Heboh Wabah Virus Corona, Pemkot Solo Belum Berani Larang Konsumsi Daging Kelelawar
Kelelawar di Pasar Burung Depok, Solo, Jawa Tenggah tetap menerima banyak permintaan meskipun ada ancaman virus corona, Senin (27/1). (MP/Ismail)
MerahPut-ih.com - Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Solo Evi Nur Wulandari menegaskan pemkot belum menggeluarkan larangan warga memakan daging kelelawar.
Larangan memakan daging kelelawar baru dilakukan setelah ada kebijakan dari Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor yang saat ini telah mengambil sampel hewan kelelawar untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga:
Cegah Wabah Virus Corona, Puluhan Ribu Masker Bakal Dikirim untuk WNI di Wuhan
"Hewan kelelawar diduga menjadi penyebab penularan virus corona ke manusia yang terjadi di Wuhan, China. Kami tidak akan semudah itu membuat larangan mengkonsumsi hewan kelelawar jika tidak ada dasar kuat," ujar Evi kepada merahputih.com, Selasa (28/1).
Evi mengatakan, daging kelelawar bagi masyarakat Solo dimakan sebagai obat alternatif penyakit asma. Kelelawar mudah ditemukan di Pasar Burung Depok, Solo, Jawa Tengah.
"Jadi daging kelelawar ini tidak dikonsumsi harian seperti daging anjing. Hanya bagi penderita penyakit asma yang memakannya," kata dia.
Di Pasar Burung Depok, lanjut dia, juga hanya menjual hewan kelelawar saja. Kemudian pembeli yang memasak daging kelelawar untuk ditawarkan ke orang yang sakit asma.
Baca Juga:
Masker N95 vs Surgical Mask, Mana Lebih Efektif Cegah Penularan Virus Corona?
Meski demikian, kata dia, Pemkot Solo tetap lakukan pengawasan rutin pada penjual hewan kelelawar. Ia mengaku saat ini pihaknya masih menunggu hasil dari sampel penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, Jawa Barat.
"Saya optimistis hasil sampel teresebut tidak menemukan persoalan berarti terkait virus Corona," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, meskipun ada penjualan hewan kelelelawar di Solo kondisinya aman. Sejauh ini belum ada temuan virus corona di Solo.
"Kondisi Solo masih aman untuk dikunjungi. Kami tetap lakukan antisipasi agar virus itu tidak sampai ke Solo," tutup dia. (Ism)
Baca Juga:
Pedagang hewan kelelawar di Pasar Burung Depok, Solo, Jawa Tenggah tetap menerima banyak permintaan meskipun ada ancaman virus corona, Senin (27/1). (MP/Ismail)
Bagikan
Berita Terkait
Kisah Basral, Atlet Skateboard Peraih Emas SEA Games, Pernah Beli Papan Rp 5.000 buat Latihan
Kantor Persewaan Truk di Sukoharjo Terbakar, 2 Mobil Hangus
Penumpang Pesawat Adi Soemarmo Solo Diprediksi Naik 4 Persen selama Nataru
2 Mahasiswa Gugat Larangan Rangkap Jabatan Menteri ke MK
Fadli Zon Dijadwalkan Resmikan Songgobuwono Keraton Solo, 2 Kubu Keraton Bertemu
PB XIV Purbaya Tertibkan Aset Keraton Solo, Ganti 10 Gembok Pintu
Bengkel Motor Satu Lantai di Solo Terbakar, Warga Geger
Belasan ASN Solo Terjaring Razia Kendaraan di Balai Kota, Telat Bayar Pajak
Dinkes Solo Lakukan Inspeksi Jelang Nataru, Temukan Makanan Kedaluwarsa di Pasar
Bertemu di Masjid Agung PB XIV Hangabehi Berpelukan dengan PB XVI Purbaya