Hari Kesaktian Pancasila, Tommy Soeharto Berharap Sejarah Kelam Tak Terulang


Hutomo Mandala Putra, akrab disapa Tommy Soeharto saat menghadiri HUT Kopassus di Makopassus, Cijantung, Jakarta, Rabu (29/4) (Foto: twitter @HutomoMP-9)
MerahPutih.com- Putra Presiden Republik Indonesia (RI) kedua, Soeharto, yakni Hutomo Mandala Putra berharap, di peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober ini, sebagai momentum untuk mengingat kembali sejarah yang pernah terjadi di pada bangsa Indonesia.
“Tentu kita harus mengingat masa kelam, pada puluhan tahun lalu. Ini bagian dari sejarah yang haus kita ingat, khususnya kepada anak bangsa. Sehingga, harapanya tidak ada lagi hal serupa terjadi di masa mendatang,” jelasnya, saat ditemui wartawan di kawasan CFD Solo, Minggu (1/10).
Kemunculan, pria yang akrab disapa Tommy Soeharto ini mengejutkan sejumalah pengunjung CFD. Usut punya usut, ternyata kedatangan pria yang juga pemilik Syariah Hotel Solo ini, usai melakukan ziarah ke makam sang ayah.
“Kemarin, Sabtu (30/9), beliau ziarah ke makam sang ayah. Setelah itu menginap sehari di hotel dan Minggu paginya, ingin menikmati kawasan CFD Solo,” urai Public Relations Manager Syariah Hotel Solo, Paramitha Sari Indah W, saat dikonfirmasi MerahPutih.com. (*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.comuntuk wilayah Solo dan sekitarnya.
Ikuti berita-berita menarik lainnya dari Solo dalam artikel: Hadir Di CFD Solo, Tommy Soeharto Bantah Bawa Agenda Politik
Bagikan
Berita Terkait
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila: Makna, Sejarah, dan Tujuan Peringatannya

Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis

Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP

Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto

Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!

Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba

Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar

Respon Istana Soal Pengusulan Mantan Presiden Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Semua Punya Jasa
