tawarkan 107 Posisi Eksklusif di Job Fair Disabilitas 2025, Simak Syaratnya
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Transjakarta Bakal Tambah 300 Armada Bus Listrik Demi Jakarta Bebas Polusi di Tengah Isu Kenaikan Tarif
Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan hingga Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor
Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan