Hasto Beberkan Kader-Kader PDIP Potensial Maju Pilkada DKI Jakarta


Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan keterangan pers di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/1/2021). (ANTARA/Syaiful Hakim)
MerahPutih.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024 sudah menghangat dengan munculnya banyak tokoh yang digadang-gadang untuk maju sebagai calon. Sementara itu, masa jabatan Gubernur Anies Baswedan bakal berakhir pada 16 Oktober 2022.
PDI Perjuangan (PDIP) mengaku memiliki banyak stok kader berkualitas, baik dari sisi konseptual maupun dalam pengalaman bekerja, untuk dimajukan di Pilkada DKI 2024.
Namun demikian, karena kontestasi dianggap masih lama, PDIP mengaku memilih untuk lebih menggiatkan kerja partai di tengah masyarakat dibanding bicara soal nama calon kepala daerah.
Baca Juga:
Wacana Usung Cagub Pilkada DKI Jakarta Dinilai Terlalu Cepat
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, melalui mekanisme kaderisasi, PDIP secara sistemik telah mempersiapkan calon-calon pemimpin, siapa nantinya yang akan ditugaskan di Jakarta. Namun, skala prioritas saat ini adalah konsolidasi ke dalam.
"Terus memperkuat gerak kepartaian untuk rakyat," ujar Hasto.
PDIP juga mendengarkan aspirasi rakyat agar gambaran kepemimpinan yang ideal sebagaimana yang dulu ditunjukkan Jokowi, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Djarot Saiful Hidayat, nanti dapat dilanjutkan untuk menyongsong tantangan DKI ke depan.
PDIP menyatakan, Jakarta masih menghadapi berbagai persoalan seperti banjir yang belum terselesaikan. Atau tata kota yang bisa membuat seluruh warga DKI Jakarta merasa "at home" dan mendapat kehidupan yang layak.
"Itulah yang menjadi concern utama dari PDI Perjuangan. Tetapi sekiranya pilkada dilaksanakan beberapa bulan ke depan, misalnya, kami pun sudah siap. Tapi skala prioritas sekali lagi sekarang adalah membangun harapan rakyat dengan turun ke bawah bersama dengan seluruh jajaran PDI Perjuangan," tegas Hasto.
Baca Juga:
Digadang-gadang Gantikan Anies, Wagub Riza: Terlalu Dini Pikirkan Pilkada 2024
Ketika ditanya apakah yang disiapkan itu Tri Rismaharini dan Gibran Rakabuming? Hasto hanya menyebut bahwa Risma telah membuktikan kepemimpinannya selama dua periode di Surabaya. Risma telah melakukan perubahan signifikan seperti merawat lingkungan hingga tata kota.
"Bu Risma dalam kepemimpinan selama 2 periode di Kota Surabaya mampu menunjukkan perubahan yang signifikan perubahan secara kultur. Sehingga masyarakat Surabaya, kita lihat sekarang merawat lingkungan dengan baik melakukan tata kota yang mencerminkan keindahan kota Surabaya," kata Hasto.
Sementara Gibran, masih perlu membuktikan kepemimpinannya di Solo, seperti yang dilakukan Risma. Kata Hasto, Gibran banyak meminta ilmu kepada Risma dalam memimpin Solo.
"Ibu Risma menjadi salah satu pengajar yang menyampaikan berbagai aspek strategis tentang bagaimana membangun kota agar lebih manusiawi, agar setiap warganya bergotong royong dengan penuh kesadaran, memperindah kota, dan kemudian membawa kemajuan bagi setiap warganya," urai Hasto.
"Mas Gibran, beliau sudah terpilih sebagai Wali Kota Solo tentu saja harus juga membuktikan bagaimana kepemimpinan Mas Gibran agar kepemimpinan yang ideologis yang mengedepankan juga kultur nusantara, serta mampu membawa perubahan secara sistemik sebagaimana telah dilakukan oleh Bu Risma juga dapat dilakukan oleh Mas Gibran," tandas Hasto.
PDIP Bukan Hanya Punya Risma dan Gibran
Namun yang menarik, Hasto justru mempertanyakan mengapa dua nama itu saja yang dipertanyakan. Sebab PDIP tak hanya memiliki Risma dan Gibran dalam daftar stok kader yang berkualitas.
Hasto lalu menyebut nama Abdullah Azwar Anas yang juga pernah dan dianggap berhasil memimpin Banyuwangi selama dua periode. Ada juga Hendrar Prihadi atau Mas Hendy, Wali Kota Semarang yang juga dianggap sebagai sosok muda berhasil.
Dari Ngawi Jawa Timur, Hasto mengatakan, PDIP memiliki Budi Sulistyono atau akrab disapa Mas Kanang, yang juga memerintah selama dua periode dan dianggap berhasil. Dari Bali, ada Bupati Gianyar I Made "Agus" Mahayastra.
"Cukup banyak calon pemimpin, karena proses kaderisasi di sekolah partai, mereka layak untuk dicalonkan di Jakarta. Tapi skala prioritas saat ini untuk PDI Perjuangan adalah memperkuat seluruh jejaring partai hingga menyentuh seluruh lapisan masyarakat di Jakarta," ulas Hasto.
Ahok dan Djarot Bagaimana?
Wartawan kembali mempertanyakan soal kans Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Menjawab itu, Hasto mengatakan bahwa segala sesuatunya memiliki skala prioritas. Dia lalu menceritakan pengalamannya berbicara dengan Ahok. Suatu ketika, pria yang akrab juga disapa BTP itu mengatakan keinginannya menjadi guru yang berkeliling ke seluruh wilayah sebagai kader PDIP.
"Pak Ahok ingin mengajar di seluruh pelosok Indonesia, mengajar anggota dan kader PDI Perjuangan, bagaimana kepemimpinan yang berani menghadapi risiko, kepemimpinan yang membangun Jakarta yang dengan tegas, tanpa kompromi. Memang itu karakter yang diperlukan untuk memimpin Jakarta; pemimpin yang berani tegas, pemimpin yang berani membongkar berbagai hal yang merugikan kepentingan rakyat," ujar Hasto.
Dan di atas itu semua, apa pun atau siapa pun yang saat ini diperbincangkan untuk menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta, Hasto memastikan mekanisme di PDIP sudah jelas mengenai penentuan calon.
"Bagi PDI Perjuangan, keputusan berada di Ibu Megawati Soekarnoputri," pungkas Hasto. (Asp/Pon)
Baca Juga:
Golkar Ingin Duetkan Anies-Ahmed Zaki pada Pilkada DKI 2024
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati

Megawati Tunjuk FX Rudy Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng Gantikan Bambang Pacul

Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-80 RI di Istana Negara, Rudy Pastikan Hubungan Beliau dengan Prabowo Baik-Baik Saja
